Aku kenapa?

1 1 0
                                    

"kaya nya ada yang aneh sama kalian berdua", ujar Arion sambil menunjuk Reza dan Azkia.

"aneh kenapa?", tanya Naomi yang masih bingung.

"coba kalian liat gelang Reza dan Azkia, bukan nya itu gelang couple?", jelas Arion.

Lalu semuanya pun melihat pergelangan tangan Reza dan Azkia.

"i-iya itu couple", ujar Dani.

"Azkia kamu pacaran sama Reza?", tanya Naomi penasaran.

"hmm i-iya, sebenernya kami udah pacaran satu minggu yang lalu", ungkap Azkia.

"iya maaf ya kita gak kasih tau", sambung Reza.

"kok kamu gak kasih tau aku kalo kamu pacaran?", tanya Naomi pada Azkia.

"karna nanti kamu marah".

"i-iya, soalnya kata Azkia kamu udah sahabat nya banget, cewe kan kalo sahabatan udah kaya pacar, jadi Azkia takut kamu cemburu", jelas Reza yang sedikit takut menjelaskan nya.

Namun mereka semua malah tertawa karna penjelasan Reza dan pengakuan Azkia.

"k-kenapa kalian malah ketawa?", tanya Reza.

"ya jelas lah kita ketawa, alesan macam apa kaya gitu, lagian gua anggep Azkia udah kaya saudara sendiri, jadi kalo itu bikin dia seneng ya gapapa", jelas Naomi.

"benera Naomi kamu gak marah?", ujar Azkia sambil memegang tangan Naomi.

"iya, asal kalian jangan berantem mulu aja, nanti kita jadi repot, ya gak?", tanya Naomi pada yang lain.

"iya bener, dan kalo kalian saling nyakitin awas aja", ancam Arion.

"nah iya tuh bener", sambung Dani.

"kalo lu ama Elvina gimana?lu kan saudara gua", tanya Naomi yang Masih penasaran dengan hubungan Arion dan Elvina.

"apaan si kok jadi gua...".

"sssshhtt, jawab aja udah", desak Naomi.

Arion pun bingung mau mengakui nya atau tidak, karna sebenarnya ia belum pernah menyukai seseorang selama ini.

"i-iya".

"iya apa?yang jelas lah", paksa Naomi yang terus penasaran.

"iyaa gua suka, bawel banget si lu jadi sodara", ujar Arion.

Lalu semuanya pun tertawa karna Arion kesal, begitu juga dengan Elvina yang senang melihat Arion di desak oleh Naomi.

"Naomi, apa Arion emang dari kecil gak pernah berubah?", tanya Elvina penasaran.

"iya dia gak pernah berubah, selalu ceroboh, bawel, trus dia selalu aneh orang nya, kamu tau gak dia itu pernah main golf tapi main nya dilapangan futsal sama Dani hahaha", ledek Naomi.

"udah tau itu karna gak ada lapangan, ya gak dan?", balas Arion.

"iya bener", sambung Dani.

"cih alesan!".

"haha udah udah Naomi, kasian Arion", ujar Elvina sambil tertawa karna cerita Arion kecil.

Setelah itu mereka pun bercanda bersama hingga sore, dan sore nya Elvina harus istirahat, ia tidak boleh dikunjungi siapapun, jadi Arion pulang kerumah menunggu besok tiba dan menjenguk Elvina lagi.

Namun besok nya Arion tidak datang menjenguk Elvina, padahal Elvina sudah menunggu nya.

"Arion kemana ya?apa dia lagi sibuk?", gumam Elvina bertanya tanya kemana Arion.

"halo Elvina makanan nya dateng", ujar suster yang datang lalu memberi Elvina makanan.

"makasih ya sus", balas Elvina sambil tersenyum.

"iya sama sama", ujar suster itu lalu keluar dari kamar rawat Elvina.

Dan Elvina pun segera memakan makanan yang diberikan suster tadi, namun saat ia memegang sendok nya, sedok itu jatuh begitu saja dari tangan nya.

"k-kenapa tangan aku tiba tiba lemes?", gumam Elvina.

Lalu ia pun berinisiatif untuk mengambil sedok itu yang jatuh di dekat ranjang nya, namun saat ia berdiri tiba tiba saja kakinya sangat lemas dan membuatnya tersungkur di lantai.

"a-aku kenapa?", ujar Elvina lalu menangis, karna kaki dan tangan nya seperti tidak berfungsi.

Ia menangis sambil terus memukul kaki nya, ia tidak pernah seperti ini selama ia dirawat, namun sekarang kondisinya semakin parah, dan tubuh nya tidak bisa menahan itu.

"hiks.. Ayo Elvina kamu bisa, kamu bisa berdiri", ujar Elvina yang masih berusaha untuk berdiri, namun kakinya tetap lemas.

Ia pasrah dan terus meneteskan air matanya karna ia takut dengan kondisi tubuh nya sekarang, ia benar benar tidak tau harus melakukan apa lagi agar bisa berdiri kembali.

***

"saya bilang nanti ya nanti", ujar Arion pada sekertaris pak Anderson, dan mereka bertengkar di lobby rumah sakit.

"tapi bos bilang kamu harus hadir ke promosi lagu kalian di luar kota", balas sekertaris pak Anderson.

"bilang sama bos, saya keluar dari agensi kalo bos tetep maksa lakuin promosi hari ini", ujar Arion lalu berlari untuk menjenguk Elvina.

Tadi pagi Arion di desak oleh pak Anderson untuk mengikuti acara promosi band mereka, dan Arion sudah menolak nya, namun pak Anderson tetap memaksa sampai mengirimkan beberapa orang kerumah nya.

"bos, Arion akan keluar dari agensi kalo bos tetep maksa", ujar sekertaris pak Anderson pada pak Anderson melalui telfon.

"cih anak itu, sudah biarin aja, kamu boleh ke kantor lagi", balas pak Anderson lalu menutup telfon nya.

"untung dia genius, kalo enggak pasti sudah saya tendang dari agensi ini", gumam pak Anderson.

***

Setelah membuka pintu kamar rawat Elvina, Arion sangat terkejut karna melihat Elvina yang menangis sambil tersungkur dilantai.

"E-Elvina, kamu kenapa?", tanya Arion lalu berlari menghampiri Elvina.

Namun belum Elvina menjawabnya, Arion langsung menggendong tubuh Elvina dan menidurkan nya di ranjangnya lagi.

"kamu kenapa Elvina?", tanya Arion lagi.

Namun Elvina tidak menjawab nya dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"maafin aku karna aku udah telat dateng, kaki kamu kenapa? sakit?".

Elvina masih tidak menjawabnya, Elvina hanya menangis di dalam selimut nya.

"halo tante, ada apa?", ujar Arion dengan bu Aleta melalui telfon.

"maaf nak Arion tante menelfon, sekarang tante lagi kerja, gimana keadaan Elvina?", tanya bu Aleta yang penasaran pada kondisi anak nya.

***********

Maaf kalo ada typo 😭

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang