Azkia pun berfikir sejenak untuk mengingat apa yang terlah terjadi, setelah ia ingat, ia menatap Reza dengan tatapan serius.
Namun tiba tiba suster datang untuk memeriksa Azkia.
"udah nanti aja kita nanya nya", ujar Naomi lalu menarik Reza keluar kamar rawat.
Tak lama suster memeriksa, suster pun keluar dari kamar rawat Azkia.
"sus gimana keadaan temen saya?", tanya Naomi yang penasaran.
"temen kamu baik baik saja, besok bisa langsung pulang", jawab suster.
"makasih sus".
Reza yang tidak sabar langsung masuk kedalam kamar rawat Azkia, ia ingin meminta maaf dan memohon pada Azkia, namun saat ia masuk ke kamar rawat Azkia, yang ia lihat adalah Azkia sedang memakan buah buahan dengan sangat lahap.
"kaya nya dia udah sembuh banget dah", gumam Reza dalam hatinya saat ia melihat Azkia.
Ia pun menghampiri Azkia dengan perlahan, karna ia takut Azkia sangat marah padanya.
"udah gapapa, Azkia gak bakalan marah kok", ujar Dani yang seakan akan tau isi hati Reza.
"iya dia gak galak", sambung Naomi.
"o-oke".
Mereka bertiga pun berjalan menuju Azkia, namun belum Reza meminta maaf pada Azkia, tiba tiba Azkia melempar buah apel dengan sangat kencang kepada Reza.
Untung nya Reza langsung menghindar, jika tidak hidung nya akan patah.
"woyy lu gila !?", teriak Reza yang masih kaget.
"LU YANG GILA! ", ujar Azkia.
"k-kata kalian dia gak pernah galak?", bisik Reza pada Naomi dan Dani.
"g-gua juga gak tau", balas Dani.
Azkia pun perlahan menghampiri Reza, saat ia sudah di depan Reza, Azkia menatap wajah Reza dengan serius.
"k-kenapa?", tanya Reza yang gugup.
Tanpa menjawab, tiba tiba Azkia melayangkan pukulan dikepala Reza.
"ah sakit tau", ujar Reza.
"biarin aja, itu balesan karna kamu udah nyerah sama hidup kamu".
"aku gak nyerah", balas Reza sambil mengelus kepala nya.
"terus apa kalo bukan nyerah?".
"gerah, aku mau berenang di sungai", ledek Reza.
"terserah", ujar Azkia lalu kembali ke ranjang nya.
"oh iya Arion kemana?", tanya Azkia pada mereka bertiga.
"Arion ada dikamar sebelah, dia tadi pingsan", jawab Dani.
"hah? Serius?".
baru saja Dani menjawab pertanyaan Azkia, tiba tiba Arion dan Elvina membuka pintu kamar rawat Azkia.
"lu udah gapapa?", tanya Dani pada Arion
"iya gua gapapa kok, itu Azkia gapapa kan?".
"gua gapapa kok", balas Azkia.
"bagus lah", ujar Arion.
Setelah itu mereka hanya menemani Azkia hingga malam, lalu mereka pulang kerumah nya masing masing, kecuali Azkia yang masih harus Tinggal dirumah sakit hingga besok.
"kamu kenapa diem aja?", tanya Arion pada Elvina yang hanya terdiam dan melihat keluar dari kaca bus.
"gapapa, lagi pengen aja", balas elvina.
"o-oh yaudah", ujar Arion.
Sepanjang perjalanan mereka hanya berdiam diri satu sama lain, bahkan setelah sampai di halte bus, Elvina langsung meninggalkan Arion begitu saja.
Arion sangat bingung dengan perilaku Elvina, karna waktu di rumah sakit Elvina hanya menangis sambil menggengam tangan nya.
"besok aja deh gua tanya", gumam Arion dalam hatinya, ia lalu pulang kerumah nya sambil memikirkan Elvina.
Keesokan nya, Arion berangkat seperti biasa, ia menunggu Elvina di dekat tempat loker wanita, namun Elvina tidak terlihat sama sekali, padahal waktu pembelajaran akan dimulai.
Dan Arion pun terpaksa langsung ke kelas, sambil berjalan ia berfikir kemana Elvina?apa dia gak sekolah? Sakit?.
Namun semua hanya dugaan saja, Arion pun langsung mengeluarkan handphone nya dan menelfon Elvina, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Dengan wajah murung Arion duduk di bangku nya sambil menundukan kepalanya.
Dan satu menit sebelum bel berbunyi, tiba tiba Elvina datang, Arion sangat senang dan tersenyum ke arah Elvina, namun Elvina mengabaikan Arion, dan duduk disamping Naomi, bukan bersama Arion lagi.
"loh kok kamu duduk disini?", tanya Naomi bingung.
"iya aku gak terlalu suka dibelakang", jawab Elvina.
"o-oh yaudah".
Arion pun semakin bingung dengan Elvina, karna Arion merasa Elvina sedang menjauh dari nya.
"gua salah apa ya?",gumam Arion dalam hatinya, karna ia sendiri juga merasa tidak salah apa apa pada Elvina.
Pelajaran pun dimulai seperti biasa, Arion hanya berfikir ada apa dengan Elvina, dan ia juga seperti biasa tidak memperhatikan pelajaran dari guru.
Setelah bel istirahat berbunyi, Arion langsung berdiri karna ingin menggangu Elvina memakan bekal nya.
"Naomi aku ikut kalian ya?", ujar Elvina.
"loh kamu gak bawa bekal?", tanya Naomi.
"enggak bawa".
"kalo gitu ikut aku ke kantin aja".
"makasih Naomi", ujar Elvina lalu pergi bersam yang lain nya.
Mendengar itu Arion pun duduk kembali di kursinya, Ia merasa sangat sepi karna tidak ada Elvina lagi disamping nya.
"kamu kenapa gak bawa bekal? ", tanya Naomi pada Elvina yang sedang memakan bubur yang ia beli.
"gapapa, ibu ku gak masak", jawab Elvina.
"oh yaudah, mungkin ibu kamu cape".
"iya mungkin", ujar Elvin sambil tersenyum pada Naomi.
Tiba tiba Reza pun datang dan duduk sambil membawa mie yang ia beli barusan.
"Dani mana?", tanya Naomi.
"dia langsung ke atas, katanya mau makan sama Arion aja, dia juga beliin Arion mie tadi, baik banget Dani", jawab Reza.
"oalah itu mah biasa", ujar Naomi.
"kenapa biasa?", tanya Elvina yang penasaran.
"iya, kenapa Dani selalu baik sama Arion? Dia kaya ayah nya Arion", sambung Reza.
"lu terbalik, justru Arion yang kaya ayahnya Dani, Arion rela lakuin apapun kalo Dani kenapa napa, dia berdua deket banget dari SD, dan alesan Dani kaya gitu karna Arion temen pertamanya, Arion selalu sama Dani gimanapun keadaan Dani".
"oh, kasian banget mereka,kalo orang yang gak kenal gimana mereka berdua, pasti orang mikirnya Arion numpang tenar doang sama Dani, ya kan? Atau orang mikirnya Dani di peralat sama Arion", ujar Reza.
"iya bener, padahal mereka berdua sama sama lucu dari kecil hahaha", ujar Naomi sambil tertawa, karna jika di ingat ingat sebenarnya Naomi lah yang cengeng dan penakut waktu kecil.
Namun mendengar cerita Arion barusan, Elvina tiba tiba sangat sedih dan meneteskan air matanya.
**********
Maaf kalo ada typo 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Change ( SELESAI )
RomanceCinta merupakan hal indah, yang membuat sepasang manusia merasa hidup penuh dengan hal yang menakjub kan. Namun, dibalik keindahan cinta, ada juga rasa sakit yang amat dalam dari cinta, yang harus dilewati untuk tetap melanjutkan nya. ********** Men...