Berperang

4 1 0
                                    

"kayanya emang lu ditakdirin buat selalu sial, harus gua apain lu nanti?", gumam Helmi sambil tersenyum.

*****

Keesokan nya, Arion, Reza dan Dani berangkat sekolah bersamaan dari rumah Dani.

Dan Azkia pun sudah pulih lagi, ia juga mengetahui tentang Helmi dari Naomi.

Saat Arion, Dani dan Reza masuk ke kelas, mereka sangat senang melihat Azkia sudah pulih, terutama Reza.

Reza langung memohon maaf pada Azkia, dan dia berjanji untuk tidak melakukan hal bodoh lagi, Azkia pun memaafkan nya, namun ia meminta sesuatu pada Reza.

"emang kamu minta apa? Jangan yang aneh aneh", ujar Reza dengan wajah yang memelas.

"aku mau minta traktir nanti pulang sekolah, gimana?".

"traktir apa?".

"biarin aku milih dulu nanti, pokoknya ikutin aku aja".

"i-iya deh".

"hahaha hati hati Za, Azkia kan makan nya banyak", ledek Arion sambil tertawa.

Azkia pun mengambil buku tulis nya dan melemparkan nya kewajah Arion.

"dasar gila, sakit woy !!", ujar Arion sambil mengusap wajah nya.

"bodo", balas Azkia.

Tiba tiba Elvina datang sambil mengobrol dengan Helmi, mereka berdua tertawa seperti orang yang sangat akrab.

Arion yang melihat itu sangat kesal, namun ia menahan nya, karna Elvina sudah mengenal Haiden dari SMP,  sementara dia baru sebentar mengenal Elvina.

"udah lah gua ngantuk", ujar Arion lalu duduk di bangkunya sambil menutupi kepala nya dengan tas nya yang ia letakan di atas meja.

Karna Azkia sudah masuk, Elvina tidak bisa lagi duduk dengan Naomi, dan mau tidak mau harus duduk dengan Arion.

Namun tiba tiba Elvina duduk sangat jauh dengan Arion, ia duduk bersebrangan dengan Mira di dekat pintu kelas.

Entah apa yang terjadi, namun Elvina lebih memilih duduk disitu dengan murid lain dari pada dengan Arion.

"emang nya salah gua apa si?", gumam Arion kesal dalam hatinya.

"lu ada masalah sama Elvina?", tanya Dani pada Arion.

"gak tau".

Azkia pun menghampiri Arion dan duduk disamping Arion karna penasaran.

"Elvina kenapa?", tanya Azkia.

"gua juga gak tau", jawab Arion.

"hmm pasti ada sesuatu si, nanti gua tanyain deh ke Elvina".

"iya".

Setelah itu Azkia pun duduk kembali di kursi nya, sementara Arion sepanjang pelajaran hanya menatap keluar jendela dan melihat pemandangan, ia merasa sepi sekali semenjak Elvina menjauh darinya.

"woy Arion, mau bolos pelajaran gak?", panggil Zian dari seberang tempat duduk Arion.

"gak, gua lagi males ngapa ngapain", jawab Arion yang masih menatap keluar jendela.

Setelah bel istirahat berbunyi, Arion masih diam di tempat duduk nya, semetara yang lain lebih memilih ke kantin untuk makan siang.

Arion sesekali melihat ke arah Elvina, Elvina sedang memakan bekalnya dengan teman wanita sebangkunya.

Arion sangat kesal karna Elvina tidak menoleh sama sekali kearahnya.
Namun saat Arion sedang kesal, tiba tiba Mira datang menghampiri Arion.

"Hi Arion", sapa Mira.

"iya, kenapa? ", tanya Arion yang bingung karna tiba tiba Mira menyapa nya, karna selama ini orang hanya membully nya saja.

"a-aku mau bilang terima kasih sama kamu, soal kasus yang waktu itu", jelas Mira.

"oh itu, gapapa kok, lagian waktu itu gua udah terlanjur di hukum".

"makasih ya".

"iya".

"sebagai rasa terima kasih aku, aku mau kasih kamu ini", ujar Mira sambil menyodorkan kotak makanan miliknya kepada Arion.

"i-ini apa?", balas Arion lalu mengambil apa yang Mira berikan.

"aku bikin Roti buat kamu, semoga kamu suka", ujar Mira dengan wajah malu malu.

"makasih ya Mira", balas Arion.

"iya sama sama Arion".

Tiba tiba Elvina pun memukul meja nya dengan keras, sehingga semua murid yang ada di kelas terkejut dengan kelakuan nya.

"gila kaget gua", ujar teman sebangku Elvina.

"ahh panas banget hari ini", ujar Elvina lalu pergi meninggalkan kelas.

Sementara Arion hanya tersenyum melihat perilaku Elvina barusan.

"haha lucu juga, kirain gak perduli sama sekali",gumam Arion dalam hatinya.

"yaudah aku ke tempat duduk aku lagi ya", ujar Mira lalu berjalan perlahan ke tempat duduk nya.

"iya, sekali lagi makasih ".

*****

"ayah, dia udah permaluin aku di depan kelas, sekarang aku udah kaya pecundang", ujar Dahlia pada ayahnya melewati telfon.

"nanti ayah bicara sama pihak sekolah, biar dihukum anak itu".

"ayah harus pastiin dia dikeluarin, aku gak mau liat wajah dia lagi disekolah ini", ujar Dahlia.

"memang nya siapa nama anak itu?".

"Elvina yah, namanya Elvina".

*****

"eh Elvina sama Arion deket ya?", tanya Helmi penasaran pada murid lain nya.

"gak tau si, tapi kayaknya deket, soalnya Elvina pernah duduk disamping Arion, dan keliatan nya mereka deket banget".

"yudah maksih ya", ujar Helmi.

"iya".

"haha menarik juga nih", gumam Helmi dalam hatinya.

Lalu Ia pun menghampiri Arion yang sedang memakan Roti pemberian dari Mira.

"gua boleh duduk gak?", tanya Helmi pada Arion.

"kalo bisa pergi aja ", balas Arion dengan santai sambil memakan Roti.

"haha jangan galak gitu lah temen lama", ujar Helmi lalu duduk di samping Arion.

"berisik".

"gua denger denger lu deket ya sama Elvina?".

"bukan urusan lu".

"haha, menurut lu kalo dia gua jadiin pacar gua gimana? Cocok gak?".

"berani lu sentuh dia, gua bunuh!! ", ujar Arion yang mulai kesal.

"haha kita liat aja nanti dia milih siapa", ujar Helmi lalu pergi dari hadapan Arion.

"orang gila", gumam Arion dalam hati nya.

Saat Azkia, Naomi, Reza dan Dani berjalan menuju kelas, Azkia melihat Elvina yang sedang berjalan sendirian.

"eh kalian duluan aja ya, gua mau ke toilet", ujar Azkia.

"yaudah lah", balas Dani.

Azkia pun mengikuti kemana Elvina pergi, saat ia mengikuti Elvina, ternyata Elvina pergi ke perpustakaan, padahal jam pelajaran sudah mau dimulai.

Karna penasaran, Azkia pun juga masuk ke perpustakaan, untuk mengetahui apa yang dilakukan Elvina.

**********

Maaf kalo ada typo 😁

Change ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang