Raja

1.1K 72 21
                                        

Pertandingan basket hari ini tentu saja dimenangkan oleh Eltazafer, sementara itu setelah bertanding Eltazafer langsung menuju ke lapangan indoor untuk menyusul Raja.

Hanya Raja lah satu-satunya anggota Eltazafer yang tidak termasuk dalam tim basket. Kata Raja dia tidak punya minat dan bakat dicabang basket, tapi kalau dicabang karate jangan coba-coba lawan Raja. Raja selalu memenangkan pertandingan apapun yang ia ikuti, entah di pekan olahraga, mewakili sekolah, bahkan mewakili daerah pun Raja pernah.

Raja sedang duduk dipinggir lapangan, sambil menunggu gilirannya. Eltazafer pun berbondong-bondong mendatangi cowok itu dan memeluknya. Raja cepat-cepat menggeser posisi duduknya, bukan apa-apa hanya saja Eltazafer belum mengganti baju sisa tanding tadi sehingga keringat mereka terasa lengket dikulit Raja. Raja jijik.

"Ih jangan peluk-peluk bangsat." Raja bertitah, tapi diacuhkan oleh Eltazafer yang benar-benar bau keringat.

"Halah, lo tuh sebenarnya suka dipeluk gini cuma gengsi aja....." Goda Alvin, masih tidak sadar dengan bau keringatnya.

"Suka your head! Lo semua mending pergi mandi sana. Bau banget bangsat!!"

Seketika Eltazafer melepaskan pelukan mereka dari Raja, serempak mereka menciumi ketiak masing-masing lantas tersenyum pada Raja.

"Maaf tuan Raja....." Fadil terkekeh, menyadari betapa baunya ia saat ini.

Raja menatap mereka satu persatu dengan death glare khasnya, "Maaf maaf mandi lo sana!!!"

"Kalo kita mandi yang semangatin lo siapa Rajaaaaa???" Zach kini bersuara, mewakili teman-temannya.

"Semangatin semangatin, emang gue kurang darah??!!"

"Idih Raja korban tiktok Keanu, geli." Kahfi menggeser tubuhnya menjauh dari Raja ketika tahu bahwa Raja doyan tiktok.

"Engga ya, itukan cumㅡ"

"Muhammad Raja Pahlevi." Omongan Raja terpotong, ketika juri memanggil namanya pertanda gilirannya. Raja langsung berdiri lantas menghadap ke lawannya.

Sorak sorai memenuhi lapangan indoor siang itu, para gadis yang ngefans berat dengan Raja kini sudah menunjukkan keliaran mereka dalam meneriakkan nama cowok itu. Raja menulikan telinga, tidak peduli. Memang hanya Raja yang tidak terlalu peduli dengan fansnya, setiap ditanya kenapa jawaban Raja selalu sama, ' Ngapain ngefans ke gue? Gue ga pantas dijadiin panutan, mending cari orang lain aja.' Gitu. Raja si rendah hati yang tidak pernah menyadari betapa patutnya ia dijadikan panutan.

Raja tidak pernah telat ke sekolah, ia selalu memakai seragam dengan rapi, selalu memarkir motornya di parkiran legal sekolah, ia juga selalu mengerjakan tugas dan menyimak guru dikelas dengan baik, tapi ia tidak pernah merasa cukup untuk dijadikan panutan. Tapi, sebaik-baiknya manusia pasti punya kekurangan kan? Sama dengan Raja. Kalau Raja tidak punya kekurangan, bisa bayangkan seberapa sempurnanya seorang Raja Pahlevi?

Maka dari itu, Raja juga punya kekurangan. Kekurangan Raja berada di omongannya yang terkadang cenderung kasar, hanya itu. Tapi Raja sedang berusaha untuk beristighfar setelah mengatakan hal-hal kotor seperti itu, ia diajari oleh Kahfi. Sebenarnya, bukan tanpa alasan Raja berbicara kasar seperti itu ia hanya merasa lega jika menambahkan imbuhan itu diakhir kata yang ia ucapkan.

Tapi lagi-lagi kesalahan Raja itu dimaafkan oleh para fansnya. Karena sudah hukum alam kalau orang-orang good looking bisa berbuat semaunya, iya kan? Sementara Raja, ia tidak ingin mengikuti prinsip 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking' itu. Ia tidak mau orang-orang hanya memandang pada fisik dan materinya saja, ia mau dipandang karena prestasi.

Mari pindah obrolan ke sisi lain hidup Raja. Bagi yang sudah tidak sabar ingin tahu crushnya Raja, baiklah akan author beri spoiler. Raja suka dengan Ratu, gadis yang selama 3 tahun ini sekelas dengannya. Kenapa bisa Ratu? Mungkin takdir. Raja tidak bermaksud menyukai Ratu karena nama mereka, Raja hanya suka tiba-tiba, tanpa alasan.

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang