The Wedding

344 35 8
                                    

Dikalangan Eltazafer, menaruh GPS dimobil masing-masing adalah hal yang wajar. Alasannya agar mudah dilacak dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sedari pagi firasat Alvin sudah tidak enak, ia merasa ada yang tidak benar. Ia khawatir bukan main, dan menyebabkan cowok itu gelisah setengah mati.

"Lo kenapa Vin?" Tanya Saka yang sedang duduk disamping Fadli, jam masih menunjukkan pukul 2 dini hari.

"Mules gue." Jawabnya.

Setelah itu Saka hanya mengangguk, dan kembali mengobrol dengan Fadli. Saka dan Alvin memang ikut menginap dengan Fadil di hotel yang sudah disewa oleh keluarga Elmubarak ini. Hari ini Fadil akan menikah, dan tentu saja Alvin dan Saka tidak ingin melewatkan sedetik pun momen kesendirian Fadil saat ini.

Akad nikah akan dilaksanakan pukul 7 pagi tapi Fadil sudah dibangunkan lebih awal untuk bersiap begitupun Fadli, Saka, dan Alvin. Keluarga Fadil sudah menyiapkan tuxedo khusus untuk Eltazafer, karena nantinya mereka tentu saja akan menjadi tamu VVIP. Saka sempat berkeliling hotel untuk melihat keadaan diluar, dan lagi-lagi cowok itu dibuat speechless oleh persiapan pernikahan sahabatnya itu.

"Bang, gue kan punya temen. Nah dia tuh suka sakit perut bagian kanan bawah, itu kenapa ya?" Tanya Saka pada Fadli.

Fadli mengambil ponselnya lantas mengetikkan sesuatu disana, "Kalo ga salah itu usus buntu deh Sak, coba gue tanya temen dulu ya."

"Iya bang,"

"Iya bener, usus buntu." Kata Fadli setelah beberapa menit berlalu.

"Oke bang, makasih."

--

Sama halnya dengan Fadil, Zara juga bangun dini hari hanya untuk bersiap. Zara sedang didandani, beberapa orang juga mengatur rambutnya. Gadis itu berada di hotel yang sama dengan Fadil hanya saja berbeda lorong, tujuannya agar keduanya tidak bertemu sebelum akad. Berulang kali Zara menguap, Ratu yang juga ada disana sejak kemarin terus saja mengajak temannya itu mengobrol agar tidak tertidur.

"Lo suka makan kadal ga?" Ratu sudah kehabisan topik, perkataannya barusan membuat mba Khadijahㅡmakeup artist yang sedang mendandani Zaraㅡikut tertawa.

Zara tertawa, "Apaan sih, kok lo jadi ngalor ngidul gini. Gue ga ngantuk kok, suer."

"Kalo lo sampe ketiduran kan ga lucu Zar, makanya gue nyari-nyari topik. Lagian yang lain pada kemana sih?"

"Kan ke kamar sebelah,"

"Ngapain?"

"Milih gaun, lo ga ikut milih?"

Ratu mengernyit, "HAH??!! SEJAK KAPAN???? KOK GUE GA DIAJAK SIHHH??"

"Tadi malam kita udah diskusi, eh lo malah ketiduran. Pilih gih sana."

"Oke, gue milih dulu. Bye."

Selepas selesai ber-make up dan rambutnya telah ditata rapi, Zara mengenakan gaunnya. Gaun yang sedari malam membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak, setiap melihat gaun itu Zara langsung gugup. Semalam Zara juga diminta untuk membuat surat untuk kedua orangtuanya, rencananya surat itu akan dibacakan setelah akad nikah. Padahal Zara sudah berjanji untuk tidak menangis saat menulis surat itu, namun sayang ia justru menangis tersedu-sedu. Badan Zara pun tidak bertambah bobot sama sekali, sehingga fitting beberapa minggu lalu tidak sia-sia.

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang