Lagi-lagi Eltazafer berkumpul dikosan Raka. Tidak ada yang tau alasan Kahfi membawa mereka ketempat ini, anehnya lagi sejak pagi tadi Kahfi terus-menerus tersenyum senang entah karena apa. Sesekali Alvin mengecek suhu tubuh Kahfi, takut temannya itu sedang sakit. Sementara Raka ia malah senang kosannya diramaikan oleh teman-temannya. Raka tidak suka sepi, ia kadang lebih memilih menginap di kosan Icalㅡtetangga kosan Raka, yang juga teman SMA nyaㅡsaat kosannya dirasa begitu sepi.
"Mau ngapain atuh disini? Lila pisan Kahfinya, anjim." Keluh Fadil sambil sesekali memerhatikan Kahfi yang masih saja tersenyum.
"Sabar dulu Dil, gue nafas bentar." Sahut Kahfi, yang lain hanya bisa menggeleng tak percaya.
"Buru atuh Fi, keburu dzuhur." Kata Saka sambil mengecek jam yang bertengger di pergelangan tangannya.
"Oke.." Kahfi menarik nafas lagi. "GUE BAKAL JADI AYAH..."
Hening. Keenam cowok yang ada diruangan itu masih mencoba untuk mencerna apa yang baru saja Kahfi katakan.
"Kok kalian pada diem sih? Mana tepuk tangannya?" Tanya Kahfi.
"Ini beneran? Bukan prank kan?" Tanya Fadil.
Kahfi mengangguk.
"Wah selamat Fi, pasti lo jadi ayah yang baik nanti." Saka kemudian memeluk Kahfi, diikuti yang lainnya.
"Gue seneng sih Fi, tapi kenapa lo balap aa gue anjrot. Padahal gue nunggu banget punya ponakan.." Fadil terkekeh kemudian.
Saka menghela nafas, "Kahfi udah mau punya anak, lah gue masih gini-gini aja."
"Ya makanya jangan gitu-gitu aja dong."
"Iya, si Saka mah nyusahin diri sendiri padahal udah ada cewek baik-baik yang nungguin dia."
"Balikan aja sono."
"Balikan Sak, balikan."
Begitulah keributan yang terjadi di kosan Raka, kemudian akan hening sendiri setelah ketujuh cowok itu lelah dan kemudian tertidur. Kosan Raka memang menjadi tempat ternyaman untuk menunggu kelas siang, karena pulang kerumah terlalu buang-buang waktu bagi Eltazafer sehingga mereka numpang beristirahat dikamar milik Raka.
Saat salah satu dari Elta sedang ada masalah, biasanya mereka akan berkumpul di kosan Raka entah untuk merokok ataupun sekedar sharing. Tapi tidak semua bisa merokok, hanya Raja, Fadil, dan Saka saja. Selebihnya tidak bisa dan tidak biasa. Raja, Fadil, dan Saka pun bukan perokok aktif. Mereka hanya sesekali mengisap benda itu saat benar-benar butuh healing. Terakhir kali Fadil mengisap rokok pada saat ia dijodohkan dengan Zara, itupun sudah lama. Sementara Raja dan Saka baru-baru ini merokok karena masalah percintaan masing-masing.
"Lo udah baikan?" Tanya Saka yang saat ini tengah bermain PS dengan Raja.
"Belum, gue mau dia tenangin diri dulu. Lo sendiri gimana, udah balikan?"
"Belum juga. Gue takut salah langkah terus ntar putus lagi."
"Salah langkah apanya, Sak? Lo milih sama Kina aja udah bener banget."
"Ga tau deh,"
"Lo nyesel?"
"Pake ditanya lagi. Ya iyalah. Kalo gue ga nyesel udah dari kemaren gue punya cewek baru terus leha-leha kesana kemari."
"Lo sih goblok udah tau Kina baik gitu, masih aja lo salahin."
"Ya maap, namanya juga gue bodo. Bisa-bisanya gue percaya sama Bella gitu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geruchtted✓
Teen FictionEltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bilang 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking' tapi, apa prinsip itu juga berpengaruh pada me...