"Dy, ini lo masih utang cerita ya sama kita." Protes Ratu, ia tahu betul apa yang terjadi saat Audy mengikuti pengajian hari itu.
Audy tersenyum ke layar laptopnya. "Ya udah ayo, gue ceritain."
"Jangan disini ah, ga seru. Mending kita nongkrong sekalian makan. Gue laper." Saran Zara.
Kina mengangguk, "Boleh tuh. Ada cafe bagus dekat sini, kita kesana aja yuk."
"Oke, gue siap-siap dulu kalo gitu." Yashi menutup laptopnya, yang membuat aplikasi zoom miliknya otomatis berhenti.
Gadis itu beralih ke arah walk in closet miliknya, ia sibuk memilih baju. Sama seperti perempuan pada umumnya, sebanyak apapun baju yang dimiliki tetap saja terasa sedikit dan bingung akan memakai baju apa. Yashi juga sama, saat ini ia tengah menatap baju-baju miliknya.
"Alah repot amat, biasanya juga berantakan santai aja." Monolog Yashi, sembari meraih sweater oversize miliknya.
"Bun, Ratu jalan." Pamit Ratu sambil meraih tangan Bunda untuk salim.
"Hati-hati, pulangnya jangan kemaleman." Kata Bunda sambil mengelus rambut putrinya.
"Siap bun."
Ratu meraih kunci motor yang digantung di belakang pintu garasi, lantas agak berlari menuju motornya. Ia sudah tidak sabar mendengar cerita dari Audy, Ratu berharap ada kemajuan dihubungan temannya itu.
"Mau Ayah antar ga?" Tawar Ayah begitu Aura pamit.
Aura menggeleng, "Ga perlu Yah,"
"Hati-hati dijalan ya nak."
"Iya yah."
Aura memakai helm lantas melaju, membelah gelapnya malam. Bukan hal yang spesial melihat Aura naik motor kesana kemari, gadis itu bukan tipe manja yang apa-apa harus diantar. Aura tidak suka merepotkan orang lain, dan sikap itulah yang ia tularkan pada teman-temannya. 'Kalau bisa sendiri, kenapa harus merepotkan orang lain?' Begitu prinsip Aura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geruchtted✓
Teen FictionEltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bilang 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking' tapi, apa prinsip itu juga berpengaruh pada me...