UTS telah Yashi lewati dengan baik, rencananya liburan ini akan Yashi habiskan dirumah saja karena orangtuanya yang sedang keluar kota karena nenek Yashi sedang sakit. Alhasil Yashi yang menjaga rumah hingga orangtuanya kembali. Beberapa hari lalu Alvin juga sempat mengajak Yashi untuk liburan ke puncak bertiga dengan Ivana, tapi gadis itu masih memikirkannya.
"Jadi lo nanti liburan kemana?" Tanya Aura yang kini tengah duduk di pinggiran kasur Yashi.
"Diajak Alvin ke puncak, bertigaan sama Ivana."
"Kenapa bertiga?" Tanya Aura penasaran karena tidak biasanya ada laki-laki yang mau liburan membawa adik mereka. Apalagi liburan bersama pacar.
"Katanya biar ga digodain setan. Kan kalo berdua aja yang ketiganya setan."
"Salut gue sama Alvin, jauh juga pemikirannya."
"Jauh apaan? Orang kaya bocah gitu." Keluh Yashi.
"Bocah gimana? Tapi setidaknya lo ga pernah berantem kan sama dia?"
"Emang sih ga pernah berantem, tapi gue rada kesel kalo dia manggil gue pake ayang. Pengen banget gue bejek, sumpah." Jelas Yashi sambil sesekali bergidik ngeri saat membayangkan Alvin memanggilnya dengan sebutan 'ayang.'
"Lah salahnya dimana? Kan lo bedua pacaran, wajar lah kalo ayang-ayangan." Aura masih lanjut tertawa.
"Beda lah pokoknya, nadanya Alvin tuh...ngeselin."
Setelah itu Yashi dan Aura tertawa hingga terbahak, kedua gadis itu memang sengaja berkumpul hanya berdua saja karena yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Audy hari ini sibuk berkemas karena gadis itu akan menginap dirumah mertuanya selama liburan, Zara pun sama bedanya ia menginap dirumah orangtuanya bersama Fadli, sementara Kina hari ini akan jalan-jalan sendiri ke mall untuk healing, kalau Ratu gadis itu sedang tidak ingin diganggu katanya.
Aura dan Yashi juga tidak terlalu menuntut banyak pada Ratu, mereka hanya meminta Ratu untuk bercerita setelah ia merasa lebih baik. Ratu memang seperti itu, ia akan bercerita saat perasaanya sudah tenang. Dan teman-temannya hafal betul akan kebiasaan Ratu. Jika gadis itu ada masalah dengan orangtuanya biasanya ia akan bertanya pendapat Aura, dan jika ia ada masalah dengan Raja maka gadis itu akan berdiskusi dengan Zara. Unik memang.
Berbeda dengan teman-temannya yang lain, Yashi malah tidak pernah memiliki masalah apapun dengan Alvin. Keduanya terlalu cocok sehingga tidak ada satupun hal yang menimbulkan perdebatan. Yashi tipe orang yang suka mengalah dan Alvin pun sama, tidak ada alasan bagi mereka untuk cekcok. Atau kadang, saat Yashi marah Alvin akan mengejek gadis itu hingga mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Receh memang. Dan sepertinya kerecehan Alvin telah ia wariskan pada Yashi.
Setengah tahun menjalin hubungan bukanlah waktu yang sebentar, mulai dari tertawa biasa hingga tertawa terbahak-bahak sudah Yashi alami bersama Alvin. Gadis itu juga tidak pernah sekalipun merasa cemburu begitupun sebaliknya. Lagi-lagi harus digaris bawahi, tidak ada alasan bagi keduanya untuk berselisih paham. Mereka berdua terlalu cocok untuk bersama, bahkan Eltazafer pun mengakui.
"Kalo menurut gue sih Yashi terlalu sabar ngadapin Alvin. Kalo gue, udah gue putusin dari dulu jamet modelan Alvin gini." Ejek Fadil sambil menatap Alvin tidak percaya.
"Enak aja ngatain gue jamet. Lo tuh iri soalnya gue udah punya gandengan sementara lo deketin Macha aja sendat-sendat." Alvin tertawa, ia menepuk bahu Fadil dengan penuh kemenangan.
"Lo deketin Macha? Serius lo? Good luck. Hati-hati kating lo galak." Tanya Raka dengan wajah terkejutnya, sesekali cowok itu menghentak-hentakkan kakinya dilantai kosan saking terkejutnya. Apalagi saat ia mengingat wajah mantan pacar Macha yang merupakan kakak tingkat Fadil itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Geruchtted✓
Ficção AdolescenteEltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bilang 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking' tapi, apa prinsip itu juga berpengaruh pada me...