Lupa

251 33 3
                                    

H-2 pernikahan Zara dan Fadil, malah Eltazafer yang sibuk memikirkan jalannya acara. Hari ini pengajian akan dilaksanakan dirumah kedua belah pihak, dan akan dimulai dalam beberapa menit lagi. Dan lagi-lagi Eltazafer yang gugup, dan bukannya Fadil. Cowok itu malah rebahan santuy di kasur pengantin miliknya, dasar Fadil.

"Kok lo santai banget sih anjrot, gue aja deg-degan udah kaya mau mati." Protes Alvin sambil menatap Fadil sewot.

"Ya biasa aja kali, kan pengajian doang. Kecuali akad, baru gue deg-degan sampe mau salto."

"Sumpah Dil, ga nyangka bajingan kaya lo akhirnya nikah juga. Gue kira lo bakal jadi bujang lapuk." Sekarang Raja yang bersuara, ia tengah fokus menatap kaca untuk memperbaiki tatanan rambutnya.

"Awas aja lo nanti bikin malu kita pas akad Dil, gue geprek beneran ya ubun-ubun lo." Canda Zach.

Seisi kamar tertawa, termasuk Fadli yang juga ada disana. Ia pun sama tidak menyangkanya bahwa besok adiknya akan menikah. Fadli hanya bisa ikut berbahagia atas pernikahan Fadil. Eltazafer juga sudah banyak memberi Fadil nasihat untuk menjadi suami yang baik, entah mereka mendapat inspirasi darimana.

"Eh njir, lo kemana aja sih? Kok Zara nanyain kabar lo mulu lewat gue? Lo berantem sama Kina?" Tanya Fadil saat membuka chat dari Zaraㅡyang selalu menanyakan Saka belakangan ini.

Saka menggeleng, "Engga kok, ya kali gue berantem."

"Lah terus kenapa lo ditanyain mulu?"

"Kangen kali dia." Jawab Saka dengan PD nya.

"Ga usah sok cakep. Mending lo telpon Kina noh sebelum acara mulai, kali aja ada salah paham." Saran Kahfi.

"Lo sih prioritasin Bella mulu, udah gue bilangin juga. Nih gue ingatin lagi, lo tuh udah punya cewek Sak jadi lebih baik lo jaga jarak sama Bella." Kini Fadil mulai menasihati.

"Kina ga cemburu kok, lagian gue juga udah ngenalin dia ke Bella. And she's totally fine."

"Aduh Saka, jarang ada cewek yang ngaku kalo dia cemburu. Lo ga tau kalo lo ga nanya, jadi plis sekarang lo telpon Kina terus minta maaf."

"Baru tau gue, Saka goblok amat dalam cinta." Raja menertawakan kebodohan Saka.

Kahfi menoleh kearah Raja, "Lo juga sama aja."

Raja langsung kicep, berhenti tertawa. Sementara Saka telah hilang entah kemana untuk menelepon Kina, acara pun telah dimulai. Fadil yang awalnya baik-baik saja kini mulai merasakan gugup dalam dadanya. Ia benar-benar gugup, ia juga tidak menyangka sebentar lagi ia meninggalkan rumah yang membesarkannya hingga kini.

--

Acara memang sudah selesai, tapi bukan itu masalahnya. Wedding Organizer pernikahan Fadil malah lupa menaruh pakaian calon pengantin pria untuk hari esok dimana. Setelah dicek kembali, ternyata seperangkat pakaian milik Fadil malah tertinggal di tumpukan gaun yang akan dipakai Zara besok, sehingga mau tidak mau harus ada yang mengambilkan kerumah Zara.

Masing-masing memiliki kendala kecuali Alvin, Kahfi, dan Raja. Saka sibuk makan dengan yang lain, sementara Fadil sedang menyambut keluarga jauhnya yang baru saja sampai, begitupun dengan Fadli. Dan disinilah ketiga cowok itu, menatap rumah Zara dalam diam. Rumah itu juga sama ramainya, berkali-kali Kahfi mengajak kedua temannya untuk turun dari mobil untuk menjalankan tugas mereka namun nihil, dua cowok didepannya malah ciut.

"Ayo, kan kita tinggal ngambil doang. Makin lama makin buang-buang waktu loh, ayo buru." Ajak Kahfi sambil membuka pintu mobil dan turun.

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang