Bella

280 31 15
                                    

Hubungan Saka dan Kina telah sampai pada tahap yang sudah mengetahui baik buruk masing-masing. Meskipun hubungan mereka terkesan baru, tapi mereka berdua dengan cepat menyesuaikan diri satu sama lain. Sama halnya dengan Saka yang sudah lumayan kenal dengan teman-teman setongkrongan Kina, Kina pun juga sudah dikenalkan pada Bella, sahabat semasa kecil Saka.

Sahabat Saka tidak hanya Eltazafer ia juga berteman baik dengan Bella, gadis yang tinggal disebelah rumahnya itu. Keluarga Saka menempati rumah mereka sejak 10 tahun yang lalu, selama itu pula Saka dan Bella bersahabat. Saka bahkan sampai menyimpan foto bela di dompetnya. Dan Kina tau itu.

Sebenarnya Kina tidak mau cemburu, tapi perasaan tidak bisa dibohongi. Semua perempuan sama, tidak ada yang ingin pasangan mereka dekat dengan wanita lain dan itu adalah hal yang wajar. Wajar kalau Kina cemburu karena Saka sekarang adalah kekasihnya, meskipun ia tau betul sedekat apa Saka dengan perempuan bernama Bella itu.

Pernah sekali, Kina dibuat kecewa oleh Saka karena Bella. Hari itu tepat seminggu mereka berpacaran, biasanya Saka akan menghubungi Kina di pagi hari namun pagi itu yang terjadi malah sebaliknya. Saka tidak bisa dihubungi, dan tidak ada kabar dari cowok itu. Kina berusaha tidak suudzon pada Saka, ia tidak ingin mengundang perkelahian didalam hubungannya yang masih seumur jagung itu.

Awalnya para sahabat Kina mengajak gadis itu untuk ikut Car Free Day, namun Kina tolak karena ia pikir Saka akan mengajaknya keluar hari ini. Dan parahnya lagi, Kina mendapat kabar dari Yashiㅡyang saat itu sedang ikut Car Free Dayㅡbahwa ia melihat Saka sedang berduaan dengan gadis berambut pirang disana.

Sejenak Kina berpikir, siapa gadis pirang itu dan akhirnya ia sadar. Gadis berambut pirang itu adalah gadis yang dikenalkan padanya beberapa hari lalu oleh Saka. Gadis itu tidak lain tidak bukan adalah Bella. Kina tidak ingin cemburu, namun air matanya sudah luruh beberapa saat kemudian. Ia menyesali keputusannya untuk tidak pergi dengan para sahabatnya dan malah menunggu Saka yang bahkan tidak memikirkannya sama sekali.

Sebenarnya tidak hanya itu, masih banyak luka yang Kina simpan disebabkan oleh Bella. Tapi gadis itu masih berusaha sabar, karena ia paham betul posisinya. Bella sudah mengenal Saka sejak dulu, Bella sudah ada di hidup Saka jauh sebelum Kina hadir. That's it. Kina cukup tau diri untuk tidak melarang Saka selalu berhubungan dengan sahabatnya itu. Dan mungkin Kina juga harus sabar saat suatu saat nanti Saka mengakhiri hubungan hanya karena gadis itu.

Seperti hari ini, Kina tidak mendapat kabar dari Saka sejak pagi. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan Saka belum juga meneleponnya untuk sekedar memberi kabar. Sejak pagi juga Kina berada dirumah Zara, karena sahabatnya itu sedang dipingit karena beberapa hari lagi pernikahannya akan dilaksanakan. Kina jadi khawatir dan mendapat atensi dari teman-temannya.

"Lo kenapa sih? Kok daritadi pagi kaya gelisah gitu? Lo gugup? Yang nikah Zara, kok lo yang gugup." Canda Yashi, ia tau temannya itu sedang tidak baik-baik saja.

Kina tersenyum, "Apaan ih, orang gue daritadi santuy aja. Lo kali yang gelisah, takut Zara direbut Fadil."

"Iya gue gelisah, takut Zara disakitin Fadil. Ga rela gue, pokoknya kali ada apa-apa lo harus cerita ke kita ya Zar? Jangan disimpan sendiri, ga baik." Yashi kini menatap Zara yang sedang memerhatikan ponselnya.

"Lo dengerin gue ga sih, hello~" Yashi mengibaskan tangannya didepan wajah Zara.

Zara mengangguk, "Iya, denger. Lagian juga Fadil bakal apain gue sih? Mana mungkin berani, yang ada gue laporin Arga."

"Good girl." Puji Ratu.

Zara berdiri, "Ada yang mau nitip? Gue mau ke Alfamart nih beli cemilan."

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang