Fadil terpaksa harus duduk sendiri di bangku kantin karena teman-temannya mendapat kelas, sementara ia tidak. Maklum, anak teknik dan kedokteran memang berbeda. Dan seperti menemani kesendiriannya, hujan malah turun tanpa basa-basi. Fadil hanya fokus pada makanan di hadapannya tanpa memedulikan sekitar. Fadil sudah selesai makan dan berniat untuk pergi dari kantin dengan air kemasan ditangannya, ia malah tertabrak dengan seorang gadis. Hingga membuat air kemasan milik Fadil malah tertumpah di baju gadis itu.
"Eh, maaf banget." Kata Fadil saat melihat baju gadis itu basah, ia merasa bersalah.
"Ga papa kok, santai aja."
"Santai gimana? Baju lo basah gitu." Fadil kemudian melepas jaketnya. "Ini, pake dulu. Kalo lo masuk angin kan ga lucu."
"Eh....ga usah repot-repot, aku ga papa." Gadis itu mengembalikan jaket milik Fadil yang tadi tersampir dibahunya.
"Udah pake aja,"
"Terus gimana ngembaliinnya?"
"Kalo lo ga mau repot, buang aja."
"Eh? Jangan dong, ini kan punya kamu."
"Simpan aja kalo gitu."
"Tapi aku mau ngembaliin,"
"Ya udah, seminggu lagi kita ketemu disini. Gimana?"
Gadis itu mengangguk, "Oke,"
"Btw, nama lo siapa?"
"Aisyah."
Gadis itu merutuki keputusannya untuk makan di kantin FK, ia merutuk kesal. Ia seharusnya tidak kembali lagi ke kantin itu minggu depan, namun sayang kejadian hari ini malah menuntunnya untuk kembali lagi ke kantin sial itu. Kantin FK memang selalu membawa dampak buruk baginya, ia juga sadar akan hal itu. Tahun lalu, saat ia masih maba gadis itu diputuskan oleh pacarnya di kantin FK. Dan sekarang, ia malah ketumpahan air di bajunya.
"Macha, lo pake jaket siapa dah? Tumben selera lo jaket cowok gitu." Sapa Aninㅡteman sekelas Macha.
"Ini jaketnya orang, aku di pinjemin. Minggu depan juga udah di kembaliin kok." Jelas gadis yang biasa disapa Macha itu.
Anin mengangguk, "Siapa? Gebetan?"
"Sembarangan aja kalo ngomong kamu mah,"
"Kok bisa lo pake jaketnya? Ceritain dong~"
"Udah, ceritanya dikelas aja. Udah mau telat nih."
Kedua gadis berdarah sunda itu melangkahkan kaki ke gedung FP, karena 15 menit lagi kelas akan dimulai. Macha memang terbiasa menggunakan aku-kamu saat bicara, berbeda dengan Anin yang sudah fasih dengan gue-lo nya, Macha malah tidak nyaman menggunakan kata tersebut.
"Hari ini lo pulang bareng gue, disuruh Umi." Kata Kahfi saat Audy akan melewatinya di parkiran umum kampus mereka.
Audy mengangguk, ia kemudian masuk ke mobil Kahfi setelah cowok itu masuk terlebih dahulu. Hanya hening yang tercipta, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kedua anak adam dan hawa itu. Kahfi sibuk menyetir, sementara Audy sibuk memerhatikan jalan. Ingin rasanya Audy banyak bertanya, tapi ia cukup malu karena kejadian di warung makan mang koko beberapa bulan lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geruchtted✓
Ficção AdolescenteEltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bilang 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking' tapi, apa prinsip itu juga berpengaruh pada me...