Kosan Raka hari ini hanya diisi oleh Eltazafer tanpa Saka, karena sejak malam kemarin Saka belum juga menampakkan batang hidungnya. Menurut penuturan Alvin yang semalam berpapasan dengan sahabatnya itu didepan Alfamidi, Saka terlihat lesu. Wajahnya menyiratkan sebuah tanda tanya besar yang kini bersarang di kepala keenam cowok di ruangan ini.
"Kira-kira dia kemana nih?" Tanya Alvin sambil menyesap kopi buatannya yang masih hangat.
Zach mengedikkan bahu, "Paling nugas, kan belakangan ini Saka mau ngambis katanya."
"Masa? Kapan dia ngomong gitu?"
"Pas habis UTS kemaren."
"Tapi kok perasaan gue ga enak ya?" Kini Fadil yang angkat suara.
"Ga enak gimana maksud lo?" Tanya Raka.
"Kaya...Saka lagi ga baik-baik aja.."
"Telpon aja mending."
"Kalo dia ditelpon bisa, udah dari jaman bahula gue ga khawatir. Lah ini, hapenya nyala aja kaga." Raja membanting ponselnya keatas kasur milik Raka, jujur ia sedikit stress akibat hilangnya Saka secara tiba-tiba.
'Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan..'
Keenam cowok itu kemudian kembali melamun, terlalu banyak kemungkinan yang menghinggapi benak mereka saat ini. Bahkan Kahfi sempat berpikir kalau Saka sedang mati-matian mencari cara agar bisa kembali berhubungan dengan Kina.
"Apa jangan-jangan dia lagi nyari cara buat balikan sama Kina? Apa iya.."
"Bisa jadi, tapi kok ga nanya ke kita-kita. Dia kan biasanya banyak nanya kalo urusan cinta."
"Bentar deh," Zach menghembuskan nafasnya kasar. "Saka kalo lagi kalut kemana sih biasanya?"
"Ga kemana-mana deh gue rasa. Tapi waktu itu dia sempat nanya ke gue tempat minum yang bagus dimana.." jawab Raka seadanya.
"Berarti dua mau mabok dong?" Alvin mengerjap.
"Bisa jadi..."
"Samperin aja kerumahnya, gimana?" Usul Zach.
"Hayuk lah." Kemudian Eltazafer beserta Raka melaju menuju rumah Saka dengan mobil milik Kahfi. Tidak ada yang aneh, hingga mereka sampai dirumah besar itu.
"Lah kok rame anjir?" Fadil mengernyit, pasalnya rumah Saka sedang ramai dan dipenuhi banyak orang berlalu-lalang.
"Bentar, gue nanya." Kahfi kemudian mendekat kearah seorang lelaki yang tengah mengangkat manekin yang lewat didepannya. Setelah mengobrol cukup lama, Kahfi kembali pada teman-temannya. Alis Kahfi mengernyit, ia harap ia salah dengar.
"Kenapa Fi?" Tanya Raja penasaran.
"Ada yang nikahan."
"Siapa? Ga mungkin Wafiq kan? Saka aja belum nikah..." Sahut Raka.
Kahfi menghela nafas, "Saka yang nikah.."
"Sama Kina?" Seru Fadil heboh.
"Bukan, pas gue tanya ke mas-mas yang tadi nama mempelai perempuannya bukan Kina.."
"LAH TERUS SAHAAAAA????"
"Shilla."
Seketika keenam cowok yang masih setia berdiri didepan pintu rumah Saka terdiam, antara percaya dan tidak percaya. Berulang kali Kahfi berharap ia salah dengar, namun yang akan Saka nikahi memanglah Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geruchtted✓
Fiksi RemajaEltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bilang 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking' tapi, apa prinsip itu juga berpengaruh pada me...