Heat exhaustion

286 26 7
                                    

Salah satu alasan Saka pindah rumah dan berpisah dari Kina saat ia masih kecil adalah penyakit yang dideritanya. Saka menderita heat exhaustion, dan telah dideritanya sejak bayi. Heat exhaustion membuat Saka tidak dapat berada ditempat yang berudara terlalu panas, sehingga ia akan pingsan jika berlama-lama dalam keadaan panas. Heat exhaustion dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat, maka dari itu orangtua Saka memutuskan untuk pindah ke Bandung saat cowok itu masih duduk di bangku sekolah dasar.

Tak banyak yang tau penyakit yang diderita oleh Saka, hanya keluarga intinya, Kina dan Elta. Bahkan Bella pun tidak tau. Saka juga jarang sekali kambuh penyakitnya semenjak pindah ke Bandung karena cuaca Bandung yang notabene dingin membuatnya tidak perlu khawatir akan penyakitnya itu. Tapi jarang kambuh bukan berarti sembuh, dan hari ini Saka terlena akan hal itu.

Cuaca Bandung siang ini lumayan terik terlebih lagi saat ini Saka dan Bella sedang berada di pantai, berulang kali Saka menghirup udara untuk menghindari sesak nafas namun gagal dadanya dilanda sesak. Sementara itu Bella masih sibuk dengan ponsel miliknya, entah gadis itu sedang apa. Awalnya Saka tidak berniat menerima tawaran Bella, namun lagi-lagi gadis itu mengancam akan cutting jika ia ditolak. Mau tidak mau, Saka harus menurutinya. Ia kepalang takut Bella akan melakukan hal yang tidak-tidak, sehingga Saka mengiyakan.

Saat berangkat tadi pun Saka tidak pamit pada orang rumah, karena sudah pasti Saka akan dilarang ke pantai jika tidak bersama orangtuanya. Orangtua Saka khawatir jika saat Saka pergi tanpa mereka, penyakit Saka kambuh dan tidak ada satupun orang yang paham cara menangani anak sulung mereka itu. Namun Saka ceroboh, ia masih saja berdiam diri dibawah teriknya matahari sampai nafasnya memburu.

"Bell..." Panggilnya disela tarikan nafasnya yang terasa berat.

"Bentar ya, lo diem dulu. Gue mau buat story..." Bella mengibaskan tangannya, mengisyaratkan tidak ingin diganggu.

Saka berusaha untuk tetap tenang, tidak ingin panik melandanya. Ia kemudian meminum air yang sedari tadi tergeletak disampingnya, berniat menurunkan suhu tubuh namun ia gagal. Hingga akhirnya Saka merasa pusing hebat lantas wajahnya memucat, tak lama kemudian cowok itu jatuh pingsan dan Bella belum sadar akan hal itu. 20 menit setelah pingsannya Saka, Bella baru selesai dengan ponselnya ia kemudian mengernyit.

"Apa sih lo Sak, tadi manggil gue sekarang malah ketiduran.." Setelah berkata demikian, Bella kemudian membaringkan tubuhnya disamping Saka yang kemungkinan besar bisa meninggal kapan saja.

Wafiq berulang kali mengecek sekitar rumah dan menelepon satu persatu sahabat kakaknya namun belum juga mendapat jawaban dimana Saka berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wafiq berulang kali mengecek sekitar rumah dan menelepon satu persatu sahabat kakaknya namun belum juga mendapat jawaban dimana Saka berada. Ia bahkan sudah menelepon Kina untuk bertanya keberadaan kakaknya kalau saja Saka sempat mengabari mantannya itu, namun nihil Wafiq tidak mendapat jawaban yang ia inginkan. Hingga akhirnya Wafiq memutuskan untuk mendatangi rumah Bella yang ia anggap sebagai 'sarang kuntilanak'. Meskipun kakaknya telah lama bersahabat dengan Bella bukan berarti Wafiq juga dekat dengan gadis pirang itu. Wafiq malah jadi salah satu orang yang menentang keras Saka bersahabat dengan Bella setelah orangtuanya dan Eltazafer.

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang