Audy memutuskan untuk pergi menenangkan diri, ia terlalu shock saat mendapat telepon dari pihak keluarga Kahfi yang mengatakan pernikahannya akan dilaksanakan secepatnya. Bahkan gadis itu tidak sempat pamit pada kedua orangtuanya, ia terkejut luar biasa, ia hanya sempat memakai topi hitamnya. Kaki gadis itu kini menapak diatas lantai sebuah cafe yang berada tak jauh dari kampusnya, kemudian ia duduk di pojokan setelah memesan segelas latte.
Awalnya semua terasa biasa saja, keadaan masih hening dan Audy dengan cepat bisa menenangkan dirinya. Namun tidak lama kemudian segerombolan gadis yang berkunjung di cafe itu kemudian duduk tak jauh daru Audy. Bukan karena tatapan ataupun perlakuan para gadis itu yang mengganggunya, melainkan apa yang gadis-gadis itu tengah bicarakan.
"Gila lo bayangin aja Kahfi udah mau nikah, apa coba maksudnya nikah tiba-tiba gitu.." kata gadis berambut pirang yang kini mengibaskan rambutnya itu.
"Paling ceweknya hamil duluan." Timpal gadis yang mengenakan kawat gigi. Seketika Audy menahan nafasnya, tidak menyangka kalau yang gadis-gadis itu bicarakan adalah dirinya.
"Kalo nikah buru-buru ya cuma ada dua kemungkinan, kalo ga hamidun ya udah di jebolin." Audy menoleh, dan mendapati Karin dengan entengnya tertawa setelah mengatakan hal hina tadi.
'Oh ternyata kawanannya Karin, pantes.' batin Audy
"Padahal diliat-liat Kahfi tuh baik loh anaknya, sholeh juga. Kok bisa ya..."
"Namanya nafsu."
"Tapi, bisa jadi ceweknya yang maksa kan? Karena dia takut ditinggalin Kahfi jadinya ngerelain keperawanan deh. Aduh mirisnya."
"Yang mana sih ceweknya anjir? Penasaran banget gue..."
"Itu loh, anak fakultas ekonomi...si songong. Siapa sih namanya..."
"Temennya siapa?"
"Ini....siapa tuh mantannya Saka???"
"Kina?"
"Iya..itu. Pokoknya gengnya si Kina lah yang isinya sad girl semua." Kemudian para gadis itu tertawa lagi, entah dimana letak lucunya.
Audy kembali melamun, ia tidak berminat mendengarkan obrolan para gadis nenek lampir itu lebih lanjut. Ia tidak mau sakit hati ataupun kepikiran dengan perkataan teman-teman Karin barusan. Belum lama Audy menghembuskan nafasnya kasar, tiba-tiba saja pintu cafe terbuka dan menampilkan sosok Kahfi yang langsung menatap kearah Audy berada.
Tidak hanya Audy yang terkejut bukan main, gadis-gadis siluman tadi juga ikut menatap kearah Kahfi berjalan. Seketika nyali mereka menciut saat menyadari bahwa Audy sejak tadi berada dekat dengan meja mereka.
"Ayo balik.." ajak Kahfi sambil menatap Audy yang masih setia bersembunyi dibalik topinya.
"Kenapa? Kamu disuruh mama nyariin aku?"
"Engga, ga ada yang suruh."
"Terus?"
"Ayo balik, kamu belum makan kan?"
"Belum."
"Ya udah, ayo makan bareng aku."
Audy langsung berdiri dan berjalan di samping Kahfi melewati Karin dan teman-temannya yang sedang melongo memperhatikan. "Rin gue duluan ya.." Audy kemudian tersenyum kearah Karin.
"E-eh Audy...iya duluan aja. Hati-hati dijalan ya..." Balas Karin sambil tergugup.
"Oh iya kalo lo mau tau kita berdua kenapa nikah nya terkesan dadakan, lo bisa tanya langsung ke Kahfinya nih. Mumpung ada orangnya disini." Sambung Audy sambil bergantian menatap ketiga rekan gossip Karin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geruchtted✓
Teen FictionEltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bilang 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking' tapi, apa prinsip itu juga berpengaruh pada me...