Birthday

221 24 7
                                    

Alvin bangun dari tidurnya, ia bangun dengan wajah berseri-seri pasalnya pagi ini ia tidak ada kelas sehingga cowok itu bisa bersantai menikmati paginya. Ditambah lagi hari ini ia sudah boleh mengonsumsi mi. Seperti yang kita ketahui bersama, Alvin memiliki kebiasaan makan mi dua kali seminggu. Dan hari ini ia senang karena akan makan mi lagi setelah 3 hari.

Alvin melangkah menuju kamar Ivana, berniat membangunkan adiknya untuk sholat subuh. "Ivana, bangun...."

"Udah bangun, wleee...." Ivana tiba-tiba muncul dari balik pintu kamarnya, lengkap dengan mukenah biru tua miliknya.

Alvin hanya mengangguk, lantas kembali ke kamarnya untuk bersiap ke masjid. Alvin berharap hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan. Sepulangnya Alvin dari masjid, ia lantas menyalimi Mama yang sedang fokus dengan masakannya.

"Udah pulang, Vin?"

"Udah Ma. Alvin keatas dulu ya."

"Iya. Nanti turun sarapan ya nak."

"Siap Ma. Oh iya, hari ini Alvin makan mi kan Ma...." Rengek Alvin sambil menunjukkan puppy eyesnya.

"Iya, tapi makan mi nya siang aja ya? Jangan pagi."

"Siap bos!"

Begitu naik tangga, Alvin berpapasan dengan adiknya. Awalnya ia ingin mengabaikan gadis itu karena tidak ingin berdebat di pagi hari, namun sayangnya Ivana malah memulai obrolan.

"Lo marahan sama Kak Yashi?"

Alvin menggeleng, "Engga, kenapa emang?"

"Gue habis cerita-cerita sama Kak Yashi tadi malam."

"Terus....???"

"Ga deh, ga jadi." Ivana berniat meninggalkan Alvin, namun ditahan oleh cowok itu.

"Ceritain dulu yang bener."

"Ga, ga mau." Ivana berniat lari, tapi lagi-lagi tangannya dijegal oleh sang kakak.

"Makanya kalo cerita jangan setengah-setengah, cerita ga?!"

"MAMAAAAA, ALVIN NIH GANGGUIN AKUUU......" Teriak Ivana sambil memasang wajah menangnya.

"Vin, adeknya jangan diganggu. Mending kamu mandi aja ya?" Titah Mama sesaat setelah Ivana mengadu.

Alvin mendengus kesal. Ia sudah berharap mendapat hari yang menyenangkan, namun dirusak begitu saja oleh adiknya. Ia kemudian mandi lantas turun untuk sarapan. Betapa terkejutnya Alvin saat melihat meja makan yang sudah penuh dengan makanan kesukaannya dan ada pula tumpeng.

"Kok ada tumpeng? Acara apaan Ma? Kucing kita lahiran?" Tanya Alvin sambil duduk di kursinya.

Papa terkekeh, "Kamu masih muda udah pikun. Ini ulangtahunmu, Papa aja masih ingat."

"Bukan Pa, bukan lupa. Tapi kebanyakan pikiran." Ejek Ivana.

"Apa sih yang dipikirin? Yashi?" Kini Mama malah ikut-ikutan mengejek.

Alvin hanya bisa tersenyum, sambil memerima nasi dan lauk yang diberikan Mama. Hatinya senang tidak karuan karena makanan kesukaannya memenuhi meja makan. Alvin kadang memang sesederhana itu. Selesai dengan sarapan paginya, Papa langsung mengajak Alvin untuk mengobrol sementara Ivana membantu Mama membersihkan sisa makanan.

"Kamu mau kado apa, Vin?"

"Motor?"

"Kalo motor, Papa ga mau. Yang lain ya?" Tawar Papa.

"Baju aja deh, Pa."

"Baju? Ga terlalu manfaat, Vin. Yang lain."

"Sepatu deh, Pa."

Geruchtted✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang