1. Pindahan

4K 314 6
                                    

"Wuahh lihat! Tampan nya!!"

"Sialan, dia seperti vampir tampan yang sering kutonton di film barat!!"

"Tidak! Yang ini lebih tampan!!"

"Kyaaaaaaa!!!"

Suasana kelas itu sangat ramai oleh teriakan para gadis. Sementara para laki-laki hanya bisa mendengus kasar melihat sosok tampan di depan kelas mereka. Ah, jika begini... semua laki-laki dari yang tampan sampai yang terjelek sekalipun, akan kalah darinya.

Sementara itu, pemuda bersurai raven itu tetap memasang ekspresi datar di wajah tampan nya yang dingin. Iris onyx nya menajam, sementara bibir kemerahan nya mengatup pelan. Tatapan nya tertuju kearah sosok gadis bersurai soft pink yang sibuk memperhatikan nya seraya memainkan pulpen nya asal.

"Semuanya, ini Uchiha Sasuke. Dia baru saja pindah dari London. Semoga kalian membuatnya nyaman disini." kata guru semangat. "Tentu!!" jawab semuanya serempak. Sasuke sendiri tak mau memperkenalkan dirinya. Selain malas, ia tak mau membuang-buang waktu untuk hal tak berguna.

Jadi, setelah dipersilahkan duduk, ia segera bergegas mencari tempat duduk. Dan seperti biasa, para gadis akan menatapnya penuh harap. Berharap ia akan duduk bersama salah satu dari mereka.

"Eh?"

Sasuke melirik sekilas gadis bersurai soft pink yang terkejut melihat dia menaruh tas miliknya di kursi kosong disebelah gadis itu. Iris emerald nya yang cantik bersinar menatapnya dalam, sebelum sedetik kemudian, menarik garis bibir nya, membentuk senyuman manis.

"Hai, aku Sakura Haruno. Salam kenal!"

Bibir semerah cherry nya terbuka sedikit begitu ia mengatakan hal ramah seperti itu. Matanya menyipit karena ia tersenyum terlalu lebar. Namun... dalam sedetik pudar, karena Sasuke tak menanggapinya.

"Maaf. Aku lancang!" jawab nya cepat-cepat kembali fokus dengan bukunya. Sementara orang-orang sibuk berbisik mencibir tentang Sakura yang sok dekat dengan murid baru itu. Namun, gadis bersurai soft pink itu nampak tetap cuek saja. Tak peduli.

Pelajaran pun dimulai.

Sakura mengernyitkan alis nya. Merasa teman sebangku nya ini terus memperhatikan nya. Membuat dia cukup risih. Sebenarnya... ada apa?

"Hm, ano... Sasuke-kun... apa ada masalah?" bisik Sakura seraya menatap Sasuke sekilas. Karena guru sedang mengajar. "Kau... pernah ke Alaska?" tanya nya tiba-tiba. Mengejutkan Sakura.

"Alaska? Jangan kan Alaska, berlibur ke luar kota pun jarang." kekeh Sakura pelan. "Aku bukan orang kaya atau bangsawan. Sudah beruntung aku bisa bersekolah disini." sambung nya kembali fokus.

Well, sekolah ini memang yang terbaik dan juga... terelit. Hanya orang-orang berduit dan berotak jenius yang bisa masuk kemari. Dan Sakura salah satu yang berotak jenius itu. Ia mendapat beasiswa disini. Beruntung sekali.

"Kenapa menanyakan itu?" tanya Sakura setelah berpikir. "Tidak apa-apa." jawab Sasuke datar dan singkat. Sakura hanya mengangguk sekedarnya. Dan kembali memperhatikan seraya mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis.

Selama kurun waktu itu, suasana nya sangat canggung. Sakura sendiri merasa segan untuk mengajak Sasuke berbicara. Pemuda itu nampak sangat dingin dan tak mau berbicara dengan siapapun. Bahkan saat bel istirahat berbunyi, remaja itu tetap diam di kursi nya.

"Sasuke-kun, kau mau ke kantin? Ayo bersama!"

"Sasuke-kun, aku bawa bekal. Kau mau?"

"Sasuke-kun.."

"Sasuke-kun..."

Sasuke mengernyitkan alisnya kesal mendengar panggilan-panggilan memuakkan itu. Sementara Sakura sudah bersiap angkat kaki. Disini sangat ramai dan terasa sesak. Jadi, lebih baik cepat-cepat pergi saja.

Sratttt

Sakura tercengang saat sebuah tangan besar dan dingin meraih lengan nya. Dia berbalik dan melihat Sasuke menatap nya tajam. Semua yang berada di sana pun sama tercengang nya dengan Sakura.

"Ano... hm... ada apa?"

Sasuke segera melepas pegangan nya dan berdiri, berdampingan dengan Sakura.

"Aku ikut dengan mu."

Lagi, ucapan nya mengejutkan semua orang. Sakura berniat menolak, takut memancing para siswi untuk berurusan dengan nya. Namun, Sasuke nampak tak menerima penolakan. Terlihat dari ekspresi dan keseriusan di matanya.

"Uh... um... baik!"

Sakura segera bergegas terlebih dahulu diikuti Sasuke.

🌹🌹

Sasuke terus saja mengikuti Sakura. Namun, bukannya menuju kantin,gadis itu memilih pergi ke taman yang rindang dan sejuk.

"Aku terbiasa membawa bekal. Makanan disini mahal, kuharap kamu memahami nya." kata Sakura seraya tersenyum tipis. Dia menepuk tempat kosong disebelahnya. Mengisyaratkan agar Sasuke duduk disebelahnya.

Sasuke menurut tanpa banyak bicara.

"Kau mau?" tawar Sakura. Sasuke menggelengkan kepalanya. "Aku tidak lapar." jawab nya singat. "Kau yakin?" tanya Sakura memastikan. Sasuke hanya mengangguk tegas sebagai jawaban.

Hening...

Hanya terdengar Sakura yang mulai menyantap bekal nya. Sementara Sasuke menyandarkan punggung nya di batang pohon seraya menutup matanya. Menikmati angin sejuk yang menerpa wajah tampan nya.

"Hey, Sasuke... bagaimana dengan London? Apa disana menyenangkan?" tanya Sakura memecah keheningan. "Biasa saja." jawab Sasuke singkat. Sakura mengangguk-angguk seraya melahap makanan nya. Setelah menelan nya, dia mulai bertanya lagi.

"Lalu, kenapa kau pindah kemari?" cetus Sakura santai. Tidak menyadari tatapan tajam Sasuke padanya. Ia sepertinya lupa akan keseganan nya saat pertama kali dia menyapa pemuda dingin itu.

"Hanya ingin." jawab Sasuke datar. Sakura mengangguk dan tak kembali mengatakan lebih jauh. Ia sibuk memakan makanan nya. Ia ingin terus menawari pemuda itu, namun dilihat dari ekspresi pemuda itu, membuat Sakura membatalkan niatnya.

Hingga bel masuk berbunyi, Sasuke hanya diam memandang kedepan tanpa makan ataupun minum.

"Ano, Sasuke-kun, kau belum makan ataupun minum, apa kau baik-baik saja?" tanya Sakura setelah membereskan peralatan makan nya. "Ya, aku baik-baik saja. Mungkin aku akan meminta mu untuk mengizinkan ku sebentar." kata Sasuke.

Sakura mengangguk.

Setelah itu ia pun dengan sopan pamit kembali ke kelas terlebih dahulu.

Sementara Sasuke...

Ia menghela napas. Well yeah, ia memang kelaparan. Namun, dia malas untuk ke kantin. Selain karena ramai, ia tak suka menjadi pusat perhatian. Dan dia pun sengaja mengikuti gadis bersurai soft pink itu. Entah mengapa ia penasaran dengan perintah Kakek nya.

Untuk mencari dan membawa seorang gadis padanya, dengan ciri-ciri khusus.

Berkulit putih merona sedikit pucat, dengan bibir semerah dan seindah ceri, dengan iris seindah emerald dan rambut soft pink seindah bunga sakura di musim semi.

Ia awalnya berpikir Kakek nya mengada-ada. Mana mungkin ada orang yang sesuai dengan deskripsi Kakek nya itu?!

Namun, saat ini ia tak berani meremehkan ucapan Kakek nya. Karena ternyata gadis yang disebutkan itu... benar-benar ada!!!

Buktinya adalah keberadaan Sakura.

🌹🌹

Holaaaa ini story ketiga kuuu

Gimana nih, ada ide tuangin aja ya kan? Daripada cuma dipendem doank

Cukup gaje kah??

Well saia gak terlalu bagus buat fict misteri roman gini, but... semoga kalian suka...

Arigatou

.
.
.

Kamis, 16 Juli 2020

The PureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang