12. Xiao Zhan

1.4K 156 2
                                    

   Xiao Zhan sibuk memperhatikan deretan gambar masakan Jepang di buku menu, sementara Jin Taiheng memperhatikan kakaknya sambil mengetuk-ngetukkan jari di atas meja.

   "Kamu mau sushi atau apa?" Tanya Xiao Zhan.

   "Samain sama kakak saja."

   "Oke. Saya pesan paket sushi yang ini dua." Setelah memesan, Xiao Zhan memberikan buku menunya pada pelayan lalu melipat tangan di atas meja sambil memandangi Jin Taiheng yang tanpa disadarinya susah berubah banyak. Adiknya kini sudah jauh lebih tinggi dari Xiao Zhan, rahangnya sudah mengeras, suaranya sudah berubah menjadi lebih berat.

   "Kenapa ngeliatin gitu sih, Kak?" Tanya Jin Taiheng risih.

   Xiao Zhan tersenyum. "Nggak, nggak apa-apa."

   "Jadi, kakak sudah putus belum dengan Yibo?" Timpal Jin Taiheng mengalihkan topik.

   Raut wajah Xiao Zhan berubah seketika. Bukan perasaan tidak senang. Tapi sebaliknya, ia sedih. Jin Taiheng bertanya seperti itu seakan ia dan Wang Yibo sungguhan pacaran. Seakan mereka berdua begitu dibutakan cinta hingga tak memedulikan larangan sekitarnya. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Tak ada cinta menggebu. Cuma ada status "pacar hari Senin" belaka.

   "Jangan bilang kamu ajak Kakak ke sini cuma untuk membicarakan itu. Kita ke sini bukan mau bertengkar, kan?"

   "Keras kepala," desis Jin Taiheng. "Selalu begitu. Ya okelah. Aku nggak mau berantem di sini dan saat ini. Kita ganti topik."

   "Oke. Jadi, kenapa tiba-tiba kamu ajak Kakak makan siang di luar?" Tanya Xiao Zhan.

   "Ada yang salah dengan seorang adik ajak kakaknya makan siang di luar?" Jin Taiheng balik bertanya.

   "Untuk seorang adik yang selama empat tahun belakangan jarang sekali berminat ketemu sama kakaknya, mungkin bukan salah. Tapi.. agak aneh," jawab Xiao Zhan.

   Sebenarnya Xiao Zhan tak peduli dengan apa pun itu alasan Jin Taiheng. Yang ia pedulikan hanyalah hatinya yang kini melompat-lompat bahagia karena bisa berpuas-puas memandangi wajah Jin Taiheng Yang semakin tampan, wajah yang mirip Daddy-nya. Sebetulnya Xiao Zhan ingin mengacak-acak rambut anak itu, mencium pipinya atau juga memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

   Tapi sekarang Xiao Zhan hanya duduk kaku di tempatnya karena ia tahu yang duduk di hadapannya kini bukan lagi Jin Taiheng kecil yang selalu mengikuti kemanapun kakaknya pergi. Yang duduk dihadapannya kini adalah Alpha muda, calon dokter. Xiao Zhan mulai penasaran apakah Jin Taiheng sudah punya pacar atau apakah Jin Taiheng sudah pernah berciuman atau apakah ia merokok.

   "Besok Kakak ke mana?" Pesanan mereka telah datang dan Jin Taiheng melahap potongan sushi pertamanya.

    "Hmm.. Kuliah, terus pulang. Kenapa?"

   "Selesai kuliah jam berapa besok?"

   "Jam satu. Kenapa sih?" Tanya Xiao Zhan gemas.

   "Masih tanya kenapa. Besok ulang tahun kamu, Xiao Zhan." Ujar Jin Taiheng penuh penekanan.

   Xiao Zhan tersenyum. Ia tahu besok adalah tanggal 5 Oktober. Ia hanya ingin memastikan adiknya itu ingat. Karena di tiga ulang tahun sebelumnya, Jin Taiheng dan Wang Yibo tidak ada di rumah. Bahkan sebuah pesan chat pun tidak mereka kirimkan. Xiao Zhan hanya tiup lilin dengan Meng Ziyi dan Luo Yunxi di rumah. Itu pun bukan acara kejutan. Xiao Zhan menelepon Luo Yunxi untuk datang ke rumahnya, kuenya ia beli sendiri, bahkan lilinnya ia nyalakan sendiri.

FOREVER MONDAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang