"Hai," sapa Luo Yunxi takut-takut.
Wang Yibo masuk ke apartemennya tanpa dipersilahkan atau menjawab sapaannya barusan. Tanpa melihat sekeliling, Wang Yibo langsung duduk di sofa ruang tamu dan menyalakan sebatang rokok, menghirup dalam-dalam dan mengepulkan asapnya ke atas."Jangan dibuka," ujarnya tenang ketika Luo Yunxi bermaksud membuka jendela. Luo Yunxi menurut lalu duduk bersila agak jauh di samping Wang Yibo.
"Kata lo tadi kita harus bergerak hati-hati, tapi lo malah ke sini. Ini sih sudah pasti akan buat Papa gue curiga. Gue rasa dibawah sudah ada mata-mata dia."
"Persetanlah. Gue butuh teman ngerokok sekarang." Wang Yibo memijat-mijat dahinya, lalu menunduk. Lama ia diam dalam posisi itu. Tanpa suara dan tanpa gerakan. Napasnya terdengar berat dan panjang sesekali. Luo Yunxi hanya duduk diam di sampingnya, memperhatikan.
"Bagaimana kalau dia bunuh lo?" Kata Wang Yibo akhirnya. Ia mendongak, menyandarkan tubuhnya ke sofa hingga kepalanya terjatuh gontai ke belakang. "Bagaimana kalau dia bunuh Xian? Bagaimana kalau dia bunuh gue?" Pertanyaan dari Wang Yibo terdengar tergesa-gesa, seakan ia tahu tak ada satu pun dari mereka yang bisa terjawab.
Luo Yunxi hanya bisa terpaku mendengar pertanyaan-pertanyaan mengerikan itu. Rasanya seperti tertarik ke dunia nyata dan kini ia mulai menyadari monster seperti apa yang sedang mereka hadapi. Monster yang bisa membunuh siapa pun, bahkan Luo Yunxi yang adalah darah dagingnya.
"Tadi Xian suruh gue jadi pacar lo." Sambung Wang Yibo tenang. "Bahkan gue rasa besok dia akan suruh gue nikahin lo." Terselip tawa sinis di ucapannya. "Gue nggak pernah terlalu sayang sama hidup gue, Le.."
Luo Yunxi tahu kalimat itu belum selesai. Jadi ia menunggu dengan sabar.
"Tapi ini pertama kalinya gue takut mati." Lanjut Wang Yibo. "Xian bagaimana kalau gue nggak ada?"
Wang Yibo memejamkan mata seketika karena terlalu ngeri dengan bayangan yang terbersit di pikirannya saat itu. Puluhan metode bunuh diri sedang berebut di imajinasinya. Kira-kira metode yang mana yang akan dipakai Xiao Zhan untuk membunuh dirinya sendiri kalau harus kehilangan Wang Yibo?
Tahu-tahu Luo Yunxi sudah menangis. Entah bagaimana, kesedihan dan ketakutan di diri Wang Yibo sudah merasukinya.
Bagaimana Wang Yibo mencintai dan menyayangi Xiao Zhan, kini Luo Yunxi mengerti. Cinta pria itu bahkan lebih besar dari yang bisa Luo Yunxi dan Xiao Zhan bayangkan. Ia bertahan hidup bukan untuk dirinya, melainkan hanya demi Xiao Zhan. Bagi Luo Yunxi, Wang Yibo terlalu malang karena tidak tahu bagaimana mengungkapkan semuanya.
"Nggak bisa kayak begini!" Tiba-tiba Wang Yibo mematikan rokok dan berdiri. "Kita nggak bisa ngejalanin rencana bego murahan kayak gini." Ia mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang.
"Halo. Bisa temui saya sekarang?"
Kaki Luo Yunxi langsung lemas. Begitu ia tahu, Wang Yibo akan buat perang ini menjadi perang terbuka.
.
.
.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER MONDAY [Completed]
FanfictionXiao Zhan akhirnya mendapatkan hari Senin untuk menjadi pacar Wang Yibo, playboy yang punya begitu banyak pacar, satu orang untuk satu hari. Sampai Xiao Zhan bertemu Song Weilong, playboy lainnya yang berparas tampan. Song Weilong mengubah hidup...