27. Zhang Han

1K 119 1
                                    

   Pintu depan terdengar terbuka, tapi Zhang Han tak bergerak dari posisi duduknya di depan TV. Ia bisa mendengar ada suara pemuda lain masuk bersama Song Weilong, anak laki-laki satu-satunya. Ia menunggu dengan sabar, sekaligus malas kalau harus melihat anaknya itu bermesraan dengan omega yang sudah pasti berbeda lagi dengan yang terakhir ia temui.

   "Aku ke kamarku saja ya. Capek nih, serius." Suara Xiao Zhan terdengar lembut. Zhang Han mengeryitkan dahi, karena baru kali ini pacar Song Weilong justru mohon diri ke kamar. Sebelum-sebelumnya justru akan merengek-rengek ingin menginap.

   "Yah, temani aku makan dulu." Rengek Song Weilong.

   "Oh iya ya, kamu belum makan tadi." Sahut Xiao Zhan. "Ya sudah, kita ke restoran bawah saja."

   "Aku bawa mie dari Indo."

   Si pemuda lain tertawa ringan mendengar jawaban Song Weilong. "Ya sudah, aku masakin deh."

   Langkah mereka berdua terdengar mendekat. Zhang Han bersiap melihat reaksi mereka berdua.

   "Ya Tuhan!" Xiao Zhan terperanjat. Zhang Han yang biasanya tidak terperanjat, jadi ikut-ikutan.

   "Kenapa?" Song Weilong muncul sedetik kemudian dengan wajah panik. Namun saat menoleh ke arah Zhang Han, ia mendengus kesal. "Papa!" Protesnya.

   "Papa?" Tanya pemuda lain.

   Song Weilong menggaruk-garuk kepalanya canggung. Sementara Xiao Zhan terlihat bingung antara ingin tersenyum atau ingin kabur dari situ. Tanpa sadar Zhang Han berdiri. Padahal biasanya ia bahkan tidak sudi menyapa pacar-pacar Song Weilong.

   "Papa datang di saat tidak tepat." Protes Song Weilong.

   "Well, kapan Papa datang pada saat yang tepat?" Goda Zhang Han balik.

   "This is different." Bisik Song Weilong dengan mata menyipit.

   Zhang Han berusaha menahan tawa. "Jadi, Papa akan di kenalkan atau nggak?" Godanya sambil melirikkan mata ke Xiao Zhan. Ia akan jadi omega pertama yang Zhang Han minta kenalkan oleh Song Weilong.

   "Xian, ini Papaku." Kata Song Weilong dengan nada terpaksa. Song Weilong hanya menggerak-gerakkan kepalanya dengan canggung. Untuk sejenak Zhang Han merasa menyesal sudah masuk ke kamarnya diam-diam seperti ini. Rasanya kurang benar.

   "Selamat malam, Om." Xiao Zhan menjulurkan tangannya dan tersenyum sopan.

   "Nama kamu siapa?" Tanya Zhang Han.

   "Xiao Zhan, Om. Panggil saja Xian. Maaf Om, tadinya aku sudah mau balik ke kamar. Aku nggak tahu Om ada di sini. Kalau begitu, aku balik ke kamar dulu deh ya." Pintanya dengan sopan.

   "Yah, aku nggak jadi makan dong." Keluh Song Weilong sambil melirik keji ke arah Zhang Han.

   Xiao Zhan mencubit Song Weilong hingga, pria itu mengaduh lirih.

   "Eh, kenapa jadi pergi?" Cegat Zhang Han saat Xiao Zhan beranjak. "Tadi katanya kamu mau masak mie? Sekalian Om juga lapar."

   Lirikan Song Weilong semakin keji mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Zhang Han. Xiao Zhan tersenyum kecut tapi lalu mengiyakan permintaannya. Xiao Zhan pergi ke dapur sementara mereka duduk santai di ruang tamu sambil berpura-pura menonton televisi setelah sebelumnya Song Weilong sempat menelepon layanan kamar.

   "I hate you." Ujar Song Weilong.

   "No, you love me." Goda Zhang Han.

FOREVER MONDAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang