Xiao Zhan masuk ke ruang rapat mengikuti Wang Yibo yang berjalan di depannya. Semua mata anggota direksi perusahaan mengikuti gerakan mereka, membuat Xiao Zhan jengah. Beberapa diantaranya bahkan mulai berbisik-bisik.
"Dia Xiao Zhan. Anak sulung Piao Canlie, pemilik perusahaan ini sebelumnya. Mulai hari ini dia resmi saya angkat menjadi wakil saya di perusahaan ini. Jadi ketika saya tugas ke luar, dia yang akan memimpin di sini. Atau sebaliknya, dia akan saya kirim ke luar kalau memang perlu." Wang Yibo berbicara dengan suara angkuhnya. Sementara Xiao Zhan mematung karena terlalu terkejut mendengar pernyataan tiba-tiba dari Wang Yibo barusan. "Perintah dari dia seharga dengan perintah dari saya."
"Ada yang keberatan?" Wang Yibo menatap tiap wajah seisi ruangan yang berbisik-bisik semakin heboh.
Namun tak ada satu pun dari mereka yang angkat bicara kecuali Wu Yifan. "Selamat kalau begitu, Xiao Zhan."
☂️
"Bisa jelaskan yang baru tadi itu apa?" Tanya Xiao Zhan geram. Sementara Wang Yibo duduk santai di kursi ruang kerjanya yang sangat besar dan lengang.
"Karena saya muak dengan pertanyaan-pertanyaan kamu. Jadi sekarang saya sedang mempersiapkan kamu. Kalau kamu sudah siap nanti, perusahaan ini akan saya kembalikan ke kamu. Setelah itu saya bisa melepaskan diri dari kalian semua."
"Yibo!" seru Xiao Zhan. Kekesalannya memuncak ke ubun-ubun. "Kamu tahu bukan itu maksud perkataanku semalam. Kenapa kamu selalu ingin meninggalkan kami? Apa kami semenyebalkan itu? Padahal kamu tahu aku bisa mati kalau nggak ada kamu, Yibo! Demi Tuhan!"
Wang Yibo tertegun sesaat. Namun perbicangan di antara mereka harus terputus karena seorang gadis cantik tiba-tiba masuk ke dalam. Gadis itu mengenakan minidress warna peach sederhana dipadu flat shoes warna putih. Rambutnya cokelat gelap dengan warna mata senada. Make up tipis semakin mempertegas kecantikan kulitnya.
Xiao Zhan terpana.
"Halo, Yibo." Sapa gadis itu lembut. Dan ternyata saat Xiao Zhan menoleh, ia mendapati duduk Wang Yibo sudah kembali ke posisi tegap. Matanya menatap lekat-lekat gadis itu, tak berkedip, dan tubuhnya terpaku. Seakan ia melihat malaikat.
Itu pertama kalinya, Xiao Zhan merasakan kecemburuan yang sesungguhnya. Ia buru-buru keluar, karena ia seperti tak terlihat di ruangan itu.
☂️
"Aku langsung telepon kamu tadi waktu tahu kamu jadi wakil Yibo."
Antusiasme Song Weilong terlihat begitu timpang dibandingkan reaksi datar Xiao Zhan. Xiao Zhan sendiri tak menyangka akan bertemu Song Weilong seperti ini. Ia mengira kecanggungan akan menyelimuti mereka karena pengakuan yang dibuat Song Weilong semalam. Tapi Song Weilong saat itu bersikap seolah tak ada apa-apa yang terjadi sebelumnya.
Xiao Zhan memasukkan sesuap cheese cake ke dalam mulutnya. "Kenapa senang banget sih aku jadi wakilnya Yibo?"
"Iyalah. Begitu tahu, aku langsung setuju untuk mempertimbangkan pengajuan kerja sama dari perusahaan kalian."
"Jadi tadinya kamu nggak mau kerja sama dengan Panah Nusantara?" Tanya Xiao Zhan penasaran sambil menyesap kopinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER MONDAY [Completed]
FanfictionXiao Zhan akhirnya mendapatkan hari Senin untuk menjadi pacar Wang Yibo, playboy yang punya begitu banyak pacar, satu orang untuk satu hari. Sampai Xiao Zhan bertemu Song Weilong, playboy lainnya yang berparas tampan. Song Weilong mengubah hidup...