Beijing, China.
Song Weilong turun dari Jeep hitamnya dan berjalan angkuh melintasi lobi hotel yang gemerlapan. Hari ini, ia memilih baju sederhana—kaus putih polos, jaket hitam, jins biru muda, dan sneakers merah. Namun, bergaya sederhana tetap tak bisa mencegah beberapa mata mengikuti pergerakannya yang tampak arogan namun tampan.
Ia mulai memelankan langkah dan berjalan mengendap dari arah belakang Xiao Zhan yang sedang menikmati makan malam di restoran hotel.
Cup!
Dengan cepat, ia mengecup pipi Xiao Zhan dari belakang, membuat pemuda omega itu membeku sesaat. Detik berikutnya, Xiao Zhan menoleh dengan cepat dan langsung disambut dengan senyuman riang Song Weilong. Ia lalu buru-buru duduk dihadapan Xiao Zhan yang tak bisa melepaskan tatapannya dari Song Weilong sambil memegangi pipinya.
"Awas, matamu keluar." Song Weilong tertawa melihat mata Xiao Zhan yang membesar. Ia puas berhasil mengejutkan pemuda itu, dan berhasil juga mencium pipinya.
Xiao Zhan buru-buru menurunkan tangan dari pipinya yang memerah. "Kamu sejak kapan di sini? Kamu ngapain di Beijing?"
"Ya kerjalah. Besok perusahaanmu mau ajuin presentasi proyek kita, kan?"
"Lho, kemarin katanya di wakilin?"
"Ya bohong dong. Sengaja buat kagetin kamu."
"Tapi aku nggak kaget." Sergah Xiao Zhan.
"Iya, tapi ciumanku bikin kamu salah tingkah kan sekarang?" Goda Song Weilong dengan senyum angkuh.
Xiao Zhan tak menggubris godaan itu. "Jangan bilang Jeep hitam yang tadi lewat depan hotel itu punyamu."
Song Weilong tersenyum puas. "Baru sempat aku pakai setelah sebulan lalu aku beli. Kemarin-kemarin cuma ditaruh di garasi rumahku di sini. It suits me, right?"
"Yeah, it suits you. So you." Xiao Zhan melanjutkan melahap makanannya sambil mencibir. Sementara Song Weilong memanggil pelayan dan memesan makanan.
Pelayan itu melakukan tugasnya, namun siapa pun yang melihatnya bisa tahu kalau pelayan itu memusatkan perhatian lebih banyak pada sosok Song Weilong dibandingkan pesanan yang disebutkan pria itu.
"Mudah-mudahan dia nggak salah catat pesanan kamu." Sindir Xiao Zhan setelah pelayan itu pergi.
"Ya, salah juga nggak apa-apa. But tell me the truth. Are you surprised?" Tanyanya. Ia melipat kedua tangan dan mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, membuat wajahnya berada sedikit lebih dekat pada Xiao Zhan.
"Lumayan. Lain kali jangan cium sembarangan begitu."
"Oke, lain kali aku akan bilang kalau mau cium kamu."
Xiao Zhan yang sedang minum saat itu langsung tersedak setelah mendengar perkataan Song Weilong. Lalu dia mendesis, "Sinting."
Song Weilong hanya tersenyum setelah itu. Sementara pelayan tadi datang bersama pesanannya.
☂️
"Kamu nginap di sini juga? Katanya, kamu ada rumah di Beijing." Tanya Xiao Zhan seraya membuka kunci.
"Kalau ada kamu di sini, kenapa aku harus pulang ke rumah yang nggak ada orangnya?" Tanya Song Weilong balik sambil menyandarkan bahunya ke dinding dekat pintu kamar Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER MONDAY [Completed]
FanfictionXiao Zhan akhirnya mendapatkan hari Senin untuk menjadi pacar Wang Yibo, playboy yang punya begitu banyak pacar, satu orang untuk satu hari. Sampai Xiao Zhan bertemu Song Weilong, playboy lainnya yang berparas tampan. Song Weilong mengubah hidup...