35. Wang Yibo

1K 117 6
                                    

   Wang Yibo masuk ke rumah dan terperangah untuk beberapa saat memperhatikan keadaan rumah yang terang benderang, halaman belakang sudah kembali menjadi lapangan sepak bola, jendela-jendela yang masih terbuka lebar meski malam sudah menyapa, dan mendengar suara ribut pertandingan Play Station dari ruang tengah.

   Ia segera beranjak ke sana, mendapati Jin Taiheng yang sedang sibuk bermain didepan layar televisi dengan makanan dan buku-buku pelajaran kedokteran supertebalnya yang berserakan di sekitarnya.

   "Eh, pulang juga lo." Sapa Jin Taiheng. Lalu ia tersadar melihat keheranan di raut wajah Wang Yibo. "Oh, si Owen tuh yang ngerjain. Plus Play Station ini, dia juga yang beliin. Nanti habis main, gue beresin ya." Ujarnya sambil melirik ke barang-barangnya yang berserakan. "Seharian tadi belajar, baru sekarang ini kok gue main."

   "Kakak lo mana?" Tanya Wang Yibo.

   "Ah! Pas banget lo nanya. Dia di belakang tuh, merokok dari tadi. Ditanya kenapa ngerokok banyak, dia bilang nggak apa-apa. Tapi kayaknya ada apa-apa."

   Wang Yibo berdecak kesal. Lalu berujar pada Jin Taiheng, "Jangan kelamaan mainnya. Kalau mau jadi dokter itu harus disiplin."

   Lalu dia beranjak ke beranda belakang rumah. "Xian."

   Wang Yibo mendapati dua bungkus rokok yang sudah teronggok di samping pemuda itu. Pertahanan Wang Yibo langsung runtuh. Niatnya yang ingin menyerahkan pemuda itu untuk Song Weilong lenyap seketika. Instingnya untuk melindungi dan menyayangi Xiao Zhan langsung menang mengalahkan pemikiran-pemikirannya yang lain.

   Wang Yibo menarik rokok dari mulut Xiao Zhan dan menginjaknya di lantai dengan kasar. "Ini kamu mau bunuh diri lagi atau bagaimana?"

   Xiao Zhan tersenyum tipis lalu berdiri dan memeluk Wang Yibo. Xiao Zhan yang biasanya takut-takut saat bersama Wang Yibo, malam ini seakan tidak muncul. Ia mengusap punggung Wang Yibo dengan lembut.

   "Halo. Kenapa lama sekali perginya sampai seminggu? Kamu sudah makan?" Tanyanya tanpa menggubris soal rokok.
  
   Wang Yibo terpaku. Tangannya bergerak-gerak sedikit, ingin memeluk Xiao Zhan balik, tapi ia sudah lama sekali tidak memeluk orang. Ia lupa caranya memeluk yang benar itu seperti apa. Lebih-lebih, ia sebetulnya tidak tahu bagaimana caranya menyayangi orang lain.
  
   "Belum. Kamu sudah makan?" Pada akhirnya Wang Yibo tetap tak bisa memeluk Xiao Zhan.
  
   Xiao Zhan mengangguk tapi tak melepaskan pelukannya. Omega itu justru mempererat lingkaran tangannya. Wang Yibo bisa merasakan kaki Xiao Zhan yang sampai harus berjinjit menjangkau tubuhnya yang tinggi. Setelah beberapa saat mereka berdiam seperti itu, Xiao Zhan pun melonggarkan tangannya lalu menjelajah menuruni bahu Wang Yibo, lalu ke lengan, dan akhirnya kedua tangannya menggenggam kedua tangan Wang Yibo.
  
   Wang Yibo menunduk, berusaha melihat ekspresi wajah Xiao Zhan yang menunduk sambil mengusap satu per satu jari Wang Yibo.

   "Kenapa kamu nggak pamit dulu kemarin?" Tanyanya. Namun Wang Yibo seakan tahu bahwa pemuda didepannya tak menginginkan jawaban. "Kamu mandi sana. Nanti aku minta Tante Ziyi masak buat kamu."

   Xiao Zhan melepaskan tangan Wang Yibo lalu beranjak ke dapur. Wang Yibo memandangi punggung pemuda itu dari belakang. Dahinya mengernyit sambil membersihkan puntung-puntung rokok yang berserakan dan membuangnya ke tong sampah.

☂️

   Xiao Zhan, Meng Ziyi, dan Jin Taiheng duduk di meja makan saat Wang Yibo keluar dari kamar selepas mandi. Dengan canggung ia duduk di salah satu bangkunya, memandang takut-takut ke setiap orang yang ada di sana.

FOREVER MONDAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang