"XIAN!!!"
Luo Yunxi berteriak histeris memanggil nama sahabatnya. Ia begitu ketakutan melihat tangan Xiao Zhan yang sudah mencengkeram erat leher Song Weilong. Dan Song Weilong tidak ada tanda-tanda akan melawan. Ia membiarkan pemuda itu mencekiknya sementara menatap mata Xiao Zhan yang berlinangan air mata.
"TAIHENG, DO SOMETHING!!" Teriak Luo Yunxi lagi sambil berlutut menghampiri Xiao Zhan, melawan gemetar di lututnya karena ketakutan yang mengerikan.
Jin Taiheng yang seakan terhipnotis sejak tadi lalu tersadar dan langsung berlari ke luar. Luo Yunxi makin panik melihat anak itu kabur, sementara wajah Song Weilong semakin memerah karena kehabisan napas.
"Owen! Owen!!!" Teriaknya. "Sadar! Lawan dia!!! Gue nggak bisa lawan Xian sendirian!!" Seru Luo Yunxi. "OWEN!!!"
Lalu saat itulah baru Song Weilong seakan membuka matanya. Tangannya dengan cepat menggapai tangan Xiao Zhan, mengeluarkan kekuatannya hingga tangan pemuda omega dihadapannya melepaskan lehernya. Napasnya tersengal-sengal, namun Xiao Zhan masih berontak dengan hebatnya. Wajahnya kini begitu berantakan karena air mata yang membasahi seluruh permukaannya. Ia menjerit, seakan menahan sakit.
Song Weilong memeluknya dengan kencang hingga tubuh pemuda itu hampir tak bisa berontak. Tapi kaki Xiao Zhan meronta-ronta, hingga hampir menendang Luo Yunxi. Lou Yunxi ingin menjauh, namun ia tak mau meninggalkan Song Weilong sendirian melawan Xiao Zhan.
Saat itulah Jin Taiheng muncul dengan sebuah kotak abu-abu kecil di tangannya. Dari dalamnya ia mengeluarkan sebuah jarum suntik dan sebotol kecil cairan berwarna kuning. Dengan cekatan ia menusukkan jarum suntik itu ke dalam tabung cairan dan menyedot isinya. Ketika ia mendekatkan alat suntik itu pada Xiao Zhan, Pemuda itu menjerit semakin histeris.
"Mau ngapain lo?" Tahan Song Weilong.
Namun Jin Taiheng tidak menjawab. Dengan sigap ia menarik salah satu lengan Xiao Zhan dan mencengkramnya kuat sementara Luo Yunxi menahan kaki pemuda itu. Tanpa aba-aba, dengan lihai Jin Taiheng menusukkan jarum suntik itu dan mendorong masuk cairan berwarna kuning ke dalam tubuh Xiao Zhan. Xiao Zhan yang masih berontak dan berteriak membuat Luo Yunxi takut kalau jarum itu akan patah di dalam dagingnya.
Apa pun itu yang disuntikkan Jin Taiheng tadi, beberapa menit setelahnya mulai bereaksi. Tubuh kurus Xiao Zhan mulai lemas, ia berhenti berteriak dan akhirnya tertidur. Song Weilong menggendongnya ke kamar dan membaringkannya di atas tempat tidur.
Dari dalam lemari ia mengambil sebuah selimut putih tebal yang sedikit berbau kamper karena sudah lama tidak dipakai dan menyelimuti pemuda itu. Song Weilong menyeka keringat dingin yang mengucur di dahi Xiao Zhan, lalu duduk di sisi pemuda itu. Napas Xiao Zhan mulai naik-turun dengan teratur dan ia jatuh semakin jauh ke dalam dunia tidurnya.
Luo Yunxi hanya berdiri di pojokan. Ia tak mampu menepis ketakutan yang masih mencengkeramnya sedari tadi. Sedangkan Jin Taiheng sibuk bicara di telepon entah dengan siapa. Luo Yunxi tak mampu menyimak pembicaraan mereka. Setelah selesai dengan teleponnya, dengan suara gemetar Luo Yunxi memberanikan diri bertanya pada Jin Taiheng.
"Kakak lo kenapa, Heng?"
Namun Jin Taiheng tak menjawab. Ia hanya pergi ke luar, dan sepuluh menit kemudian sebuah mobil memarkir kasar di depan rumah.
Wang Yibo turun dari dalamnya.
.
.
.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER MONDAY [Completed]
FanfictionXiao Zhan akhirnya mendapatkan hari Senin untuk menjadi pacar Wang Yibo, playboy yang punya begitu banyak pacar, satu orang untuk satu hari. Sampai Xiao Zhan bertemu Song Weilong, playboy lainnya yang berparas tampan. Song Weilong mengubah hidup...