33. Song Weilong

1K 119 10
                                    

   Song Weilong berlari panik di lorong rumah sakit menuju kamar yang diberitahu Meng Ziyi tadi lewat telepon. Begitu melihat Meng Ziyi di ujung lorong, ia mempercepat larinya hingga hampir terjatuh menabrak orang.

   "Mereka di mana, Tan? Kata dokter apa?" Tanyanya buru-buru dengan napas tersengal.

   "Di dalam, lagi tidur dua-duanya. Kata dokter, Yibo sakit tifus. Kalau Xian tekanan darahnya drop."

   "Kenapa mereka bisa begitu? Semalam aku antar Xian dan dia baik-baik saja kok."

   Meng Ziyi menggiring Song Weilong duduk di bangku tunggu depan ruangan. "Semalam Tante masuk ke rumah, pas Jingyi keluar dari sana. Waktu Tante masuk, Xian sudah nangis. Tapi Yibo peluk dia. Sampai dua-duanya tidur di lantai setelah semalaman nangis. Tante telepon Jingyi, dan ternyata cewek jahat itu habis ceritain semua masa lalu Yibo ke Xian. Pagi-pagi Tante bangunin mereka, tapi dipanggil-panggil nggak ada yang buka mata. Waktu Tante pegang badan mereka, ternyata keduanya demam tinggi sekali. Pas si Heng pulang, baru kami bawa mereka ke sini."

   "Terus Taiheng ke mana sekarang?"

   "Pulang sebentar ambil pakaian Yibo sama kakaknya."

   Song Weilong mengangguk-angguk, paham betul dengan situasinya. Hanya ada satu arti di balik pelukan Wang Yibo. Ia masih mengerti betul sahabatnya itu.

☂️

   Setelah beberapa jam jatuh ke dalam dunia tidur, Wang Yibo akhirnya bangun sementara Xiao Zhan masih belum membuka mata. Wang Yibo menatap Song Weilong untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia membuka mulut. "Sorry."

   Song Weilong tak terlihat terkejut sama sekali. "Did you mean it?"

   "Almost."

   Song Weilong mendesis skeptis. "Sialan."

   "Siapa yang suruh sok-sok berkorban?"

   "Our friendship did." Desis Song Weilong.

   "Tipikal Song Weilong."

   "Mau berantem lagi apa gimana nih?" Tantang Song Weilong.

   "Well, I'm fine without you. These four years didn't feel that bad, buddy."

   "Liar."

   "Sorry again. Sebenarnya gue tahu kejadian aslinya antara lo dan Jingyi."

   "Tapi lo terlalu gengsi buat minta maaf." Sambung Song Weilong.

   "Ya nggak bedalah sama lo," balas Wang Yibo.

   "Ya bedalah. Di sini gue korbannya, sekaligus pahlawannya. Yang pecundang ya lo. Jingyi doang, Yibo. Keenakan dia kayak ratu sejagat!"

   "Okay, sorry. And now.."

   "What? Xian?" Tanya Song Weilong tanpa ragu. Ia terlalu kenal sahabatnya.

   Wang Yibo mengangguk.

   "Well, gue mau sok berkorban lagi. Ini yang terakhir, oke?" Song Weilong membelalakkan matanya, berusaha terlihat yakin. Padahal ia tak yakin sama sekali.

   "Gue nggak setuju." Balas Wang Yibo.

   "Gue nggak pernah perlu persetujuan lo kok, Bo. He loves you." Keyakinan itu hampir lenyap dari sorot mata Song Weilong.

FOREVER MONDAY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang