Part 5

5.8K 505 32
                                    

Marvin masuk keruangan Clift dan melihat atasannya sedang sibuk menelepon, dan mengakhiri teleponnya saat melihatnya.

"Bagaimana?"

"Kondisi korban benar-benar parah."

"Bagaimana dengan penyelidikan para saksi?"

"Kelihatannya mereka semua sudah di bungkam dengan uang."

"Bagus, terus kumpulkan semua data yang berkaitan dengan kasus itu, atur ulang semua jadwalku."

Tidak perlu ditanyakan lagi, jika atasannya sudah memintanya mengatur ulang semua jadwalnya artinya atasannya akan turun tangan sendiri mengurus kasus ini.

Telepon Marvin bergetar dan dia melihat pesan yang masuk, "Nona Laura Hadley ada dibawah dan meminta waktu untuk bertemu dengan anda." Kata Marvin menyampaikan pesan yang diterimanya dari sekretaris Clift.

"Antarkan dia keruang pertemuan dan siapkan minuman dan makanan kecil untuknya selama dia menunggu."

Marvin semakin binggung dengan perintah atasannya tetapi dia sudah terlatih untuk tidak banyak bertanya dan menjalankan semua yang diminta oleh atasannya itu.

***

Dari kantor polisi Laura langsung menuju Stuart Law&Firm, dia harus menemui Clifton Stuart untuk memastikan dan mengkonfirmasi informasi yang dia dapatkan. Dia tidak yakin bisa bertemu dengan pria sibuk itu tetapi dia akan menunggunya, dia benar-benar penasaran dan harus menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenaknya dan mengetahui rencana serta tujuan dari Clifton Stuart.

Dia memasuki gedung mewah itu dan menuju resepsionis, untuk melapor, dia pikir dia pasti akan langusng ditolak tapi ternyata dugaannya keliru. Petugas resepsionis itu langsung menghubungi seseorang dan memintanya untuk menunggu, kurang dari 10 menit resepsionis itu kembali menghampirinya dan mempersilahkannya untuk menunggu diruang pertemuan dimana tuan Stuart akan menemuinya.

Laura semakin penasaran dengan pria yang kemarin telah menjadi korban luapan emosinya, apakah kedatangannya memang sudah ditunggu?. Resepsionis yang mengantarkan Laura kembali masuk dengan membawa secangkir teh, segelas air putih dan kue-kue ringan, lalu mempersilahkan Laura untuk menikmatinya.

Melihat kue-kue yang begitu menarik perhatian membuat cacing-cacing diperutnya memberontak, dan dia menyadari jika dia belum sarapan, akhirnya dia memutuskan untuk menyantap hidangan itu karena setidaknya dia membutuhkan tenaga untuk menghadapi pria yang ditunggunya.

20 menit dia menunggu, dan akhirnya pintu ruangan itu terbuka, pria yang ditunggunya masuk dengan langkah tenang dan raut wajah datar.

Laura berdiri tetapi saat dia akan menyapa, Clift menyapanya lebih dulu.

"Selamat siang nona Hadley." Kata Clift sambil mengulurkan tangan, mengajak bersalaman, dalam hati dia senang melihat piring berisi makanan kecil yang dia minta disiapkan sudah berkurang isinya menandakan wanita di hadapannya itu menikmatinya.

"Selamat siang tuan Stuart." Balas Laura, dan dia kembali merasakan jantungnya berdegup kencang saat tangan mereka bertautan dan tatapan mereka bertemu.

"Maaf telah membuat anda menunggu, saya tahu tujuan anda kemari jadi apakah anda ingin saya menjawab pertanyaan yang akan anda ajukan atau anda membiarkan saya menjelaskannya?" kata Clift dengan tenang.

"Apa maksud anda dengan mengambil kasus saya?" tanya Laura setelah dia berusaha meredakan degup jantungnya.

"Saya tidak mengambil kasus anda, tetapi saya akan membantu anda untuk menangangi kasus ini."

"Mengapa?"

"Tidak ada alasan, tetapi jika nona Hadley memaksa mungkin sebagai tanggung jawab saya atas perbuatan salah satu dari staff saya yang telah menyinggung perasaan nona."

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang