Part 27

4.2K 385 18
                                    

Tim langsung menuju kerumah sakit setelah pesawatnya mendarat, dia penasaran karena Clift tidak mau menceritakan secara pasti soal alasan Laura masuk rumah sakit, dan dia langsung bisa menebak jika itu pasti ada kaitan dengan dirinya atau tepatnya dengan keluarganya, khususnya Erika.

Tim mengetuk pintu dan masuk setelah mendapat ijin, "Clift ini rumah sakit, apa yang kalian lakukan?" kata Tim yang terkejut ketika melihat Clift yang sedang menunduk diatas tempat tidur, tepatnya diatas Laura.

Clift mengangkat badannya dan menoleh pada Tim, "Berapa lama juniormu tidak dipuasakan, sampai pikiranmu dipenuhi kemesuman?" Kata Clift membuat Tim tertawa.

"Katakan bagaimana aku tidak mengatakan hal mesum jika apa yang kulihat kamu sedang mencumbu istrimu yang sedang terbaring sakit? Walau setelah mendekat ternyata kamu sedang memperbaiki bantal yang ada dibelakang Laura. Bagaimana keadaanmu? Maaf baru bisa datang menjenggukmu." Kata Tim, saat dia mendekat dan menyadari apa yang dilakukan Clift.

"Tidak apa-apa, kurasa kamu baru mendarat dan langsung kemari."kata Laura.

"Tepatnya dia penasaran makanya langsung kemari dari bandara, bukan karena ingin menjenggukmu." Kata Clift.

"Dan kamu sengaja tidak mau menceritakannya." Kata Tim.

"Tidak seru, bagaimana kerjaanmu disana?"

"Sudah kubereskan dan sekarang sudah ada penanggung jawab baru disana jadi proyek bisa kembali dilanjutkan dan dia akan langsung melapor padaku. Bagaimana jika kamu langsung menceritakan apa yang terjadi dari pada bertanya tentang pekerjaanku? Apakah ada hubungan dengan Erika?"

Clift mengangguk, dia memang tidak ingin membuat konsenterasi Tim pada masalah proyeknya dengan menceritakan apa yang dilakukan Erika pada Laura, dan rencana tindakannya pada Erika tetapi dia yakin walau dia tidak menceritakannya, Tim pasti bisa langsung menebaknya.

"Dia mendatangi Laura di kantornya."kata Clift sambil mengulurkan telepon genggamnya pada Tim.

Tim langsung menekon tombol putar pada video yang ditampilkan di layar telepon genggam Clift, wajah Tim langsung mengeras ketika melihat apa yang terjadi sampai membuat Laura pendarahan dan masuk rumah sakit.

"Aku akan memintanya bertanggung jawab. Kirimkan video itu padaku, aku akan menunjukkannya pada daddy dan mommy, dan aku ijinkan kamu mengambil tindakan padanya." Kata Tim tegas membuat Laura menatap kedua pria dihadapannya bergantian lalu berkata, "Kalian berdua benar-benar mempunyai sifat yang sama, cara bicara kalian jika sudah serius benar-benar sama." Sambil tertawa.

"Itu karena aku terlalu lama bergaul dengan suamimu."kata Tim.

"Seminggu ini dia tiap hari datang kekantor dan mencariku, bahkan memaksa menunggu karena tidak percaya jika aku tidak ada dikantor. Kondisi Laura memang tidak kupublikasikan karena aku tidak mau istirahatnya terganggu, setidaknya dia tidak tahu dan tidak datang kemari menganggu kami."

"Kamu akan menuntutnya?" tanya Tim.

"Dia melarangku." Tunujk Clift pada Laura membuat Tim melihat pada Laura dan bertanya, "Kenapa? Jangan karena dia adikku? Perbuatannya dia sudah keterlaluan dan jika tidak diberi pelajaran, aku kuatir dia akan melakukan hal buruk lainnya apalagi jika Vicky mendukungnya, seperti kasus malam itu."

"Dia hanya belum menyadari perasaannya, selama ini dia memendam perasaannya dan mungkin kalian mengabaikannya, menganggap dia akan menyadarinya sendiri jika perasaannya salah tanpa pernah mengatakan hal yang sebenarnya dari awal sampai akhirnya dia merasa jika kamu membalas perasaannya dan perasaan itu terus bertumbuh. Jadi mungkin kita hanya perlu mengajaknya berkomunikasi dan menjelaskan masalah sebenarnya."

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang