Part 24

4.1K 383 23
                                    

Erika akhirnya datang kembali kekantor Clift, dia kesal karena Vic belum berhasil membuatnya bisa memiliki Clift.

Seperti biasa untuk bertemu dengan Clift jika tidak memiliki akses khusus harus melalui sekretaris dan asistennya.

Erika yang kesal semakin kesal karena tidak langsung diijinkan naik tetapi dia harus menunggu sampai asisten Clift memberi ijin yang tentu saja setelah bertanya pada atasannya. Jika bukan karena kerinduannya untuk bertemu Clift, tentu saja dia tidak sudi diminta untuk menunggu ditempat umum seperti ini, tetapi mengingat dia tidak boleh berbuat onar jika ingin bertemu dengan pria pujaan hatinya, dia terpaksa harus bersabar.

Marvin mengetuk pintu ruangan Clift yang tidak tertutup dan langsung masuk ketika Clift mengangkat kepala dari berkas yang dibacanya.

"Nona Erika Caldwel ada dibawah, ingin menemui anda." Kata Marvin.

Clift melihat jam tangannya, "Jam berapa kita akan pergi?" Clift memang memiliki jadwal pertemuan diluar bersama Marvin tentunya.

"30 menit lagi." Jawab Marvin.

"Kalau begitu biarkan dia menunggu dibawah, 20 menit lagi kita berangkat."

"Baiklah." Marvin langsung keluar dan menghubungi resepsionis untuk meminta Erika menunggu.

Erika yang sudah kesal semakin kesal karena diminta menunggu sampai 20 menit di lobby kantor, sampai akhirnya dia melihat Clift berjalan kearahnya. Dengan cepat dia berdiri dan memeluk Clift.

"Kamu lama sekali? Kenapa tidak langsung mengijinkanku naik?" protes Erika dengan manja, dia sengaja melakukan hal itu ditempat umum supaya orang-orang disana melihat dan tahu siapa dirinya, tetapi satu hal yang tidak diduganya adalah Clift melepas pelukannya dan menepuk kepalanya seperti anak kecil.

"Sifat manjamu tidak berubah adik kecil. Bagaimana kabarmu dan untuk apa kamu kemari?"

"Menemuimu tentunya dan aku bukan anak kecil lagi."

"Bagiku kamu tetap adik kecilku. Oh ya, aku turun bukan untuk menjemputmu keatas tapi karena aku harus pergi, aku sibuk adik kecil jadi tidak bisa menemanimu bermain."

Clift sengaja mengeraskan suaranya karena dia tahu Erika juga sengaja bertingkah manja padanya.

"Mobil sudah siap?" tanya Clift pada Marvin dan dijawab dengan anggukkan.

"Aku pergi dulu Erika." Kata Clift kembali menepuk kepala Erika dan berbalik sebelum Erika sadar jika dia telah ditinggal Clift.

Erika yang sadar Clift sudah berbalik langsung mengejarnya, "Clift....tunggu!"

Erika berhasil menjejeri langkah Clift, "Aku masih mau melepaskan rindu padamu, mengapa kamu meninggalkanku?"

"Aku sibuk Erika, tidak bisa menemanimu." Kata Clift dingin.

"Bagaimana jika aku menemanimu diperjalanan, kita bisa mengobrol." Erika masih memaksa.

Clift berdiri didepan pintu mobil yang sudah terbuka, berbalik melihat kearah Erika.

"Saya sibuk Erika, tidak ada waktu menemanimu mengobrol dan saya tidak memperpanjang masalah obat dan hotel karena Tim, tapi jika kamu masih saja mencari masalah dengan saya ataupun istri saya, maka saya tidak akan tinggal diam lagi. Dari pada kamu mengerjakan hal yang tidak pasti dan jelas, bukankah kebih baik kamu membantu daddymu menjalanakn perusahaannya? Saya pergi dulu." Clift langsung masuk kedalam mobil membiarkan Erika yang hanya bisa berdiri dan memandang kepergian Clift dengan kesal. Baiklah jika Clift menolaknya maka dia akan memberi pria itu pelajaran.

Erika berbalik dan berjalan kearah mobilnya, sambil menghubungi Vic. "Carikan aku alamat tempat kerja wanita itu."

"Untuk apa? Dan mengapa kamu seenaknya memerintahku?" tanya Vic yang kesal dengan perintah adiknya.

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang