Part 29

4.1K 384 21
                                    

Sarah sama sekali tidak menyangka jika sambutan dari keluarga Stuart terhadapanya begitu hangat, malam itu setelah dikamar sendirian dia menghubungi Josh.

"Ada apa Sarah? Mengapa kamu menghubungi malam-malam?"

"Apakah aku menganggumu istirahatmu?"

"Tidak, aku masih belum tidur. Apakah aku perlu ketempatmu?"

"Bukan.....aku hanya ingin mengatakan padamu jika hari ini aku bertemu dengan Clift, putraku."

"Apa? Dimana?"

"Dia yang datang menemuiku, dia tahu siapa aku dan sekarang aku berada dirumahnya."

"Sarah, apa yang terjadi?"

"Josh, mereka telah mencari dan menungguku selama 30 tahun ini. Mereka menerimaku dengan hangat, Clift bahkan memanggilku dengan sebutan mommy juga istrinya. Diane Stuart memelukku seperti mommy memelukku, dia bahkan langsung datang begitu Laura mengabarkan padanya jika aku akan menginap di rumah. Josh, aku sangat bahagia sekarang."kata Sarah sambil menitikkan air mata.

Josh yang mendengarkan dari seberang sambungan telepon ikut berkaca-kaca, apakah sekarang saatnya adiknya mendapatkan kembali kebahagiaannya yang telah diregut demi ambisi dan keserakahan daddy dan suaminya? Apapun itu jika bisa membuat adiknya bahagia dia mendukungnya.

"Sarah, kamu tahu aku akan mendukung semua keputusanmu selama itu akan membuatmu bahagia. Jika sekarang saatnya sudah tiba maka nikmati keluarga barumu, aku yakin mereka akan membahagiakanmu, tinggalkan masa-masa yang telah membuatmu bersedih sekarang saatnya kamu selalu tersenyum."

"Terima kasih Josh, jika kamu tidak memaksaku menghadiri resepsinya maka aku tidak mungkin bisa merasakan hari ini."

"Sudah seharusnya aku membantumu setelah apa yang telah kamu lakukan untuk keluarga kita. Sudah malam, tidurlah kurasa keluarga barumu besok pagi pasti akan membuatmu sibuk."

Jika Sarah menghubungi Josh untuk mengungkapkan kebahagiaannya, Clift dan Laura duduk ditempat tidur membahas apa yang terjadi dan langkah yang akan mereka ambil selanjutnya.

"Aku mengikuti perintahmu dengan tidak bertanya tentang masa lalu dan apa yang terjadi pada mommy."kata Clift.

Laura tertawa, "Padahal aku yakin kamu sudah ingin mencecarnya dengan pertanyaan yang ada dalam kepalamu, jadi apa yang kalian bicarakan sepanjang perjalanan?"

"Aku menceritakan masa kecilku, kesukaanku dan kebiasaanku, pokoknya semua tentang diriku supaya dia bisa lebih mengenalku. Mengapa kamu melarangku bertanya tentang dirinya? Kamu belum mengatakan alasannya."

"Hanya ingin membuatnya nyaman dengan kita, selain itu ada waktunya dia akan menceritakan semuanya. Kejutan hari ini sudah membuatnya senang walau dari sorot matanya masih terlihat ada kesedihan tetapi dia terlihat bahagia. Kamu menceritakan tentang dirimu itu bagus, biar dia lebih mengenalmu karena bagaimanapun kamu adalah putranya, yang selama ini hanya dikenalnya hanya dari cerita atau berita."

"Jadi apa yang kita harus lakukan?"

"Karena aku dirumah, aku akan punya banyak waktu untuk mengobrol dengannya, apalagi ada grandma disini."

"Baiklah, aku serahkan padamu karena tanpamu aku tidak akan bertemu dengannya."

Laura kembali tertawa, "Kelihatannya karena anak kita, dia membawa keberuntungan untukmu."

Clift tersenyum, dia mengelus pelan perut Laura yang duduk bersandar didadanya dan berkata, "Tapi dia membuat junior kembali harus menahan diri dan berpuasa."

Tawa Laura semakin lebar dan dengan nakal tangannya meraba junior membuat Clift menggeram pelan.

"Hentikan tangan nakal anda nyonya, saya akan meminta anda bertanggung jawab padanya jika dia sampai bangun." Kata Clift.

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang