Laura tiba di apartementnya yang lama, seperti biasa dia menyuruh supirnya parkir ditempat parkir yang disediakan untuknya tetapi belum juga dia keluar beberapa pemuda menghampiri mobilnya dan mengetuk kaca supir.
"Maaf, ini bukan tempat parkir umum. Parkir ini sudah ada pemilikinya."
Sebelum supirnya menjawab Laura membuka kaca disampingnya dan tersenyum pada para pemuda itu, "Apakah aku tidak boleh parkir ditempatku sendiri?"
"Astaga, nyonya bos. Maafkan kami, kami tidak mengenali mobil anda."
"Tepatnya mobil bos kalian."kata Laura sambil keluar dari mobil.
"Kalian tidak pergi bekerja?"tanya Laura.
"Kami masuk siang nyonya bos."
"Sebelumnya kalian memanggilku nona pengacara, kenapa sekarang jadi nyonya bos?"
"Kami membaca dan melihat berita pernikahan kalian, jadi artinya anda sekarang adalah nyonya bos."
"Dasar kalian, bagaimana pekerjaan kalian?"
"Tenang saja nyonya bos, bos mencarikan pekerjaan yang cocok untuk kami dan kami menyukainya selain itu kami juga bisa berjaga disini secara bergantian."
"Aku tidak tinggal disini tapi kapan pun kalian perlu bantuanku, kalian boleh tetap menghubungiku."
"Oh ya nyonya bos, apakah nyonya bos sedang menangani kasus?"
"Kenapa kalian bertanya?"
"Apakah anda mau membantu salah satu teman kerja kami?"
"Teman kerja kalian?"
"Tepatnya putranya, kami tidak tahu kasusnya dengan jelas tetapi putranya mendapat tuduhan yang tidak adil dari perusahaan tempatnya bekerja."
"Sekarang dimana putra teman kerja kalian itu?"
"Dipenjara, sudah 3 hari ini dia tidak masuk kerja karena mengurus masalah putranya."
"Lebih baik kalian bertanya padanya, apakah mereka membutuhkan bantuanku, jika mereka membutuhkan bantuanku segera kabari."
"Siap nyonya bos."
***
Laura mendengarkan penjelasan dari orangtua korban yang akhirnya datang ketempatnya. Korban adalah mandor dari sebuah gudang, dan dituduh telah menyebabkan kebakaran di gudang tempat dia berjaga oleh perusahaannya.
Orang tua korban mengatakan jika putranya sama sekali tidak pernah merokok, sedangkan penyebab kebakaran adalah puntung rokok yang dibuang dan mengenai bahan yang mudah terbakar yang ada di gudang itu.
Laura masih ingin bertemu korban terlebih dahulu sebelum dia menerima kasus itu, jadi dia bersama orangtua korban langsung menuju kantor polisi yang menangani kasus itu untuk mencari informasi dan bertemu dengan korban.
"Honey, kamu dimana?" tanya Clift saat menelepon istrinya.
"Di kantor polisi."
"Kantor polisi?"
"Ada kasus baru yang mungkin akan kuambil, tapi aku akan menemui korban terlebih dahulu. Kenapa mencariku?"
"Kupikir jika kamu tidak ada yang dikerjakan, kamu bisa kekantor untuk membantuku."
"Maaf, mengecewakan anda tuan Stuart."
Clift tertawa mendegar perkataan istrinya, "Bekerjalah tapi ingat tetap harus berhati-hati."
"Ya, tenang saja."
Akhirnya setelah melihat berkas tercatat dikepolisian dan bertemu korban, Laura memutuskan untuk mengambil kasus ini, dia langsung kembali ke apartementnya untuk menyusun berkas-berkas yang diperlukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my Lawyer
RomanceSiapa yang tidak mengenal Clifton J. Stuart? seorang pengacara handal dan pembisnis muda yang selalu memenangkan kasus-kasus yang ditanganinya, seorang player yang memiliki cukup banyak mantan kekasih tetapi tidak pernah berkeinginan untuk menikah a...