Part 43

3.7K 348 6
                                    

Pesta penyambutan kelahiran putra pertama Clifton J Stuart mengundang para relasi dan keluarga, pesta mewah yang diadakan disebuah hotel ternama dengan banyaknya balon bernuasanya biru dan putih mendominasi dekoarasi tempat acara membuat tempat acara semakin meriah.

Clift dan Diane dengan bangga memamerkan Anthony J. Stuart kepada para tamu yang hadir.

"Apakah akhirnya dia melupakan istrinya setelah memiliki seorang putra?"kata Tim menghampiri Laura yang sedang duduk sambil menggandeng Rosa tentunya.

"Katakan hal itu padanya." jawab Laura.

"Hahaha, kurasa aku masih membutuhkannya untuk membantuku. Mengapa dia tidak menggandengmu bersamanya?"

"Dia kuatir aku berdiri terlalu lama dan kelelahan jadi dia menyuruhku duduk disini."

"Seperti biasa, dan kelihatannya bahkan diriku yang sudah jelas menggandeng wanita cantikku tetap tidak dipercaya mendekatimu." kata Tim yang melihat Clift berjalan kearah mereka tanpa bayi dalam gendongannya.

"Kalian sudah datang." sapa Clift dan tentu saja langsung duduk dan merangkul Laura.

"Mana Tony?" tanya Laura yang baru menyadari jika Clift tidak menggendong putranya.

"Direbut grandma." Jawab Clift.

"Untung Tony bayi yang tenang, jika tidak melihat orang begini banyak dia pasti sudah menangis." Kata Laura.

"Dia tenang seperti daddynya." kata Clift santai membuat Laura menggeleng karena kesombongan suaminya.

"Semoga dia tidak tertular dengan kesombongan daddynya." kata Tim.

"Aku tidak sombong tapi mengatakan yang sebenarnya." Jawab Clift.

"Jangan dilanjutkan lagi, kalian berdua tidak akan berhenti berdebat dan membahas hal yang tidak perlu." Laura melerai perdebatan Tim dan Clift bertepatan dengan Susan datang bersama Owen.

"Wah, ibu hamil datang terlambat, untung pestanya belum selesai." Kata Laura.

"Jangan mengejekku, mentang-menatang kamu sudah melahirkan dan aku tanya bagaimana kamu bisa mengembalikan bentuk tubuhmu secepat ini?"

"Sudah takdir, kamu tidak akan bisa menirunya." Jawab Laura membuat Clift tersenyum.

"La, aku rasa kamu sudah tertular kesombongan Clift dan aku berani taruhan Tony pasti 100% akan menuruni kesombongan kalian berdua." kata Tim yang tertawa mendengar jawaban Laura pada Susan.

"Aku tidak heran dan aku setuju, lihat saja bagaimana dia bisa tidur dengan tenang ditengah keramaian jika dia bukan dengan sengaja menunjukan betapa sombong, dingin dan acuhnya dia." Kata Susan.

"Hati-hati dengan perkataanmu, ingat kamu masih hamil." kata Laura santai.

Susan langsung mengelus perutnya dan berkomat kamit mengucap doa.

"Memangnya ada efeknya?" tanya Rosa yang heran dengan kelakukan Susan.

"Makanya kamu cepat nikah dan hamil, jadi kamu tahu ada efeknya atau tidak." Jawab Susan.

"Kamu jangan menggodanya, yang benar adalah tanya pada pria disampingnya kapan akan merealisasikan perkataanmu itu."

"Mengapa kalian semua yang tidak sabar?" kata Tim dengan senyum penuh rahasia dan hanya Clift yang langsung bisa menebak jika Tim sudah merencanakan sesuatu tetapi dia memilih diam.

Marvin menghampiri Clift dan berkata dengan pelan, "Tuan Bardolf dan tuan Jackob tiba."

"Apalah mommy dan uncle sudah datang?" tanya Clift kembali.

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang