Part 35

3.9K 342 4
                                    

"Ternyata dia sangat tidak sabaran."kata Clift yang sekarang duduk didepan meja kerja istrinya.

"Dia sudah menghubungimu?"tanya Laura tanpa mengangkat kepala dari berkas yang sedang dibacanya.

"Apakah berkas itu lebih tampan dan menarik daripada pria yang duduk dihadapanmu?"

Tanya Clift membuat Laura tersenyum dan mengangkat kepalanya menatap suami manjanya.

"Tentu saja pria dihadapanku lebih menarik dan tampan tetapi aku bisa melihatnya kapan saja sampai puas sedangkan berkas ini harus kuselesaikan segera." Jawab Laura tetapi dia tidak kembali membaca berkasnya.

Clift ikut tersenyum, "Sekretarisnya menghubungi sekretarisku bahkan sebelum kita tiba."

"Jadi kapan kamu akan menemuinya?" tanya Laura.

"Aku minta Marvin menjadwalkannya minggu depan, minggu ini aku masih sibuk dan harus mengikuti beberapa sidang." Kata Clift membuat Laura memutar bola matanya.

"Kenapa?"tanya Clift ketika melihat Laura memutar bola matanya.

"Katamu kamu sibuk tapi mengapa kamu masih ada waktu duduk didepanku?" tanya Laura.

"Untuk memastikan kamu sudah meminum susu dan vitaminmu." Kata Clift.

"Bukankah sudah kulakukan?"

"Ya, tapi aku belum makan vitaminku."

"Vitaminmu?" tanya Laura heran.

Clift berdiri dan menghampiri Laura, tanpa ragu langsung menunduk untuk melumat bibir Laura yang mengangkat kepalanya.

"Sudah, aku kembali dulu."kata Clift sambil membersihkan bibir Laura yang tersenyum.

"Apakah kamu akan lembur malam ini?"tanya Laura sebelum Clift mencapai pintu.

"Mungkin, jika sampai lembur kita menginap dikantor saja karena aku yakin pekerjaanmu juga pasti banyak." Kata Clift dan Laura mengangguk menyetujui rencananya.

***

"Mengapa kita tidak jadi berangkat minggu ini?" tanya Rebbeca dengan kesal pada Aswin. Dia sudah menyiapkan semuanya, bahkan memperingatkan putranya untuk mengosongkan jadwalnya tetapi tiba-tiba Aswin mengatakan perjalanan mereka ditunda minggu depan.

"Clift Stuart tidak bisa menemuiku minggu ini, wajar karena dia baru saja kembali dari perjalanannya." Kata Aswin.

"Tapi bukankah kita bisa kesana lebih dulu, sekalian berlibur."

"Aku masih ada urusan disini." Kata Aswin dan percakapan mereka terputus oleh dering teleponnya Aswin.

"Ya, bagaimana?" tanya Aswin pada peneleponnya, dia sudah menunggu telepon ini sejak pertemuannya dengan Clift Stuart.

"Wanita itu memang benar putri pengacara Hadley, tapi kamu tenang saja dia tidak mengingat sedikitpun kejadian malam itu atau kejadian dirumah sakit."

"Dia amnesia? Bagaimana dia bisa menikah dengan Clift Stuart?" 

"Tidak diketahui kapan tepatnya mereka bertemu dan berpacaran tetapi dari pengakuan Clift Stuart didepan media, mereka sudah betemu saat Laura Hadley kuliah, lalu dipertemukan kembali saat Laura menangani kasus pemerkosaan yang berhubungan dengan biro hukumnya lalu tidak lama kemudian mereka menikah."

"Baguslah jika dia tidak mengingatnya."

"Tenang saja, bukankah mereka sudah menangkap terdakwanya, selain itu kasus itu juga sudah lama ditutup dan diselesaikan, tidak ada lagi yang perlu dikuatirkan."

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang