Part 12

5.3K 440 18
                                    

"Perkenalkan Laura Hadley, kekasih sekaligus calon istriku." Kata Clift sambil menggandeng Laura kehadapan Diane.

Diane memandang dan memperhatikan Laura dari atas kebawah, herannya Laura sama sekali tidak canggung bahkan membalas tatapannya dengan berani.

"Kamu benar kekasihnya?"

"Ya, nyonya Stuart."

"Kamu kemari dengan sukarela atau dia memaksamu?"

"Tepatnya dia tidak mengatakan jika akan membawaku kemari untuk menemui anda nyonya, dia hanya bilang jika dia akan membawaku menemui seseorang untuk meminta maaf dan membuatnya kembali diakui. Saya baru tahu dan menyadai saat dalam perjalanan kemari jika dia akan membawa saya kemari." jawab Laura dengan tenang.

"Apakah grandma akan membiarkan dia terus berdiri disini tanpa menpersilahkannya masuk?'tanya Clift.

Diane tidak menggatakan apa-apa tapi dia berbalik untuk masuk yang merupakan undangan untuk mereka berdua.

"Bagaimana kalian bertemu dan apa pekerjaanmu?"tanya Diane ketika mereka sudah duduk.

"Saya seorang pengacara, kami bertemu pertama kali saat Clift memberikan kuliah tamu di fakultas saya 2 tahun, lalu 2 bulan lalu saya kembali menemuinya dan melemparkan amplop berisi uang padanya karena salah satu pengacaranya ingin menyogok saya untuk mencabut tuntutan saya." Jawab Laura masih tetap tenang dan Clift membiarakannya karena dia yakin Diane pasti akan menyukai Laura.

"Apakah kamu mengomelinya saat itu?" tanya Diane.

"Tentu saja, karena saat itu saya memang tidak menyukainya."

"Apakah dia menjebakmu supanya menyukainya?"

"Dia menggunakan alasan akan menuntutku dengan pasal penyerangan jika tidak mau menerima bantuannya dalam menangani kasus yang saya kerjakan saat itu, bahkan dia meminta saya untuk menanda tangani surat perjanjian yang mana jika saya berhasil memenangkan kasus itu, saya harus menjadi asistennya selama 3 bulan."

"Dan sekarang bagaimana penilaianmu pada pria sombong yang duduk disebelahmu itu?"

Laura menoleh melihat Clift yang tersenyum padanya lalu berbalik kembali menghadap Diane lalu berkata, "Dia terlalu sombong, percaya dirinya tinggi dan bisa dikatakan banyak akal atau istilahnya licik tetapi diluar semua kejelekannya itu dia mempunyai hati yang penuh perhatian, tulus dan baik."

Diane langsung tertawa, hilang sudah wajah kesal atau tegas yang ditampilkannya, kelihatannya cucunya sudah menemukan pasangan yang cocok untuk mendampinginya.

"Clift, grandma memaafkanmu karena kamu sudah membawa Laura kemari tetapi aku peringatkan jangan pernah kamu menyakitinya atau grandma tidak mau mengakuimu lagi walau kamu memohon." Kata Diane.

"Benarkan apa yang kukatakan tadi, nyonya besar Stuart itu baik hati walau dia terlihat kejam tetapi itu tidak berlaku padaku. Lihat saja, sekarang dia lebih memilihmu daripada aku cucunya." kata Clift pada Laura.

"Itu karena kamu selalu membuatku kesal." Jawab Diane.

"Jadi apakah kami mendapat ijin menginap malam ini?" tanya Clift.

"Tentu saja. Laura, apakah kamu ingin tinggal disalah satu kamar disini atau kamu lebih nyaman di pondok-pondok yang ada disekitar perkebunan."

"Terserah pengaturan nyonya...."perkataan Laura langsung diputus Diane, "Panggil aku grandma." Titahnya yang jelas-jelas tidak bisa dibantah.

"Baiklah, terserah pengaturan grandma saja saya akan menyetujuinya."

"Dia tidur dikamarku saja." jawab Clift cepat dan sebelum Diane berkata, Clift menambahkan, "Tenang saja tidak akan ada desahan sepanjang malam yang akan menganggumu."

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang