Part 18

5K 394 18
                                    

Clift memeluk Laura yang menghadapnya di tempat tidurnya, "Kamu mengabaikan perintahku?" katanya.

"Yang mana?" tanya Laura.

"Jangan pura-pura lupa, honey Bee."kata Clift sambil menjetik kening Laura.

"Aku pikir hanya seorang wanita dan ada Susan juga yang menemaniku, aku tidak menyangka jika dia ternyata salah satu mantanmu yang diajak Vincent untuk membalas dendam. Maafkan aku, tapi bagaimana kamu bisa mengetahuinya dan mengirim pesan padaku secepat itu?"

"Para pemuda itu yang melaporkan padaku dan mengirim foto Agnes padaku, kata mereka Agnes menanyakan tempat tinggalmu pada mereka, itulah yang membuat mereka curiga, apalagi tidak lama kemudian mereka melihat Vincent masuk. Oleh karena itu aku hanya bisa mengirimimu pesan supaya berhati-hati, karena aku yakin mereka berdua mempunyai niat tidak baik padamu. Aku minta bantuan mereka untuk masuk dan menyelamatkanmu sebelum aku tiba, oleh karena itu aku meminta kamu membuka kunci pengaman supaya mereka bisa langsung masuk. Tapi bagaimana kamu bisa membaca pesanku tanpa dicurigai Agnes, bahkan kamu menyalakan perekam?"

Saat Laura mengambil air minum untuk Agnes dan melihat wanita itu tidak sedang mengamatinya dia membaca pesan yang masuk dalam teleponnya.

My Lovely Lawyer

Hati-hati Agnes berniat jahat padamu, kelihatannya dia bekerjasama dengan Vincent. Buka kunci pengaman pintumu supaya tim penyelamat bisa masuk menolongmu dan minta Susan tidak turun sampai keadaan berhasil dikendalikan tim penyelamat.

Membaca pesan itu, Laura langsung mengirim pesan pada Susan dan menyalakan perekam pada telepon genggamnya sebelum kembali menyimpannya dalam kantong.

"Bee, bagaimana jika kamu pindah dari sana ke kantorku? Aku akan menyiapkan satu lantai untuk biro hukummu, dan tidak ada hubungannya dengan Stuart Law&Firm."

Laura menatap Clift, "Kamu tahu sasaran klienku, menurutmu apakah mereka mau mendatangiku di gedung kantor mewahmu itu?"

Clift menarik nafas dalam, "Aku hanya tidak ingin kamu melewati bahaya seperti tadi."

"Apakah kamu pernah mengalami hal seperti tadi?" tanya Laura.

"Mungkin pernah tetapi tidak sampai berupa penyerangan langsung seperti tadi. Dan sekarang mereka yang mungkin menganggapku sebagai musuh akan menggunakanmu untuk membalas dendam padaku."

Laura merapatkan pelukannya dan meletakkan kepalanya di dada Clift, "Maaf membuatmu kuatir. Aku pernah berpikir, apakah aku akan mengalami nasib yang sama seperti kedua orangtuaku karena profesiku ini? Tapi tekat untuk mewujudkan imipan daddy membuatku menghilangkan pikiran itu dan tetap menjalaninya. Susan selalu mengatakan aku nekat, tidak menghargai hidup, dan dia selalu mengatakan jika kepalaku terbuat dari batu, tapi kejadian hari ini membuatku menyadari jika sejak bertemu denganmu aku berubah. Saat Vincent menghampiriku dengan membawa pisau untuk membunuhku, saat itu pikiranku hanya satu."Laura menghentikan perkataannya dan mengangkat kepalanya supaya bisa melihat kearah Clift yang menunggunya melanjutkan,

"Jika aku terluka atau mati, bagaimana dengan dirimu? Kamu pasti akan terluka dan sedih, tetapi yang aku kuatirkan adalah kemarahanmu pada mereka yang menyebabkanku terluka akan membuat dirimu bisa menjadi penjahat seperti mereka dan aku tidak ingin itu terjadi."

Melihat mata Laura berkaca-kaca saat mengungkapkan isi hati dan pikirannya membuat Clift ikut terharu, dia tidak menyangka jika Laura lebih mengkuatirkan dirinya daripada nyawanya sendiri.

Clift mencium lembut kening Laura, "Mungkin apa yang kamu pikiran dan ungkapkan tadi adalah benar, aku bisa membunuh mereka yang membuatmu terluka karena kamu sangat berharga untukku."

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang