"Kamu yakin akan memilih tinggal di asrama daripada di penthouse daddy yang ada disana?" tanya Laura pada putra sulungnya yang akan melanjutkan pendidikannya ke Havard university.
Tony menatap mommynya, "Kata mommy aku harus belajar mandiri, selain itu dengan tinggal di asrama akan lebih menghemat waktuku mengingat aku mengambil dua jurusan. Mungkin sesekali aku akan menginap disana."
Laura membalas tatapan putranya yang persis seperti daddynya, "Tanpa kamu buktikan saja mommy yakin kamu sudah bisa mandiri." Jawab Laura santai.
Laura dan Clift mendidik kedua putra dan putri tunggal mereka dengan baik, mengajarkan mereka untuk mandiri. Tony yang kecilnya bawel berubah sejak dia masuk sekolah dasar, dia hanya bawel pada keluarganya tetapi disekolah, dia benar-benar menjadi anak pandai yang tidak banyak bicara.
Sekarang Tony yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-16 tahun seminggu yang lalu, sudah berhasil diterima di Havard dengan beasiswa, disana dia akan mengambil dua jurusan dengan jurusan utama tentu saja jurusan bisnis yang diminatinya, dia memang menyelesaikan sekolahnya lebih awal karena mengambil kelas akselerasi.
Tony yang sedang membereskan kopernya langsung tertawa, "Bilang saja mommy kuatir."
"Bukan kuatir, tapi merasa telah terbiasa melihatmu dirumah menjadi tidak bisa melihatmu secara langsung dirumah ada sesuatu yang kurang."
Tony menghampiri Laura yang duduk ditempat tidurnya dan memeluknya, "Aku janji akan sering-sering menghubungi mommy." Kata Tony dan Laura menepuk lengan putranya, ada rasa tidak rela harus berpisah dengan putranya tetapi demi kebaikan putranya dia harus merelakannya.
"Mommy kenapa?" kata JJ yang masuk kekamar Tony dan melihat kakak sulungnya sedang memeluk mommynya.
"Mommy sedih aku mau pergi, kamu dan Jasmine harus menjaga mommy." Kata Tony pada adiknya.
"Tentu saja, aku pasti menjaga mommy dan Jasmine dari daddy dan Leo terutama." Jawab JJ.
Laura langsung tertawa, JJ putra keduanya lebih bawel dari Tony, dan dari dia sudah mulai berbicara Laura sudah yakin jika JJ berbakat menjadi seorang pengacara handal. Apalagi setelah semakin besar dia paling suka berdebat, bahkan dia suka membaca buku undang-undang hukum dan menggunakannya untuk melawan orang-orang yang bedebat dengannya.
Jasmine adalah putri tunggal Laura dan Stuart, merupakan putri kesayangan mereka yang berbeda 5 tahun dari JJ. Kehamilan tidak terduga, yang terjadi karena kesibukan mereka menangani kasus penting hingga terlambat kontrol kedokter merupakan anugerah tidak terduga walau kehamilan ketiga ini dapat dikatakan yang paling susah, bahkan dilahirkan premature karena kondisi Laura dan bayinya.
Leo yang adalah putra pertama Tim dan Rosa, juga sahabat JJ karena mereka seumur, sejak Jasmine lahir sudah mengatakan jika Jasmine adalah istrinya, bahkan sampai sekarang.
"Apa maksudmu dengan menjaga mommy dari daddy dan Jasmine dari Leo?" tanya Laura dengan tersenyum, paham jika JJ sedang bercanda. JJ langsung tertawa, dia memang paling suka mengerjai daddynya terutama dalam hal merebut perhatian mommynya.
"Mommmmyyyyyy....." pekikan anak perempuan usia 8 tahun sampai dikamar itu, membuat mereka bertiga langsung berniat keluar mencari sumber suara, tetapi belum juga mereka melangkah wujud dari suara itu sudah muncul.
"Ada apa? Kenapa kamu berteriak?" tanya Laura pada putrinya. Tingkah putri tunggalnya memang lebih banyak terpengaruh dari kedua kakak laki-lakinya walau jika waktunya dia sebenarnya juga bisa bertingkah sebagaimana layaknya anak perempuan, jika memang diharuskan.
Jasmine tertawa, "Tidak apa-apa. Kenapa kalian berkumpul disini?"
Belum juga Laura menjawab suara berat muncul didepan pintu, "Kenapa Jasmine berteriak?" kata Clift.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my Lawyer
RomanceSiapa yang tidak mengenal Clifton J. Stuart? seorang pengacara handal dan pembisnis muda yang selalu memenangkan kasus-kasus yang ditanganinya, seorang player yang memiliki cukup banyak mantan kekasih tetapi tidak pernah berkeinginan untuk menikah a...