"Mengapa aku harus membayar biaya konsultasi, padahal kamu yang menawarkannya? Dan bayarannya adalah menjadi asistenmu selama 3 bulan, memangnya kamu tidak punya asisten?" tanya Laura setelah dia membaca pasal-pasal yang tertera di perjanjian itu.
"Supaya tidak membuat orang lain meminta jasa konsultasi gratis padaku, kamu bayangkan jika mereka semua tahu jika aku memberimu konsultasi secara gratis dan meminta hal yang sama?'kata Clift membuat Laura menatapnya tidak percaya, bagi Laura alasan Clift memang masuk akal tetapi mengapa dia merasa aneh dengan jawaban itu.
"Aku memang punya asisten tetapi seperti tertulis disana, kamu akan menjadi asistenku dalam menangani kasus karena aku menyukai pemikiranmu saat kemarin kita membahas beberapa kasus." Lanjut Clift.
"Bagaimana jika saat itu aku menerima kasus baru? Dan apakah aku harus berkantor digedung mewahmu itu?'
"Disana sudah tertulis, kamu tidak dilarang menerima kasus bahkan aku tetap akan membantumu. Soal berkantor di gedung mewahku terserah dirimu, aku tidak akan keberatan jika harus berkantor disini." jawab Clift membuat Laura terkejut.
"Apa maksudmu dengan berkantor disini?" tanya Laura.
"Karena tidak mungkin saat kita menangani kasus berada ditempat yang berbeda, jadi aku tidak keberatan berkantor disini." Jawab Clift santai.
"Mengapa aku merasa kamu sedang mengerjaiku? Apakah kamu sedang melakukan pembalasan karena perbuatanku yang lalu?" Kata Laura membuat Clift tertawa.
"Aku tidak bercanda dan sama sekali tidak berniat melakukan pembalasan tetapi aku melihat potensi yang ada didalam dirimu. Aku bisa saja memintamu bekerja di Stuart tetapi aku yakin kamu pasti akan langsung menolaknya jadi aku tidak ingin mengikat kebebasanmu tetapi aku ingin kamu menjadi seorang pengacara yang handal, dengan begitu kita bisa sama-sama menegakkan hukum."
Laura diam, apa yang dikatakan Clift memang benar, kemarin dari hasil pembicaraannya dengan Clift dalam waktu singkat, dia sudah mendapat beberapa ilmu dan sekarang pria dihadapannya menawarkan bimbingannya. 3 bulan bukan waktu yang lama, tetapi dia yakin dia akan mendapat banyak pelajaran.
"Aku akan menerima persyaratan ini tetapi aku tidak ingin kamu mencantumkan atau menyebut namaku dalam kasus-kasusmu."
"Mengapa? Bukankah itu akan menguntungkanmu?"
"Karena aku tidak ingin menumpang dari nama besarmu untuk bisa menjadi seorang yang sukses."
"Ok, aku setuju. Ada lagi yang ingin ditanyakan?" kata Clift yang bangga dengan pemikiran Laura.
"Apa maksudnya dengan kalimat 'Imbalan yang pantas'?"
"Dari ketentuan sebelumnya dikatakan jika kamu akan membayar biaya konsultasiku dengan menjadi asistenku tetapi jika ternyata saat menjadi asistenku, kamu membuktikan kemampuanmu melebihi standart dan ekspetasiku, dan membuat aku memenangkan kasus maka aku akan memberimu pembayaran yang pantas dan sesuai, anggap sebagai bonus."
"Daripada kamu memberiku bonus, bagaimana jika kamu memotong waktu 3 bulan menjadi asistenmu?" tanya Laura yang sebenarnya menolak pembayaran mengingat sudah sepantasnya dia membalas jasa yang diberikan Clift.
"Itu bisa dipertimbangkan tetapi kurasa paling nilai bonus itu hanya memotong seminggu dari 3 bulan itu."
"Apa? Apakah semahal itu biaya konsultasimu?"
Clift hanya mengangkat kedua bahunya membuat Laura menggelengkan kepala dan berkata, "Dasar sombong."
"Ada pertanyaan lain? Jika tidak ada kurasa kita bisa menanda tangani perjanjian itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my Lawyer
RomanceSiapa yang tidak mengenal Clifton J. Stuart? seorang pengacara handal dan pembisnis muda yang selalu memenangkan kasus-kasus yang ditanganinya, seorang player yang memiliki cukup banyak mantan kekasih tetapi tidak pernah berkeinginan untuk menikah a...