Sejak atasannya pulang dari makan siang, Marvin bisa melihat perubahan yang tidak pernah dilihatnya selama dia bekerja, dan Marvin bisa menduga siapa yang membuat atasannya itu bersikap seperti itu.
"Apakah anda akan menginap lagi disini?"
"Tidak, apa jadwal saya besok pagi?"
"Seperti permintaan anda, beberapa janji telah kami batalkan dan beberapa pekerjaan sudah dialihkan sesuai perintah anda, jadi jadwal anda besok pagi masih kosong."
"Ok."
"Apakah ada yang perlu saya persiapan untuk kegiatan anda besok?"
"Tidak ada"
"Baiklah."
Sepeninggalan Marvin, Clift langsung mengambil telepon genggamnya dan mengirim pesan pada Laura, dia memang sengaja mengalihkan pembicaraan selama makan siang dengan tidak membahas perjanjian mereka karena dia ingin Laura makan dengan benar karena saat bersalaman diruang pertemuannya, dia bisa merasakan jika laura sangat kurus, dan melihat bagaimana dia hampir pingsan hari sebelumnya, membuatnya memutuskan mengajak wanita itu makan siang jika rencana awalnya berhasil.
Clift mencetak beberapa lembar surat perjanjian yang sudah dipersiapkannya sejak semalam, dia tahu caranya mendekati Laura bisa dikatakan memang dengan cara yang tidak normal tetapi setelah membaca tentang Laura Hadley, dia tahu dia tidak bisa mendekati wanita itu dengan cara biasa.
Telepon genggam Clift bergetar, menandakan ada pesan masuk.
Bee
Baiklah, kutunggu besok pagi.
Clift tersenyum, dia lebih menyukai memanggil Laura dengan nama tengahnya dan menurutnya sangat sesuai dengan sifat dari Laura sendiri, menyengat jika dia terancam.
Pesan lain masuk, awalnya dia pikir dari Laura tetapi saat membaca pesan itu dia langsung menepuk keningnya. Kelihatannya dia telah melupakan janji penting siang itu dan sekarang orang yang membuatkan janji untuknya mengirim pesan ancaman.
Grandma
Jangan memanggilku grandma dan jangan pernah mengunjungiku kecuali kamu membawa CALON ISTRIMU, benar-benar calon istri BUKAN teman kencanmu!!!
Dia lupa dengan janji makan siang yang dibuatkan oleh Diane untuknya dengan wanita yang akan berkenalan dengannya, dan membuat nyonya besar Stuart itu marah. Clift tersenyum dalam hati dia berkata "Tenang saja, saat aku kesana, aku pasti akan membawa calon istriku dan aku yakin grandma pasti akan menyukainya."
Teleponnya berdering dan melihat siapa yang menghubunginya, dia langsung mengangkatnya.
"Sudah kembali?" tanya Clift tanpa mengucapkan 'halo'
"Ketemu malam ini ditempat biasa." Jawab Timothy, orang yang meneleponnya yang merupakan sahabat dari Clift.
"Dirumahku saja, besok pagi aku harus berangkat pagi," jawab Clift. Sudah lama dia tidak bertemu sahabatnya yang sedang mengurus pekerjaannya di luar negeri, dan biasanya mereka memang meluangkan waktu untuk bertemu, hanya sekedar mengobrol dan minum.
"Ok." Jawab Timothy.
***
"Seperti dugaanku, kamu berhasil memenangkan kasus itu." Kata Tim ketika mereka berdua sudah duduk santai di rumah Clift.
"Masalahmu sendiri bagaimana? Kali ini kamu pergi cukup lama apakah sudah selesai." Balas Clift.
"Menurutmu aku bisa kembali jika masalahnya belum selesai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love my Lawyer
RomanceSiapa yang tidak mengenal Clifton J. Stuart? seorang pengacara handal dan pembisnis muda yang selalu memenangkan kasus-kasus yang ditanganinya, seorang player yang memiliki cukup banyak mantan kekasih tetapi tidak pernah berkeinginan untuk menikah a...