Part 28

4.3K 374 23
                                    

"Ya, aku tahu. Aku akan menyampaikannya pada Laura." Kata Clift sebelum dia mengakhiri panggilan teleponnya dibawah tatapan penuh tanya istrinya.

"Tim? Kenapa?" tanya Laura yang mengetahui jika Clift baru saja mengakhiri panggilannya dengan Tim, sahabatnya.

"Besok pagi mereka akan kemari untuk meminta maaf, tapi Tim merasa tidak semudah itu membuat Erika menyadari kesalahannya jadi meminta kita untuk berhati-hati." Kata Clift.

"Bukankah besok aku akan keluar rumah sakit?" tanya Laura penuh harap.

"Ya, tapi setelah kunjungan mereka saja."

"Apakah aku boleh langsung bekerja?"

"Belum, dokter mengatakan akan melihat perkembangan kesehatanmu seminggu lagi, kita tunggu sampai waktu itu. Selain itu kantor barumu masih tahap renovasi jadi belum bisa ditempati."

"Renovasi? Bukankah kantor itu sudah siap ditempati?"

"Sudah sampai sebelum aku tahu kamu mengandung, saat mengetahuinya aku berpikir untuk menambahkan kamar pribadi untukmu di dalam ruangan kantormu, jadi kamu bisa beristirahat kapanpun kamu inginkan, selain itu jika nanti anak kita lahir dan kamu ingin bekerja, kita bisa membawanya kekantor dan membiarkannya bermain di kamar pribadimu atau di kamar pribadi yang ada dikantorku."

Laura tertawa, pikiran Clift sangat jauh kedepan. "Terserah pengaturan anda saja tuan Stuart."kata Laura membuat Clift tersenyum senang karena Laura kembali menuruti keinginannya.

"Jika aku belum boleh bekerja, apakah aku masih boleh mengajak mommy untuk makan siang?" tanya Laura membuat senyum Clift langsung menghilang dan menatapnya penuh tanya.

"Aku tidak yakin Sarah mau kuundang kerumah untuk makan siang sekaligus untuk mengembalikan gaunnya, jadi lebih baik aku memilih tempat lain." Kata Laura.

"Hanya makan siang, dan aku akan memesan tempat untuk kalian."kata Clift akhirnya mengerti alasan istrinya dan dia juga tahu Laura tidak ingin menunda lagi pertemuannya dengan Sarah.

"Terima kasih suamiku sayang, jika kamu terus bersikap begini pasti aku akan menjadi wanita paling bahagia didunia."

"Tidak perlu menyanjungku seperti itu nyonya Stuart, dan rayuanmu itu tidak akan bisa membuatku mengijinkanmu melakukan hal-hal nekat ataupun menuruti semua keinginannmu."

"Yah, ternyata rencana saya sudah ketahuan oleh tuan Stuart."kata Laura sambil memasang tampang sedih yang dibuat-buat, hingga membuat Clift tertawa.

Lega rasanya melihat Laura kembali sehat dan bayi mereka juga sehat, Clift sadar jika ini adalah permulaan, dia harus bisa menjaga istri dan anaknya agar bisa tetap sehat dan bahagia.

Pagi itu Erika, Bob, Anna dan Tim datang kerumah sakit, mereka meminta maaf pada Clift tetapi benar kata Tim tidak ada ketulusan sama sekali dari Erika. Dia tetap melihat Laura dengan tatapan tidak suka dan Clift dengan tatapan memuja, lain lagi dengan Anna dia meminta maaf mungkin hanya karena kuatir putrinya dituntut tetapi melihat bagaimana putrinya menatap Clift, Anna juga merasa tidak suka pada Laura. Hanya Bob yang benar-benar tulus meminta maaf pada Clift dan Laura dan dia berjanji akan menjaga kelakukan putrinya untuk tidak menganggu keluarga Clift lagi.

Clift dan Laura menerima kedatangan mereka dengan baik walau dalam hati mereka mengetahui jika Erika dan Anna tidak tulus dan apa yang dikatakan Tim memang benar jika mereka harus berhati-hati.

***

Sarah terkejut ketika menerima telepon dari Laura, dia pikir Laura sudah melupakannya. Laura mengajaknya untuk makan siang, dia tidak menolaknya karena sejujurnya dia memang menyukai Laura.

I Love my LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang