Ucapan

462 20 10
                                        

Untuk kalian yang sudah baca sampai part ini. Terima kasih karena sudah mau membacanya sampai part ini. Aku terharu ternyata ada juga yang mau membacanya walaupun masih harus bersabar lebih untuk menarik perhatian kalian. Dan aku juga nggak percaya bisa sekonsisten ini sama ceritaku.

Sebelumnya aku udah banyak publish cerita. Tapi, selalu macet di tengah jalan. Dan akhirnya harus aku hapus dan buat cerita baru lagi.

Untuk yang ini aku nggak tau kenapa bisa benar-benar yakin sama cerita ini. Apa karena aku lebih banyak belajar dari sebelum-sebelumnya atau gimana. Tapi, apapun itu aku nggak bisa sampai sini tanpa adanya dukungan dari kalian dan juga teman-temanku yang selalu mengatakan kalo buat cerita cukup satu dulu baru cerita lain. Buat cerita itu harus tau tema apa dan genre apa.

Dari situ aku belajar dan benar-benar yakin kali ini. Alhamdulillah sudah 30 part. Aku masih belum nyangka. But... I still written. Aku nggak mau ideku macet lagi. Hehehe...

Kalian. Makasih yaa... Aku yakin. Suatu saat nanti pasti akan ada yang menyukai cerita ini. Memang masih banyak kurangnya. Tapi, aku akan lebih belajar dari kritikkan kalian. Terima kasih..

Di kota ku mendung, hujan deras. Dingin... Ayo kita saling dekap 🤗

Sekali lagi... Terima kasih sudah membaca dan menyukai Serena, Nadine dan Sabiru... Kalian dapat salam dari mereka.

Tetap enjoy dan tetap terus baca. Senyaman kalian aja. Yang penting vote. Hehehe 😂

Update : sesuka hati kalo memang sempat aku up. Kalo nggak mungkin besoknya.

Love you guys ❤️
Kita sama-sama belajar dan saling feedback ya 🤗❤️🌷

Had No Choice (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang