prolog

7K 175 2
                                    

Seorang gadis saat ini tengah duduk di pembatas roof top , diwajahnya tidak terlihat ketakutan akan jatuh dari sana, malahan gadis itu hanya menampakkan wajah datarnya. sesekali mengepulkan asap rokoknya keudara.

Star campus ,salah satu kampus yang terbilang elit dan bagus dipusat kota Jakarta. Kampus yang mau menampung mahasiswi seperti raney, kampus yang memperbolehkan raney berlaku sesukanya dan tentunya hanya untuk raney seorang anak dari donatur terbesar dikamus mereka.

"Woy ran! lo ngapain disana? ntar jatuh!" seorang gadis berambut cokelat sebahu yang tak lain adalah sahabat raney, bernama jane. menarik tangan gadis itu dan membawanya meninggalkan roof top.

Raney menatap Jane dengan sorot membunuh "lepas" usai mengatakan kalimat itu raney membuang puntung rokoknya di koridor lalu menginjaknya. Jane sudah melepaskan tangannya dari genggaman dengan tangan raney.

"Ran" Jane memegang kedua bahu sahabatnya yang mungkin tak pernah menganggap Jane hanya sebagai teman atau sejenisnya.

gadis itu tidak pernah lagi mempercayai sebuah hubungan.

"Hmm" jawab raney masih setia menginjak-injakan kakinya yang dilapisi sepatu ke puntung rokok tadi bahkan percikan api sudah menjadi bekas abu-abu dan raney belum juga menghentikan tingkahnya.

"Ran" panggil Jane lagi sukses membuat raney mendongak dan menatapnya dengan mata nyalang. "Ran berhenti bahayain diri lo ,kita semua sayang Lo. Kalau gue gak datang lo bisa aja jatuh dan tadi kenapa lo ngerokok"

"Jane gue ngerokok karena gue pengen dan itu salah satu kebiasaan dia. Satu hal lagi kalian sayang sama gue?" Jane mengangguk sebagai jawaban, pertanyaan itu jangan ditanyakan lagi jawabannya akan selalu 'iya' "sayangnya gue enggak, gue cuma sayang sama Arka dan gak ada yah bisa gantiin posisi dia , kalian semua harus sadar kalau gue gak bakalan sayang sama kalian"

"Tapi ran--" lirih jane, tapi terlambat raney sudah pergi dari koridor dengan langkah cepat, tidak mau meninggalkan sahabatnya buru-buru Jane kembali mengikuti raney.

Bruk!

Raney ditabrak oleh seorang laki-laki dan berhasil membuat gadis itu tersungkur, bukannya mengaduh gadis itu malah tertawa.

"Sini gue tolongin, maaf gue bu--"

Bugh!

Belum sempat laki-laki yang berstatus sebagai kating alias kakak tingkat raney menyelesaikan kalimatnya, sebuah bogeman mentah sudah dilayangkan raney "gue gak ada masalah sama lo, kenapa lo ganggu gue ,gue mau hidup tenang" air mata raney luruh, dia yang memukul orang, dia yang merasa kesakitan.

Laki-laki itu memegangi dadanya yang terasa nyeri karena raney memukulnya tadi,rupanya pukulan dari seorang raneysha kuat juga "gue mohon jangan ganggu gue" ucap raney sambil terus menahan tangisannya, sekali saja dia berkedip air mata itu akan terjun bebas kepipi putih kemerah-merahan mnais milik raney untuk yang kesekian kalinya.

"Maaf gue gak sengaja--"

"Hiks... Hiks gue MAU IKUT LO AJA ARKA ,KITA BISA SAMA SAMA KAYA DULU ,GUE SENDIRIAN DISINI KAKA . GUE MAU IKUT LO TAPI KENAPA LO HALANGIN GUE" raney menekuk lututnya juga memeluk dirinya sendiri, tubuh raney menegang dan bergetar diwaktu yang bersamaan.

Disatu sisi seorang laki-laki nampak memegangi dadanya "lo gak sendirian ran, kita semua ada sama lo termasuk gue dan teman-teman lo kita semua sayang sama lo" lirih laki-laki itu dari kejauhan .

Jane berlari menghampiri raney dia menyuruh laki-laki itu untuk pergi "kak maaf teman saya emang gini, jangan dimasukin ke dalam hati ya kak"

Laki-laki itu tersenyum "iya maaf juga tadi gue nabrak teman lo" Jane mengangguk.

Jane berjongkok membawa raney kedalam dekapannya , membiarkan gadis itu menangis sejadi-jadinya "shtt.. gue sama yang lain disini kita semua sayang Lo"

"Gue hiks.. enggak.. hiks.. sayang kalian" kata raney sesegukan membuat Jane tersenyum walaupun hatinya berdenyut nyeri.

"Gak papa gue dan yang lain bakalan tetap sayang sama lo, anggep aja kita semua cinta sepihak dan lo gak pernah bales perasaan kita"

°°°

Raney mengeluarkan motor gedenya dari dalam parkiran kampus lalu melajukan motornya perlahan sampai didepan kampus raney langsung meninggikan kecepatan motornya membuat mahasiswa dan mahasiswi menutup telinga, terkejut bukan main dan mengelus dada.

Umpatan dan juga cacian hanyalah angin belaka bagi raney gadis itu nampak acuh saat beberapa pengendara dan pejalan kaki meneriakinya karena membahayakan nyawa orang dan dirinya sendiri .

Disinilah raney sekarang setiap hari dan jika masih mempunyai waktu luang gadis itu tidak pernah lepas dari kunjungannya kemakam arka laki-laki yang dicintainya bahkan lebih dari siapapun.

"Kaka masih tidur hmm.. bangun sayang aku bawain kamu doa" ucap Raney lembut dia mengambil sebuah buku saku dengan beberapa ayat Al-Qur'an disana , raney membacakan setiap ayat dengan merdu seraya tersenyum dan mengusap air mata yang sialnya selalu menetes. Padahal dia tidak ingin membuat kakanya sedih.

Kaka panggilan khusus yang diberikan raney hanya untuk seorang arka.

Usai dari tempat pemakaman kekasihnya ,raney mengunjungi sebuah cafe. Tempat nongkrong yang selalu dikunjunginya saat bersama arka bahkan pelayan disini sudah sangat kenal dengan mereka berdua.

"Eh raney mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan bernama Razak yang sangat mengenal raney dan juga arka.

"Biasa" jawab raney singkat, karena Razak sudah tahu apa pesanan mereka.

Tika lama Razak datang dengan membawa secangkir coppucino ditangannya yang dibawa Razak dengan menggunakan nampan.

"Ini pesanan dari princess nya arka" tak sadar Razak menyebut nama arka buru-buru dia meletakkan pesanan raney ,dia merasa bersalah membicarakan orang yang mungkin bisa membuat raney sakit hati.

"Gue minta maaf ya ran ,nanti gue temenin deh" bujuk Razak sambil menyatukan kedua tangannya.

Raney mengulum bibirnya , sepersekian detik setelah itu dia terkekeh kecil "apaan sih lo zak, jangan bikin kaka marah deh. Dia gak bakalan biarin cowok manapun deket apalagi sampai duduk bareng gue itu gak bakalan terjadi"

"Kaka!" Beo Razak. Dia ingat kalau Kaka adalah panggilan sayang raney untuk arka ,tapi dimana laki-laki itu? Jangan bilang raney halu.

"Arka dimana ran?" Tanya Razak penasaran sekaligus memastikan.

"Arka ada didekat kita, didekat gue.." raney menyeruput coppucino dingin didepannya "...dideket tuhan dan terakhir dihati gue" raney tersenyum setelahnya membuat Razak iku tersenyum.

"Yaudah yang lagi berduaan gue duluan" pamit Razak.

"Yang jomblo emang gitu ya ka"

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang