"Abi jagain ibu kamu, ayah mau lacak Raney dulu" Athan menepuk punggung putranya lalu pergi menuju pintu keluar.
"Assalamualaikum" toa raney yang datang dari balik pintu kemudian, meringis saat luka sobek dibagian mulutnya terbuka dan mengeluarkan darah.
"Waalaikumsalam sayang" jawab semua yang ada disana tak terkecuali Ariana, wanita itu ikut kebawah saat mendengar suara anaknya.
"Mama pelan-pelan" Athan menggandeng tangan Ariana agar Athan bisa menjaga istrinya.
Ariana dan Athan langsung saja memeluk putri keluarga demaris. Setelahnya Abi juga ikut memeluk adiknya belum selesai si bungsu demaris, randu. datang juga dengan memeluk mereka semua.
"Yeee, ada acara peluk-pelukan kenapa randu gak diajak" randu cemberut masih setia dengan posisinya memeluk mereka semua.
"Lepasin saya, sakit!!" Pekik Raney berhasil membuat semua yang ada disana melepaskan pelukan dan nyengir kemudian berubah khawatir.
"Kenapa kamu raney? Ada yang gangguin kamu mau papa tuntasin?"
"Gak usah udah aku urus sendiri kok, shhh.." raney kembali meringis membuat Ariana menariknya menuju kamar Raney.
****
"Sayang tunggu disana ,kamu mau ganti baju atau nanti aja?"
"Nanti"
Ariana berjalan menuju nakas dan mengambil kotak p3k dikamar Raney. Tangannya mengoleskan Betadine keatas kapas.
"Sakit gak sayang?" Ariana menekan-nekan pelan agar putrinya tidak kesakitan.
"Gak ada yang lebih sakit daripada kehilangan Kaka" lirih Raney dingin bercampur pedih, dia menatap kedepan dimana photo dirinya dan arka tercetak jelas disana. Hal itu membuat Ariana meringis dia tidak pernah merasakan apa yang dialami Raney tapi Ariana tahu kalau itu menyakitkan.
Setelah selesai mengobati putrinya, Ariana menyuruh anaknya untuk mandi.
Selesai mandi Ariana kembali mengobati Raney tapi kali ini dia menempelkan plester keluka sang putri.
"Kamu kenapa bisa gini?"
"Gak tau, tapi saya senang"
Ariana geleng-geleng kepala ,badan memerah dan juga wajah tidak berbentuk begini dia bilang senang, sepertinya anaknya bukan manusia.
"Yaudah makan yuk, semua yang ada disana nungguin kamu"
"Gak mau"
"Kami semua sayang kamu Raney, kamu mau kan liat kami bahagia?"
"Siapa kalian sampai saya harus membuat kalian bahagia? yang pantas mendapatkan itu semua hanya Kaka, arkatama Wijaya. Jangan pernah mengharapkan apa yang tidak bisa saja berikan, saya hanya bisa tinggal dirumah ini tapi tidak bisa berbuat lebih dari itu, maaf"
Ariana menatap Raney sendu "sayang--"
"Pintu keluar terbuka lebar" raney menarik selimut sampai kedagu enggan menatap ibunya lagi, matanya sudah diperjamkan seakan dia tertidur saat itu juga.
Belum pergi juga Ariana malah mengelus pelan puncak kepala anaknya "mama sama semuanya sayang kamu" kata Ariana meraih kenop pintu dan menutup pintu kamar Raney.
Raney membuka matanya kemudian terduduk ,dia tersenyum kaku.
"Maaf, tapi aku gak. Kalian bisa cari orang lain yang bisa disayang karena aku udah punya kaka.
°°°
Beberapa hari setelah kejadian itu raney kembali ke kampus dengan bekas luka uang bisa dibilang hanya tinggal sedikit, karena bekas-bekasnya sudah diobati oleh Ariana dan pihak rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
raneysha (COMPLETED)
Acción[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Terjebak cinta masa lalu, terjebak dengan orang yang telah pergi. Tidak bisa hidup tanpa orang itu, di dalam hidupku hanya satu laki-laki yaitu dia, Arkatama Wijaya. ~Raneysha cathlee...