chapter 12

621 36 0
                                    

Aku adalah orang yang pernah pura-pura tegar dan ikhlas saat kepergiannya.
~Raneysha cathleena

Merenggut sambil mencabik-cabik rumput disekitarnya, Raney berbaring menatap langit biru yang ada diatasnya. matanya sedikit menyipit kala sinar matahari masuk kedalam netra kelabunya.

"Langit kita sama ya? lo gak punya awan dan gue gak punya kaka. tapi bedanya besok atau mungkin hari selanjutnya awan bakal nemenin lo. Sedangkan gue.." Raney memberi jeda saat nafasnya terasa sesak karena menangis dengan posisi berbaring "... Arka gua gak mungkin kembali kalau gue gak susulin dia"

Raney tersenyum getir "Gue pengen ikut Arka, langit. Gue pengen ngerasain hidup indah bareng dia. cuma berdua disana" adu Raney pada langit yang seolah hanya menatapnya tanpa mau memberikan masukan atau jawaban.

"Jujur gue nyesel udah bilang ya saat dia nyuruh tetap hidup walaupun dia udah gak ada"

Seseorang yang ikut berbaring disampingnya membuat Raney menghentikan tangisannya dan menolehkan kepalanya kearah orang tersebut.

"Ran lo gak sendiri, lo punya gue. Ceritain semuanya biar lo ngerasa puas, gue gak bakalan beberin ini kesiapa-siapa"

"Jane" lirih Raney dia duduk diikuti Jane yang juga ikut duduk.

"Tell me" Jane memeluk Raney. gadis itu bersyukur Raney kali ini tidak menolak ataupun mengata-ngatai dirinya seperti yang sudah-sudah.

Raney membalas pelukan Jane "Jane gue cewek pembohong, gue bohongin dunia kalau gue bisa tanpa Kaka, kalau gue bisa sendiri, kalau gue bisa bahagia tanpa Arka. itu semua bohong Jane gue gak bisa tanpa dia rasanya hidup gue kayak berhenti disatu titik dan waktu kaya gak jalan" lirih Raney berusaha kuat tapi percuma kristal bening sudah keluar lagi dari kelopak mata kelabunya.

"Lo sekarang udah gak bohong lagi ran, buktinya lo mau jujur sama gue" tutur Jane yang hanya mampu dijawab anggukan pelan dari raney, deru nafas Raney mulai teratur, terasa meniup ceruk leher Jane yang membuat gadis itu geli.

"Tidur yang nyenyak Ran, gue tau lo pasti kurang tidur karena mikirin arka" gumam jane mengusapi punggung Raney penuh sayang.

Jane hanya tersenyum saat seorang laki-laki datang menghampiri mereka berdua dan membawa kepala Raney yang sedang tertidur ke atas pahanya. Mengusapi rambut adiknya penuh sayang

"Makasih bang" Jane menatap Abi dengan senyuman senang.

"Bang ran--"

"Jangan dilanjutin ntar kita ngomong di kantin aja, pas dia gak ada" bisik Abi yang dibalas oleh Jane dengan anggukan kecil.

°°°

Tanpa bosan dan jenuh Ardi selalu saja mencari alasan untuk bertemu dengan Raney, membuat dia kesal setengah mati.

Beberapa hari ini Raney selalu menghindar jika Ardi datang, tapi kali ini Raney akan berkata tegas dia tidak akan pernah menyukai seseorang yang membunuh saudaranya sendiri.

Arditama dan Arkatama nama mereka mirip bukan? apalagi dengan nama marga yang sama 'wijaya'.

Mengendarai motornya dijalan raya dengan kecepatan tinggi dan sesekali menghembuskan nafas bersiap akan menghadapi Ardi yang menyebalkan dibalik sikap ramah dan sok kerennya itu.

Motor gede Raney sudah terparkir di restoran yang dijanjikan ardi. laki-laki itu suka sekali menghamburkan uang padahal jika bertemu ditaman pun Raney setuju-setuju saja.

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang