chapter 39

521 33 0
                                        

Seorang gadis menaikan roknya hingga satu jengkal diatas lutut. Baju seragamnya ia biarkan terbuka kancingnya dua diatas. Rambutnya dia biarkan dicepol ke atas, memperlihatkan lekukan ceruk lehernya yang putih mulus.

"Eh ada bitch!"

"Ada jalang wkwkw"

"Sexi amat mau jual diri atau sekolah"

"Hush ntar dia rebut cowok lo baru tau rasa"

"Hiiy takut. Kecanduan nanti cowok lo pada sama dia"

"Masih sexi aja nih beb"

"Main yuk sayang!"

"Sayang sama aku aja yuk"

"Aku rela kok jadi yang kesekian buat kamu mah lautan juga aku minum airnya"

"Asin goblok"

"Gak pa-pa, demi bebebku aku rela melakukan semuanya"

"Goblog banget, udah tahu dia player. Mukanya aja yang kayak gak punya kehidupan  padahal udah banyak ngehancurin kehidupan cewek-cewek"

"Masih aja ada yang mau nerima dia disini"

"Uang jalan untuk semuanya!"

"Bukannya dia gak punya ortu ya? Dapat dari mana uang buat sekolah di sini?"

"Palingan juga ngejual diri, haha"

Haha...

Haha....

Haha....

Jalang!

Bitch!

Player!

Play girl!

Jual diri!

Murahan!

Gadis itu Selene. Dia menapakan kaki di koridor sekolah dengan langkah tegas tidak mempedulikan cacian dan pujian yang dilayangkan pada dirinya.

Makanan sehari-hari.

Gadis cantik itu menampilkan raut datarnya hingga sampai ke kelas.

Suasana kelasnya langsung senyap saat Selene masuk. Seperti biasa mereka memandangnya dengan tatapan jijik. Ah rasanya Selene ingin sekali mencongkel mata mereka dan memberikannya pada Gresrous. Singa peliharaan Kevan, tuannya.

"Selene apa kamu sudah menyelesaikan tugas dari saya" tegas Bu gina. Guru bahasa dengan suara yang naik satu oktaf.

Dengan sorot mata yang datar Selene menghampiri meja Bu gina yang ada didepan kelas dia menunduk dan menatap nyalang Bu gina "saya akan memastikan nafas anda akan menghilang!"

Usai mengatakan itu Selene melenggang pergi meninggalkan pelajaran. Bukannya memarahi atau menghalangi Selene yang meninggalkan kelasnya, gina malah membeku ditempat. Sungguh dia ketakutan sekarang, aura yang sempat dilemparkan Selene padanya, membuat bulu kuduk merinding saja.

"Kelas ditiadakan, kalian bisa langsung istirahat saat ini" ujar gina, meninggalkan mereka semua tanpa pamit dan mendengarkan ucapan selamat tinggal dan terimakasih dari mereka.

***
Sementara itu Selene nampak mengeluarkan pisau lipatnya dari dalam saku, kemudian mencari tikus yang sudah dipasangi Selene jebakan, kemarin.

"gemuk sekali kamu, Selene suka yang gemuk-gemuk, seperti bu gina" Selene terkekeh seraya mengangkat tikus tersebut dan memotong telinganya.

Tikus tersebut lantas bergerak kesana kemari karena sudah pasti merasakan sakit di telinganya.

Setelah memotong telinganya Selene menguliti bulu tikus itu dengan senyuman miring yang tak lepas dari wajah cantiknya "Selene suka yang putih, seperti bu gina" Selene kembali terkekeh dia lalu memotong ekor tikus itu karena~mengganggu.

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang