chapter 7

822 52 0
                                    

Tidak ada yang bisa menggantikan kamu , walaupun sifatnya lebih baik daripada kamu sekalipun.
~ Raneysha cathleena

Terbilang banyak pertemuan antara Raney dan juga laki-laki itu. Tapi tetap saja Raney tidak ingin menemui mereka alasannya simpel, Raney takut.

Seperti kali ini laki-laki dengan setelan jas itu duduk di atas mobil bagian depannya, tidak mempedulikan sapaan beberapa mahasiswi yang lewat disekitarnya.

Gadis yang ingin ditemuinya pun datang. Tentunya dengan motor gedenya dan kemeja yang digulung selengan.

"Ran sekali aja" lirih laki-laki itu menghalangi jalan keluar Raney.

"Apaan sih mau gue tabrak? Sayangnya gue gak bisa ingkarin janji gue buat Arka ,sana sebelum gue berubah pikiran dan nabrak lo"

Arditama tersenyum "ran kasih gue kesempatan, kondisi mama makin buruk"

"Udah berapa kali gue bilang gue gak bisa" Raney mengeratkan cengkraman pada stang motornya "kesempatan? Lo gila ,gimana bisa gue ngasih kesempatan buat penjahat yang picik kayak lo"

"Ran mama udah dimasukin kerumah sakit, cuma lo satu-satunya orang yang mama gue pengen lihat"

"Ini karma buat Lo kali, jangan bicara ngawur deh. Ntar kalau tante beneran masuk rumah sakit bau tau lo"

"Ran gue beneran" arditama membuka ponselnya dan menampilkan sebuah gambar dimana ibunya sedang terkulai lemah disana.

Raney membelokkan stang motornya ,dia ingin menjauh kemanapun yang penting tidak ada disana. Arghhh rasanya menyebalkan saat melihat raut kesakitan dari tante,mau tidak mau Raney merasa bersalah sekarang.

°°°

"Raney Lo beneran datang?" Mata arditama berbinar saat melihat seorang gadis berpakaian rapi yang mengenakan jumpsuit mengarah kearahnya lebih tepatnya kearah ibunya yang terbaring lemah diranjang.

Gadis itu tidak menjawab dia memilih untuk berjalan menuju brankar yang ditempati seorang wanita.

"Kenapa tante Oliv gak bangun pas gue dateng?" Tanya Raney pada Ardi yang tengah menatapnya tanpa berkedip. "Kenapa?" Tanya Raney lagi.

"Eh-itu-anu jadi mama di bius pihak rumah sakit, karena mau kabur buat nemuin lo" jawab Ardi dengan sedikit terbata.

Raney mengelusi rambut yang mulai memutih dari Olivia ,wanita yang dipanggilnya tante, wanita yang hampir menjadi mertuanya saat itu, tapi kenapa takdir berkata lain? Karena manusia licik dan sok baik.

"Besok gue kesini lagi dan gue harap wajah lo gak ngerusak penglihatan gue" secara tidak langsung ucapan Raney membuat Ardi sadar diri, kalau dia tidak bisa berbuat lebih.

"Oke"

"Photoin gue sama tante, bukti kalau gue udah nemuin dia" Ardi mengangguk lalu mengarahkan kamera ponselnya pada Raney dan ibunya. "Siapa suruh pake ponsel lo? Pake kamera gue!" Ucap Raney lalu memberikan kameranya yang langsung mencetak photo sepersekian detik kemudian.

Punggung Raney sudah sepenuhnya menghilang dibalik pintu, Ardi meletakkan photo tadi di atas nakas yang tak jauh dari ibunya berbaring.

"Maaf ma Ardi gak bisa gantiin Arka, maaf cinta Raney gak bakalan pernah singgah ke Ardi"

°°°

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang