chapter 36

548 31 0
                                        

Suara deguman dari bass dan DJ menggema di sebuah ruangan club besar yang sekarang menjadi tujuan Kevan dan juga Ven. mereka memilih duduk di kursi yang ada dipojok ruangan.

Kevan memperhatikan sekilas beberapa manusia berlawanan jenis sedang berlenggak-lenggok menikmati alunan musik dan melakukan kegiatan vul**r mereka.

"Tidak tahu malu" gumam Kevan lalu menyilangkan kakinya. dia kesini karena dipaksa Ven. Dengan alasan yang tidak logis, bagaimana tidak Ven bilang dia mengajak Kevan karena takut ke club sendirian, lebih tepatnya Ven takut diculik tante-tante girang.

"Mau kemana kamu?" Kevan ikut berdiri saat Ven ingin meninggalkan meja mereka.

"Gue mau pergi, noh ada yang mau gue.., hehe lo tau lah" Ven mengedipkan sebelah mata yang hanya dibalas anggukan kecil dari Kevan.

Kevan berdiri. Tujuannya adalah segelas bir. Setelah memesan dan minumannya diberikan Kevan minum dengan sekali tegukan karena bir tersebut hanya dituangkan kedalam wadah kecil.

Seorang wanita dengan pakaian serba kekecilan mendekati Kevan dan menjilat bibirnya sensual "nama kamu siapa sayang?" Tanyanya penuh minat, apalagi saat melihat stelan jas yang dipakainya.

Kevan menatap wanita itu datar "saya tidak butuh jalang!" Tandas Kevan penuh penekanan dan wajah tanpa ekspresi.

"Apakah kamu tidak ingin mencoba ku? Aku akan membuatmu puas dan aku yang akan bekerja" ucap wanita itu menyentuh tubuhnya sendiri, tentunya dengan gerakan sensual.

"Saya tidak tertarik" tegas Kevan sekali lagi.

"Jangan ganggu pacar saya" ujar seorang gadis dengan pakaian yang tak kalah minim dari wanita tadi. yang berbeda dari mereka adalah gadis ini hanya memakai riasan tipis tidak seperti yang dipakai oleh wanita jalang tadi.

Wanita tadi langsung pergi, ia tidak ingin membuat keributan disini hanya karena seorang laki-laki yang mempunyai pasangan. dia bisa mencari lagi, karena yang datang ke club ini tidak semuanya membawa pasangan.

Kevan mengacak rambut gadis itu sebagai ucapan terimakasih yang  langsung disambut dengan angkatan dua jempol darinya.

"Ada seseorang buat aku lagi tuan?" Tanyanya dengan mata yang berbinar.

Kevan berdehem sebagai tanggapan iya dari pertanyaan gadis tersebut.

°°°


Kevan mengeraskan rahang dan kepalan tangannya saat kembali mengingat perkataan Ven ditelepon kemarin.

Ven bilang di perusahaannya ada penghianat. lebih tepatnya musuh yang menyamar menjadi anggota perusahaannya.

"Apa tuanmu menyatakan perang pada the evil's?" Kevan setengah berteriak pada laki-laki dan perempuan didepannya. dia membuang muka dan mengkode beberapa anak buahnya untuk melakukan tugas mereka.

"Tolong jangan lakukan ini tuan evil, kami akan melakukan apapun yang tuan mau" mohon keduanya dengan nada yang sama dan pengucapan yang sama persis.

"Rencana kalian buruk!" Final Kevan, kalian sudah tahu bukan? Kalau Kevan tidak akan mengampuni mereka berdua.

Dari permohonan yang keluar dari mulut mereka saja, Kevan sudah tahu kalau ini semua sudah direncanakan. Mereka anak buah yang penurut, mereka bahkan menghapalkan dialog yang sama ,tapi akting mereka kurang sempurna. Sehingga lewat mata elangnya Kevan bisa tahu kalau ini hanyalah sebuah tipuan semata.

Anak buah Kevan langsung menyuntikkan cairan berwarna biru pada kulit kedua orang tersebut yang tak lain adalah Vera dan Galih. sang manager marketing dan manager promosi di perusahaannya.

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang