[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP]
Terjebak cinta masa lalu, terjebak dengan orang yang telah pergi. Tidak bisa hidup tanpa orang itu, di dalam hidupku hanya satu laki-laki yaitu dia, Arkatama Wijaya.
~Raneysha cathlee...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maaf jika fisikku membuatmu malu ~ Arkatama Wijaya
Seorang laki-laki mengepalkan tangannya kala teriakan dari seseorang membuat telinganya sakit, dia turun dari roof top kemudian menuruni satu persatu anak tangga, melangkah menuju suara yang membuat telinganya seakan pecah.
"Hiks..hiks... Kak maafin aku, aku janji gak bakalan ngelakuin kesalahan lagi" Isak gadis itu sambil memegangi rambutnya yang dijamak oleh seorang laki-laki.
"Seharusnya lo ngerjain tugas gue di buat salah dikit, lo buat bener semuanya bikin guru gue curiga ,bangsat!"
"Maaf kak" ucap gadis itu sambil terus memegangi rambutnya yang terasa sakit akibat jambakan di rambut kepangnya.
"Kalau diliat, lo imut juga. Mau gak kita main sebentar, dirumah gue gak ada siapa-siapa" laki-laki itu tersenyum miring, mengeratkan jamakannmembuat gadis itu mendongak menatapnya dan bertambah meringis.
"Enggrs... Kak aku gak bisa kesana.. hiks..hiks..hiks aku ada janji sama adek aku"
"Berani lo ngelawan gue?"
Plak
Laki-laki itu menampar gadis tersebut hingga tersungkur di atas tanah.
"Kak maaf, kak... maaf..., maaf" tak berhenti gadis itu merapalkan kalimat 'maaf' pada laki-laki yang kembali memperlakukannya layaknya binatang.
"Lepasin cewek itu kalau gak mau berurusan sama gue" kata laki-laki yang baru datang dengan dingin lalu mendekat, auranya terasa mencekam ,lewat tatapan matanya saja seseorang akan merasa dibunuh secara perlahan, begitupun dengan Raney gadis itu takut menatap wajah dengan rahang tegas milik laki-laki itu yang menambah aura kepemimpinannya.
"Anu Ar gue gak maksud.. gue.. cuma ngasih.. dia pelajaran"
Arka tersenyum miring, mengangkat salah satu alis tebal yang tercetak diwajahnya kemudian menatap nyalang laki-laki didepannya "lo pikir lo bisa kembali dengan tenang setelah ganggu tidur gue?" ucap arka dengan suara berat seakan menusuk lawan bicaranya.
Dia menarik kerah laki-laki yang bergetar dan ketakutan didepannya, lututnya bahkan serasa tidak ada kekuatannya untuk menopang tubuh tidak bisa dikerahkan, laki-laki itu menggigit bibir bagian dalamnya.
Bugh...
Bugh...
Bugh..
Arka melirik sekilas korbannya yang sudah tidak berdaya dengan darah yang keluar dari mulut dan hidungnya, dia tidak peduli sekalipun laki-laki itu mati.