Siapapun yang mengganggu orang yang kusayang akan melihat sisi gelap ku
~Abi Felix Demaris.Bugh.
Kesadaran Jane menghilang saat itu juga. Ia langsung terjatuh dan terkulai lemas di bawah meja karena kehilangan nafas saat daniel mencengkeram kuat ceruk lehernya tadi.
"Bangsat lo pegang Jane" Abi mencengkeram kerah baju Daniel kuat lalu kembali memukul membabi buta.
Bugh
Bugh
Bugh
"Siapa yang nyuruh dan bawa Jane kesini?" Abi memancarkan aura gelap, menatap tajam wajah dibawahnya yang sudah bersimbah darah.
Daniel terbatuk-batuk sambil terus mengeluarkan darah segar "Li..on" jawab Daniel takut.
"Berani lo berurusan sama Jane atau siapapun orang yang gue sayang, hidup lo gak bakalan tenang" ancam Abi lalu beralih menuju Jane yang sedang pingsan.
Ia mengangkat tubuh Jane pelan lalu setengah berlari keluar dari sana dan membawa Jane ke rumah sakit terdekat.
***
"Gimana keadaan Jane dok?" Tanya Abi khawatir.
Dokter tersebut hanya menepuk pundak Abi sekali "pasien mengalami syok, kamu harus bisa membuatnya tenang dan tidak memerlukan obat bius atau sejenisnya" jelas dokter tersebut.
Abi mengangguk "boleh saya masuk kedalam dok?" Dokter tersebut hanya mengangguk dan pergi setelah Abi mengucapkan terimakasih.
Duduk di kursi pengunjung yang ada di dekat brankar Jane Abi menggenggam tangan Jane "hei.. wake up, gue bakalan jujur sama perasaan gue ke lo. Ayo kita hadapi semuanya, gue bakalan usir semua orang yang buat Jane gue keganggu" Abi mengusap-usap punggung tangan jane.
Setelah beberapa lama Jane mengerang, obat bius yang disuntikkan dokter sudah habis dia terbangun, Jane mendapati Abi yang menggenggam tangannya dan sedang tertidur mungkin akibat menjaganya semalaman.
Refleks Jane menarik tangannya dari genggaman Abi cukup kasar hingga menyebabkan Abi bangun. "Udah bangun" Abi mengucek matanya sebentar lalu menatap Jane.
Jane takut dia meringkuk dibalik selimut, menutupi wajahnya dengan bantal dan merapatkan diri ke sandaran ranjang. Ia mendesis "jangan mendekat, gue takut"
Sekilas Abi melihat bayangan Raney saat Jane ketakutan padanya ,sama saat Raney takut padanya bahkan menganggapnya orang lain.
"Ran ayok pulang" Abi menarik lengan Raney yang masih memangku Arka ditengah-tengah hujan deras yang saat itu sedang terjadi.
"Arka bangun, kaka bangun, hei wake up ran mau ngepang rambut kaka" suara Raney saat itu terdengar sangat lirih dan membuat yang mendengarnya merasa tersayat sekaligus sakit hati disaat yang bersamaan.
"Ran ayok pulang, kita selamatin dan bawa pulang Arka" bujuk Abi lalu berjongkok disisi sang adik yang bersimbah darah dan bercampur dengan air hujan.
Raney memeluk lebih kuat tubuh tak berdaya Arka "pergi dari sini sebelum gue bunuh lo" Raney tak bergeming tapi ada tanda mengintimidasi di setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Ran gue abang lo, gue Abi" lirih Abi, tapi Raney mengeluarkan pisaunya dan mengacungkan pada Abi.
"Menjauh dari kami, jangan pisahkan kami"
"Ran"
"PERGI!!"
"Jane jangan takut, gue gak bakalan buat lo hancur gue bakalan bikin lo seneng" Abi memeluk Jane yang terus memberontak dan berkali-kali mengbenturkan kepalanya kekepala brankar dan kepala Abi tapi Abi tetap memeluknya hingga Jane sedikit lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
raneysha (COMPLETED)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Terjebak cinta masa lalu, terjebak dengan orang yang telah pergi. Tidak bisa hidup tanpa orang itu, di dalam hidupku hanya satu laki-laki yaitu dia, Arkatama Wijaya. ~Raneysha cathlee...