Ariana tersenyum saat melihat putrinya tertidur di atas karpet yang ada ruang keluarga dengan memegangi perutnya, tunggu apa anaknya kelaparan?
"Sayang wake up--"
"Shut up ,saya mau tidur jangan diganggu!!" potong raney masih memejamkan matanya kemudian merubah posisinya menjadi tengkurap.
"Bangun dulu mama masakin kamu nasi goreng"
"Nasi goreng!" raney langsung bangun dari tidurnya dengan rambut yang masih berantakan.
Ariana tersenyum dia mendekati anaknya ragu, kemudian mengikat rambut Raney menjadi kuncir. "Nah gini kan ,kamu cantik sayang" puji Ariana ,lalu pergi ke dapur mengambil makanan yang dia janjikan pada anaknya.
"Makasih" balas raney menyuapkan nasi goreng kemulutnya, sedangkan Ariana duduk bersila didepan putrinya tidak sadar dia meneteskan air mata, kemana Raneysha nya yang ceria dulu, bahkan sekarang Raney seperti orang lain, berterima kasih hanya untuk makanan. Raney tidak menganggapnya sebagai keluarga, Raney hanya menganggap dia menumpang dirumahnya sendiri.
"Anda kenapa menangis?" Alis raney terangkat satu, dia menyapu air mata ibunya dengan tangan yang terbebas dari sendok.
"Raney yang mama kenal gak pernah gini sayang, raney mama selalu manggil mamanya dengan panggilan mama ,kamu yang dulu kemana sayang"
Raney menelan nasi goreng yang ada dimulutnya kemudian meminum air putih yang disediakan ibunya "saya sudah bilang berapa kali ,saya gak bakal pernah sayang sama kalian saya cuma sayang Arka .satu hal lagi saya gak bisa jadi Raney yang dulu, dia sudah mati"
Ariana memilih pergi rasanya sangat sesak saat mendengar kalimat itu, kalimat yang tidak ingin didengar oleh Ariana menjadi sering diucapkan oleh Raney sekarang.
"Assalamualaikum kak" sapa Randu dengan memakai seragam SMA, ditangannya terdapat bola berwarna oranye ,bola basket.
"Waalaikumsalam" balas Raney masih sibuk memakan nasi gorengnya.
"Mama kemana kak?" Tanya Randu meletakkan bola basketnya di dalam etalase yang ada didekatnya.
"Ibu kamu masuk kekamarnya, dia tadi menangis" ucap Raney masih setia dengan nasi goreng buatan Ariana.
Tidak mempedulikan sepatunya yang masih kotor Randu langsung berlari kekamar ibunya. Dia merasa ngilu saat mendengar tangisan pilu dari ibunya, Ariana duduk di ranjang seraya menutupi wajah dengan kedua tangannya.
"Ma jangan nangis, Randu yakin kak Raney bakalan jadi kayak dulu" Randu memeluk ibunya berusaha menenangkan.
"Mama hiks.. gak bisa hikss.. lihat kakak kamu nganggep orang disekitarnya bukan siapa-siapa, dan dia hiks.. nganggep Arka yang udah mati masih hidup, Randu mama mau Raney yang dulu"
"Sabar ma, Raney yang kita kenal pasti akan kembali"
°°°
Suara deru knalpot motor bersahut-sahutan di jalanan yang besar namun cukup sepi bagi pengendara biasa dan sangat ramai bagi pengendara tidak biasa disana atau pembalap.
Beberapa gadis berpakaian minim dengan dandanan menor ada disana ,makeup tebal menghiasi seluruh wajahnya membuat seorang gadis yang ada diatas motornya jijik.
"Dek udah siap?" Tanya seorang laki-laki yang memakai hoodie hitam ditubuhnya menghampiri gadis yang sedang merokok diatas motornya.
Gadis itu tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, rokok yang ada dimulutnya , diapit dengan kedua tangannya lalu menghembuskan asapnya keudara.

KAMU SEDANG MEMBACA
raneysha (COMPLETED)
Acción[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Terjebak cinta masa lalu, terjebak dengan orang yang telah pergi. Tidak bisa hidup tanpa orang itu, di dalam hidupku hanya satu laki-laki yaitu dia, Arkatama Wijaya. ~Raneysha cathlee...