Jane menenteng kresek berwarna hitam, kemudian memencet bel keluarga demaris.
Seorang pembantu keluar.
"Ada non Jane, cari siapa non?" Tanya pembantu itu sambil tersenyum ramah.
"Cari Raney bi, raney nya ada kan?"
Pembantu itu terdiam, dia diperintahkan oleh Abi agar tidak memberitahukan bahwa Raney telah diusir dari rumah kepada Jane. Begitupun dengan pembantu lain, mereka juga disuruh bungkam tentang hal hang bersangkutan dengan Raney, jika yang berkunjung adalah Jane.
Tujuannya sudah jelas, Abi tidak ingin jane tahu semuanya. Jika sampai itu terjadi Jane akan memarahi Abi dan yang lebih parah lagi mungkin Jane akan minta putus.
"Silahkan masuk non" ucap pembantu itu, ketika Jane menepuk pundaknya pelan. Dia enggan menjawab pertanyaan dari Jane. Salah, salah dia bisa keceplosan dan berujung dipecat nanti.
Jane masuk kedalam rumah Raney dia duduk di sofa, kemudian meletakkan kresek yang dibawanya dimeja. Jane berjalan menuju kamar Raney tapi sebuah suara menghentikan langkahnya.
"Jane mau kemana sayang?" Ariana membuat Jane berbalik dan menyalimi tangannya.
"Mau ke kamar Raney Bun" Jane memanggil Ariana dengan sebutan bunda karena keluarga demaris sudah menganggap Jane seperti keluarga sendiri.
"Gak usah Raney nya gak ada, dia lagi pergi" kilah Ariana lalu membawa Jane menuju sofa dengan menarik tangannya.
"Bun Raney kemana?"
"Jane udah pacaran berapa lama sama Abi sayang?"
Pipi Jane bersemu, karena pertanyaan dari Ariana dia jadi tertunduk malu "ehmm.. sekitar 2 bulan Bun" jawab Jane.
Sebuah tangan kekar melingkar di leher Jane, membuat gadis itu tersenyum.
"Eh Abi" Jane hanya tersenyum saat Abi duduk di sebelahnya dan merangkul pundak Jane.
"Kenapa kesini beb?" Tanya Abi manja.
Jane sebenarnya ingin memukul Abi, tapi karena disini ada Ariana dia jadi tidak enak "mau nganter nasi goreng buat Raney.." Jane menggantungkan kalimatnya kemudian menghembuskan nafas kasar "tapi Raney nya gak ada kata bunda, lagi pergi" Jane menunduk lesu, tadi dia kesini dengan harapan bisa bertemu dengan sahabatnya itu.
Abi menarik tangan Jane kemudian mengedipkan sebelah matanya pada Ariana "bawa calon menantu mama dulu, Abi mau nunjukin sesuatu"
Ariana terkekeh "jangan kamu apa-apain belum sah" Ariana terkekeh saat Abi menggembungkan pipinya.
°°°
Duagh..
"Randu lo gak pa-pa?" Tanya mufa, teman Randu. saat randu terjatuh karena terkena pukulan keras dari bola basket.
Randu hanya mampu memegangi kepalanya yang terasa berat, dia berusaha sadar. Namun bola basket cukup kuat untuk membuatnya kehilangan kesadaran.
***
Randu mengerang.
Suasana ruangan yang senyap dan juga bau dari obat-obatan menusuk Indra penciuman Randu. Dia meneliti seluruh ruangan yang hampir berwarna putih penuh.
"Kamu gak pa-pa sayang?" Ariana memegangi punggung tangan Randu yang sudah ditanam selang infus.
Randu menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
raneysha (COMPLETED)
Ação[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Terjebak cinta masa lalu, terjebak dengan orang yang telah pergi. Tidak bisa hidup tanpa orang itu, di dalam hidupku hanya satu laki-laki yaitu dia, Arkatama Wijaya. ~Raneysha cathlee...