chapter 4

995 55 0
                                    

Raney masuk kerumah dengan menyeret Sling bag nya tidak mempedulikan benda itu ternoda dengan beberapa debu dan juga rerumputan yang menempel.

Dia menatap randu yang sedang belajar sekilas, kemudian tetap melanjutkan langkah dengan menyeret tasnya.

"Kak!" Panggil randu membuat raney mengangkat sebelas alisnya pertanda bingung. "Kesini dong aku butuh bantuan nih"

Tanpa banyak tanya raney menurut dia mengaitkan Sling bagnya dibahu kemudian duduk diatas sofa yang disampingnya ada Randu yang sedang belajar.

"Kak minta tolong dong, randu gak bisa nih, nyelesaiin soal ini" tunjuk randu kesoal yang menurutnya sulit.

"Sayangnya saya bukan orang pintar, kamu punya kakak yang pintar kan gunain saja dia"

"Tapi bang Abi lagi gak ada,kak raney kan juga kakaknya Randu"

"Terserah" raney melihat soal randu sekilas ,lalu tersenyum saat tangannya sudah selesai mengerjakan soal tadi bahkan semua soal yang belum randu kerjakan.

"Kak, cepat banget. Tadi bilangnya gak bisa" Randu bertepuk tangan girang tidak disangka kakaknya mau membantu dia.

"Sama-sama" balas Raney sebelum Randu mengucapkan terimakasih.

°°°

Seorang laki-laki mengepalkan kedua tangannya saat laki-laki lain memeluk adiknya, walaupun itu ketidaksengajaan ,tetap saja dia merasa sesak.

Dia saja tidak pernah dipeluk oleh adiknya lagi dan dengan entengnya laki-laki itu memeluk adiknya. Untung saja adiknya bisa bela diri jadi laki-laki itu mendapatkan hukumannya.

Abi menghembuskan nafas kasar "kapan Raney yang abang kenal bisa jadi raney yang dulu?" gumam Abi lalu pergi meninggalkan tempat yang membuat hatinya sesak.

***

Meletakkan tangan didepan dada dan menyilangkan kakinya sambil bersandar di dinding menatap sendu langit yang tak jauh diatasnya, Abi sekarang berada di lantai 4 star campus.

Dia teringat masa lalu dimana adiknya itu sangat manja pada Abi.

"Kak" panggil seorang gadis.

"Iya ran kenapa dek?" Jawab Abi berjongkok, menyamakan tingginya dengan gadis kecil yang tak lain adalah Raneysha.

"Mau naik sepeda kak, tapi ran gak bisa" raney kecil menekuk wajahnya enggan menatap Abi yang saat ini sedang tersenyum.

"Mau kakak bonceng?"

Raney menggeleng cepat "ran pengen sendiri kak, ran mau kayak teman-teman ran yang udah bisa naik sepeda"

"Yaudah kakak ajarin, biar ran bisa kayak mereka"

"Mau kak"

Abi mengeluarkan sebuah sepeda berukuran kecil yang beberapa hari lalu dibelikannya untuk raney.

"Naik!" Perintah Abi ketika dia sudah memasangkan pelindung dikepala, siku, dan lutut raney. Gadis itu tidak henti-hentinya tersenyum, bibirnya selalu mengucapkan kata 'senang' ,Abi mendorong sepeda yang dinaiki raney sambil memegangnya erat.

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang