chapter 25

558 30 0
                                        

Raney menyusuri jalan setapak dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Baju hanya hoodie dan hotpants bahan tipis dan yang lebih parah perutnya tidak terisi apapun.

Raney melirik ponselnya dan langsung membongkar benda pipih persegi panjang itu dan mengeluarkan kartunya, kemudian memasangnya kembali menjadi seperti semula. Raney menilik jam di sana yang sudah menunjukkan pukul 11.40 malam.

Dia kira kepergiannya dari rumah itu akan lebih lama, ternyata hanya hitungan hari Raney sudah diusir paksa oleh anggota keluarga demaris.

Miris.

Kejadiannya sama sekali tidak Raney ketahui, yang jelas ini tentang Jane.

Setelah merogoh kantong hotpantsnya Raney bisa menyembulkan senyuman, dia menemukan uang sekitar 20.000. bisa membeli nasi goreng dan air putih.

Sayangnya tidak ada gerobak dorong ataupun rumah makan yang buka pada jam ini. Raney menghembuskan nafas kesal, mengabaikan jeritan kelaparan dari cacing peliharaannya.

Pada saat berjalan tak tentu arah Raney melihat ada mangga yang menggantung keluar dari balik pagar, tanpa ragu dan merasa bersalah Raney langsung memetik mangga yang terlihat manis tersebut lalu berjalan dengan wajah tidak berdosanya menjauhi tempat kejadian perkara.

Menunduk. Raney mengambil pisau yang selalu dibawanya, kali ini letaknya ada di saku, Raney mengupas mangga itu dan mencuci tangan di drum besar yang ada disana.

"Makan mangga malam-malam bukannya kenyang gue malah sakit perut" gumam Raney meringis.

°°°

Arka dan Raney duduk di sebuah gazebo yang menghadap langsung kejalan raya.

"Sha coba deh lo liat cowok lain diluar sana, apa yang bikin lo gak mau pindah ke lain hati dan tetap milih gue?" Tanya arka sambil menggenggam tangan raney.

Raney tersenyum "gak ada yang lebih menarik dari lo. mereka gak ada yang sama kayak lo ,semisal ada yang sama atau bahkan kembar sama lo gue tetap tau mereka gak bakalan sama kayak lo"

Arka terdiam dan menahan nafasnya sesaat setelah raney memeluknya posesif, seakan Arka hanya boleh didekatnya.

"Gue cinta sama lo" laki-laki itu mencium puncak kepala raney.

"Gue juga" balas Raney.

Raney bersandar pada bahu Arka, refleks laki-laki itu mengangkat tangannya dan memeluk kepala Raney dan terus mengelusnya penuh sayang.

"Kak Arka, jangan pergi!"

"Hmm"

°°°

"Kenapa kalian semua tega sama kak Raney?" Randu menitikkan air mata, tidak peduli dianggap cengeng sebagai laki-laki yang penting Randu tahu semuanya.

Athan menatap tajam anak bungsunya "kamu tidak berhak tahu, Raney terlalu menyusahkan"  balas Athan.

"Dia benalu" timpal Abi.

"Dia tidak punya kasih sayang" tambah Ariana.

"Kalian kenapa sih kaya gitu sama kak Raney. Dulu aja kalian biasa-biasa aja malahan kalian kayak gak papa kak Raney ngelakuin apapun" ujar Randu yang tidak terima.

Kesal. Athan pergi diiringi Ariana dan Abi juga pergi kekamarnya.

"Kalian nanti bakalan nyesel"

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang